Senin, 09 Januari 2017

Fokus pada Perbaikan Aib dan Kesalahan Diri Sendiri

22 comments
Fokus pada perbaikan aib dan kesalahan diri sendiri.

Saat berkumpul bersama teman, keluarga atau saudara kadang kita lupa ada yang menyusup diantara kita, memperdaya kita, hingga hati tergoda membicarakan teman atau saudara kita sendiri, berhati-hatilah dengan hati agar tak terpedaya oleh bisikan syetan yang menyesatkan. Tanpa kita sadari, seringnya hati kita  sibuk mencari-cari aib orang lain, apa untungnya untuk kita. Apa sudah tak punya kesibukan lain hingga sangat sempatnya mengorek-ngorek aib saudara sendiri.

Manusia dengan kelebihan dan kekurangan, bukan menjadi urusan kita untuk mengetahui seberapa buruknya orang lain di mata kita, tapi uruslah diri kita agar menjadi baik dalam pandangan Allah.

Kalau memang ada yang curhat dan minta pendapat, cukuplah hanya sebatas apa yang dia tanyakan dan cukuplah sampai pada diri kita, karena menyebarkan aib orang yang telah menaruh percaya pada kita adalah perbuatan yang sangat keji.

Fokus pada perbaikan aib dan kesalahan diri sendiri. Karena aib dan kesalahan kita adalah urusan kita. Dan menjadi tanggung jawab kita. Suatu saat nanti di hadapan Sang Maha Mengetahui bukan aib dan kesalahan orang lain yang akan di tanyakan pada diri kita, tapi ketahuilah aib dan kesalahan kita-lah yang akan diminta pertanggung jawabannya, jadi bukan kesalahan dan aib orang lain. Hati-hatilah jangan sampai lengah.

Mungkin saat ini kamu merasa lebih baik dari orang lain, tapi apakah kamu tahu seberapa baiknya dirimu di hadapan Allah? Atau kamu merasa bersih dihadapan sang khalik? Sahabat, hati-hatilah jangan sampai lengah, karena ada yang dengan kasih sayang menutupi aib kita. Kalau saja aib itu menyebarkan aroma busuk tentu tak akan ada orang yang mau mendekat pada kita apalagi menghormati kita. Itu semua karena sang Maha Penyayang dengan rahmatnya menutupi aib kita. Jangan sampai kesibukan kita mengurusi aib orang lain mengundang murkanya Allah, betapa malunya bila Allah membuka tabir yang menutupi aib kita.

Sahabat hati, bila ingin Allah dengan rahmatNya menutup rapat aib kita, maka jagalah aib saudara kita. Jika memang ingin menasehatinya, nasehatilah bukan di tempat yang terbuka, bukan di depan publik yang membuat dia merasa di permalukan. Tegurlah karena niat yang baik, karena memang mengharapkan kebaikan darinya dan bukan ingin mempermalukannya. Doakanlah agar ia dimudahkan untuk menuju jalan kebaikan yang diridhai Allah.

Sungguh tulisan ini tiada maksud memojokkan orang lain atau menuju pada seseorang, tapi tulisan ini lebih aku tujukan pada diri sendiri. Dengan kesadaran penuh betapa awam dan fakir ilmu diri ini. Semoga dimudahkan untuk fokus pada perbaikan aib dan kesalahan diri sendiri. Harapanku semoga tulisan ini menjadi rem agar tetap berhati-hati menjaga hati ini agar tak terlena dalam mengarungi hidup yang penuh dengan tipu daya ini.

Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu, dari siksaan kubur, siksa neraka jahanam, fitnah di masa lalu, di masa sekarang dan setelah mati. Aamiin ya robbal'allamiin ....

Mohon maaf untuk kata yang tak berkenan dan kepada Allah aku mohon ampunanNya. 
Wassallam.







If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

22 komentar:

  1. Lebih fokus untuk perbaikan diri ke depannya ya Mbak. Masa lalu bialah jadi pelajaran yg sangat berharga.
    Makasih sharingnya Mbak *)

    BalasHapus
    Balasan
    1. masa lalu tidak untuk dilupakan ya? setuju sih, dari masa lalu ada yang bisa kita jadikan pelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, ok sami-sami

      Hapus
  2. Terkadang memang susah lho kak mau perbaiki diri

    Sini udah usaha maxsimal ...ehh godaannya jg maxsimal ...

    Memang benar kak aib jgn disebar sebarkan
    Aku setuju deh :D

    Salam blogger ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. susah ya? berarti masih ada harapan, karena susah beda dengan tidak mungkin atau tidak bisa ya, hehe ..
      sip salam juga

      Hapus
  3. memperbanyak dzikir dan mohon ampunan kepada Allah S.W.T setiap hari atas segala khilaf yang kita lakukan.., baik itu yang kita sengaja atau yang tidak kita sengaja, yang nampak atau yang tidak nampak dan dosa besar ataupun dosa yang kecil.., sesungguhnya hanya kepada Allah lah kita mohon ampunan atas dosa2 yang kita perbuat.

    Semoga kita dijauhkan dari sifat2 yang bisa merugikan diri sendiri. (mendzolimi diri sendiri)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali mas, kebanyakan dari manusia itu sebenarnya menzhalimi diri sendiri, tanpa disadari setiap prilaku buruk yang dia tujukan pada orang lain sebenarnya adalah tabungan buruknya sendirilah yang bertambah, ya betul hanya dengan menginggat Allah hati akan menjadi tentram
      sip terus berusaha untuk lebih baik sesulit apapun ada Allah yang akan memberi jalan kemudahan
      tak ada yang tak mungkin bila DIA telah menghendaki
      fokus pada perbaikan diri jangan fokus pada keburukan orang lain

      Hapus
  4. keren kata2nya.. :) tapi namanya juga manusia tempatnya lupa dan khilaf, meskipun kita akan tersadar dari kehilafan itu ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. manusia lupa itu hal yang biasa, manusia yang mengakui dan terus berusaha melakukan perbaikan untuk hidup yang lebih baik itu luar biasa

      Hapus
  5. saat aib orang lain di bongkar akan terasa bahagia sesaat namun penyesalannya sepanjang waktu , bahkan karena ulah ini terjadi pertumpahan darah dan amarah .... naudzubilah

    BalasHapus
    Balasan
    1. perbuatan yang sangat tidak terpuji, apalah untungnya kebahagiaan yang didapatkan dg cara demikian, membuka aib orang lain, sadarkah kita betapa malunya bila Allah singkap aib kita, nauzubillah

      Hapus
  6. ya begitulah mba ... aib mesti di jaga semaksimal mungkin

    BalasHapus
  7. Hidup memang mesti banyak berinstropeksi diri. aib sendiri harus diperbaiki dan aib orang lain memang gak perlu dibeberkan pada siapa pun. Dalam memilih teman pun mesti hati2, jangan berkumpul dengan orang2 yg suka ngomongin orang lain,, karena saat kita gak ngumpul sm mereka utk ngomongin orang lain,, maka kita lah yg diomongin mereka. dosa ghibah itu merusak pahala sendiri,, tekor...

    BalasHapus
  8. Terkadang tanpa disadari saat bergosip bersama teman bisa jadi membicarakan aib orang tanpa bisa mengontrol diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mba koq ga gabung sama flambon dkk .. breng2 mba gabung lgi..

      Hapus
  9. Terkadang lidah ini suka terpeleset membicarakan orang lain, terkadang karena kita belum menyadari. Tapi bila sudah sadar maka akan malu sendiri. Kekurangan pada diri memang harus selalu dikoreksi dan utamanya lidah dan perbuatan harus dijaga dengan sebaik mungkin.

    BalasHapus
  10. Terimakasih mbak, sudah diingatkan. Nice artikel..

    BalasHapus
  11. Kalau sudah asek ngerumpi, kadang lupa. Ngobrol sana-sini tanpa disadari membuka aib diri sendiri atau orang lain. Menjaga lisan itu memang sulit.
    Apalagi menjaga aib orang lain, ah lebih sulit lagi.
    Kadang merasa diri sendiri paling suci.

    BalasHapus
  12. saya biasanya selalu menghindari membicarakan aib seserorang tp kadang tergoda jg. Makasih ya mba sudah diingatkan lewat tulisan ini

    BalasHapus
  13. Kadang membicarakan entah itu keburukan atau kebaikan orang lain terasa sedap bagai kacang goreng, sampai lupa fokus pada diri sendiri

    BalasHapus
  14. Subhanallah, aku masih suka nggosip ngrumpi aib orang lain.. :((((
    Ini artikelnya dalem banget :(

    BalasHapus
  15. Memang kalo judulnya menuju baik pasti sulit dan banyak godaan. Tapi kalau yg dipandu syetan gampang dan lancar. Astagfirulloh

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu