Senin, 08 Mei 2017

Guru adalah Orang Tua juga Sahabat

48 comments

Guru adalah orang tua juga sahabat

"Mi itu guru Fai." Tiba-tiba saja gadis kecilku menyebut gurunya dengan bangga.

"Oh, iya Fai masih ingat ya dengan guru PAUD itu?" Tanyaku sambil duduk di kursi saat menghadiri undangan seorang teman.

"Ya ingatlah, guru waktu PAUD semuanya baik loh."

Fai gadis kecilku ini selalu bangga dengan guru-gurunya waktu masih di PAUD. Meski sekarang sudah duduk di bangku sekolah dasar Fai masih sering berkunjung ke rumah gurunya waktu masih di PAUD. Mungkin karena Fai masih tetap merasa dekat dan kenangannya waktu di PAUD sangat menyenangkan. Akhirnya aku tertarik menulis artikel ini guru adalah orang tua juga sahabat.

Anak di usia pra sekolah cendrung memiliki sifat imitasi atau meniru. Yang sangat dominan di tiru oleh anak-anak di usia ini adalah orang tua juga lingkungan yang terdekatnya. Orang tua dan guru menjadi orang terpenting dalam tumbuh kembang anak. Baik perkembangan karakter, bakat dan kecerdasan anak.

Ketika anak sudah memasuki pendidikan anak usia dini (PAUD) maka guru menjadi kunci pembentukkan karakter anak, karena anak di usia ini adalah peniru yang ulung. Bagaimana agar anak mampu merespon hal-hal yang disampaikan oleh gurunya? Menurut saya anak harus bisa menerima gurunya sebagai orang yang disukai bukan orang yang ditakuti.

Sehingga anak menganggap guru adalah orang tua juga sahabat. Orang tua yang penuh kasih sayang dan perhatian. Sahabat yang menyenangkan dan luwes dalam pergaulan.

Kunci agar anak pada pendidikan usia dini merasa nyaman serta merasa guru adalah orang tua dan sahabat, adalah :

1. Gembira

Guru adalah salah satu orang yang digugu dan ditiru. Guru harus bisa menjadi orang yang menyenangkan. Guru harus bisa menampakkan raut wajah yang gembira. Dalam kondisi apapun guru pendidikan usia dini selalu tampil gembira dihadapan anak-anak.

Anak-anak usia dini sangat peka dengan kondisi mood sang gurunya dan ini sangat mempengaruhi psikologis anak saat belajar.

2. Kreatif

Selain tampilan yang gembira guru juga harus bisa membangun suasana. Suasana saat sedang di dalam kelas dan suasana di luar kelas dengan segala tingkah polah anak yang beragam. Guru juga harus kreatif serta menguasai berbagai permainan maupun menggunakan model alat peraga bagi anak di usia dini.

3. Sabar dan kasih sayang

Karena guru pendidikan usia dini yang dihadapkan pada pembentukan karakter anak maka kuncinya harus bisa sabar. Sabar mendampingi perkembangan anak, membentuk karakter anak dengan penuh kasih sayang.

Guru yang benar-benar mendampingi anak-anak dengan sabar dan kasih sayang akan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri saat anak asuhannya mampu meraih prestasi.

4. Tahan Emosi

Guru dituntut bisa menahan emosi. Tak bisa dipungkiri sangat manusiawi bila dihadapkan dengan aneka permasalan anak baik di dalam kelas maupun di luar kelas ada saatnya guru terpancing untuk marah dan berkata keras atau kasar, hal ini tidak boleh terjadi.

Memarahi anak akan mempengaruhi dan berdampak buruk pada psikologis anak. Akan sangat buruk bila sampai anak membenci guru. Akhirnya anak tidak nyaman sehingga memunculkan bukan lagi guru adalah orang tua dan sahabat, tapi guru adalah musuh atau boleh jadi anak akan meniru. Wah! Ini sangat tidak boleh terjadi.

Guru bisa mengalihkan emosinya dengan mengajak anak dan meluapkan emosinya lewat bernyanyi bersama anak-anak. Emosi hilang anak pun jadi senang.

Kadang ada saatnya guru harus melibatkan orang tua dengan membangun komunikasi secara personal bila mendapati masalah pada anak. Termasuk salah satu kunci keberhasilan pendidikan pada anak adalah kerja sama antara orang tua dan guru.

Demikian sekedar berbagi semoga bermanfaat. Wassallam.

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

48 komentar:

  1. dari 4 poin diatas memang harus ada dalam guru PAUD, coba saja ada Guru Paud pemarah, terus ketemu Anak Kencing dalam celananya didalam kelas lagi. pasti dia ngamok-ngamok hahahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, guru PAUD memang pantas ya sebagai orang tua juga sahabat

      Hapus
  2. Guru adalah contoh vigur yang harus di contoh, membimbing, mendidik sehingga pada kelak dewasa akan menjadi anak yang berkarakter dan cerdas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya pepatah populer guru di gugu dan ditiru, guru salah satu kunci kecerdasan anak

      Hapus
  3. Sebagai guru preschool aku ngerasain banget gimana kalau anak-anak memposisikan gurunya sebagai role model, so flattering. Tapi di sisi lain aku juga enjoy menjadi sahabat mereka. Aku sih gak keberatan kalau di luar jam sekolah mereka panggil aku tanpa "miss", cukup 'Indi' atau 'Kak Indi' saja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti anakku bangga banget kalau ketemu gurunya dimanapun dan tidak takut utk menyapa

      Hapus
  4. kalau dulu jaman saya masih ada banyakguru yang bisa dibilang kasar dan emosian, jadi berpengaruh pada mental murid. Guru harusnya bisa menjadi orang tua dan sahabat bagi murid di sekolah ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin kondisi di zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang

      Hapus
    2. hehe, iya lah. sekarang murid bisa melaporkan guru-guru yang kelewatan batas, tapi jangan asal melapor juga. kalau muridnya yang salah terus dimarahi ya wajar aja sih :)

      Hapus
  5. Guru di PAUD n TK memang baik2 ya kaka.. Tadinya ku pikir mereka baik karena disekolahan aja, karena pekerja'an aja, ternyata nggak gitu ya kaka.. buktinya meski sekarang anakku sudah SD mereka tetep baik, kadang main ke rumah.. entah itu pas lebaran atau pas kangen.
    Dan memang benar.. anak2 ingetannya kuat ya kaka, inget terus apa yang sudah2,, anakku juga gt.. sering cerita soal teman2nya di TK, guru2nya dll deh.
    Oleh sebab itu janganlah anak2 yang lugu seperti itu mengalami, melihat dan atau mendengar yang tidak baik, nanti kalau teringat terus bisa2 mempengaruhi kepribadiannya di sa'at dia sudah dewasa. Kan bahaya ya kaka?

    Btw anak kaka udah kelas berapa?

    BalasHapus
  6. Sekarang kelas satu SD
    ya anak-anak ibarat kaset kosong yang akan mudah merekam segala sesuatu yg dilihat dan didengarnya

    BalasHapus
  7. persis dan sepakat dengan judul bahwa guru sekarang harus berbeda dengan guru jaman orang tua kita masih PAUD (eh...dulu belum ada PAUD) guru harus dapat ditiru dan digugu dan pasti harus memposisikan diri jadi sahabat

    BalasHapus
    Balasan
    1. zaman dulu guru posisinya sebagai apa mang? Hehe ..

      Hapus
    2. sebagai raja di kelas kali ya?

      Hapus
    3. kok raja? hehe bisa aja, yang pasti mendidik dengan gaya yang berbeda-beda

      Hapus
  8. Guru juga yang ikut andil membuat kita sukses :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya guru juga akan merasakan kebahagiaan kalau anak didiknya sukses

      Hapus
  9. Tanpa seorang guru apalah artinya kita saat ini. Mungkin bila tidak ada seorang guru hari ini kita tidak bisa membaca dan buta aksara.

    Untuk zaman sekarang menjadi seorang guru harus lebih bersabar lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul pak, sehingga pencipta lagu banyak yang menciptakan lagu yang bertemakan kebanggaannya pada sosok sang pendidik ini (guru)

      Hapus
  10. guru saya baru menjadi teman rasanya... itupun setelah saya bekerja

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya kadang usia dan pengalaman mempengaruhi seseorang untuk memahami orang yg pernah berperan penting dlm hidupnya
      🙏🏻

      Hapus
  11. Sebagai seorang pendidik (guru) memiliki tugas untuk mengembangkan kepribadian dan membina budi pekerti serta memberikan pengarahan kepada siswa agar menjadi seorang anak yang berbudi luhur

    BalasHapus
    Balasan
    1. sungguh mulia tugas dari seorang guru, dari mencerdaskan bangsa sampai membentuk karakter dan akhlak bagi tunas-tunas kehidupan di masa yang akan datang

      Hapus
  12. Setuju kalau guru selain sebagai pengajar juga harus mampu menempatkan diri sebagai orang tua dan sahabat, tempat mengadu dan berinteraksi para murid tanpa ada pembatas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan demikian anak-anak tidak salah tempat mencurahkan isi hatinya dan bisa mengurangi tindak kejahatan pada anak

      Hapus
  13. Kalau masih anak - anak itu dia bagaikan kertas putih,, terserah orang tuanya mau diapakan kertas putih itu, mau dikasih warna yang bagus atau sebaliknya tergantung didikan orang tua atau gurunya,,, ketika kecil anak akan sangat mudah menirukan sesuatu, sehingga ada istilah mendidika anak di waktu kecil bagi menlis diatas batu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip orang tua dan guru harus bisa menjadi seniman yang ahli bagi anak sejak usia dini

      Hapus
  14. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Peribahasa ini menggambarkan pengaruh perilaku guru terhadap perilaku muridnya. Pendidikan di tingkat prasekolah dan tingkat dasar, perilaku guru merupakan model bagi murid dalam berperilaku baik di dalam maupun di luar kelas. Ucapan dan perintah guru sangat dipatuhi oleh murid-muridnya. Bahkan sering terjadi bahwa ucapan dan perintah guru yang didengar anak di sekolah lebih dipatuhi oleh anak daripada ucapan dan perintah orang tuanya.

    Guru bukan saja dituntut untuk dapat mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi guru juga dituntut untuk turut menanamkan karakter bangsa pada anak didiknya.

    *Tumben bijak

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul pak, terbukti anak-anak sering bilang "kata ibu guru" ini menunjukka anak-anak pra sekolah dan sekolah dasar lebih ingat apa yang dikatakan gurunya, apa yang dia dengar dari gurunya biasanya dia terapkan keanggota keluarga yang ada dirumah, "kata bu guru kalau selesai bermain harus dirapihkan kembali."

      Hapus
  15. Sebagai orang tua asuh atau seorang guru harus bisa memberikan contoh yang terbaik buat anak didiknya..

    Asyik lho punya guru yang akrab sama kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena contoh yang baik akan diikuti anak didiknya, dengan demikian harus bisa menjaga agar tidak memberi contoh yg buruk karena akan diikuti pula oleh anak didiknya

      ya asik dong mas, lah aku aja sama guruku sering ngopi bareng hehe

      Hapus
  16. tidak ada yang lebih sabar dari guru PAUD dan TK, meski muridnya nakal tapi tetap sabar menghadapinya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. sabar banget ya, harus bisa menenangkan anak-anak yang rewel tanpa emosi hehe

      Hapus
    2. kalo guru PAUD emosian pasti nggak akan lama ngajarnya.. alias langsung dipecat.. hehehe

      Hapus
    3. yg sudah tentu ditakuti sama anak-anak
      sama halnya sdh menghukum diri sendiri hehe

      Hapus
  17. Anak saya juga masih ingat kalau ditanya guru paudnya,mungkin berkesan dihati anak saya dan PAUd Sistem belajarnya nggak serius serius banget ada kalanya bermain jadi anak senang

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya metodenya memang bermain sambil belajar dan lebih kepada mengenalkan bukan memaksakan sesuai dengan gaya yang bisa membuat anak nyaman

      Hapus
  18. Sangat berpengaruh, termasuk guru2 yang jahat oasti amat di ingat oleh sang anak dan sulit untuk dilupakan kejelekan prilaku dari pendidik, oleh karena itu, jika kita dibwri amanah untuk mendidik sebaiknya mengindahkan dengan akhlaq yang mulia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin guru yang jahat, tapi guru yang galak hehe
      iya amanah yang sangat berat

      Hapus
  19. Guru harus bisa menjadi orang tua dan sahabat. tetapi orang tua tetap orang tua, Ngk boleh di samakan dengan sahabat hehehe,.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya begitulah, orang tua tetaplah menjadi pendamping yang lebih utama hehe

      Hapus
  20. Mengingatkan kepada kita semua akan jasa-jasa guru-guru kita terdahulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena guru kita bisa membaca dan menulis begitu lirik lagunya

      Hapus
  21. Saya juga punya satu kenangan dengan guru waktu jaman sekalh dulu, mungkin karena saking bandelnya saya, jadi sering dihukum oleh guru tersebut, tapi justru sekarang setelah tidak sekolah saya malah jadi akrab dengannya

    BalasHapus
  22. setuju sekali...guru ya orang tua juga mbak...
    lihat fotonya, jadi ingat anak saya waktu ikut manasik haji... semoga aja jadi haji benaran nantinya..amin Allahumma amin.

    saya ingat kata-kata menarik mbak. "pengalaman adalah guru yang baik, sementara guru yang baik itu belum tentu berpengalaman", tapi walau bagaimana seorang guru sudah banyak memberikan pengajaran kepada kita dan anak kita mengenai hidup, bukan masalah agama, matematika, ipa, dan lainnya. namun penerapan ilmunya untuk hidup itu yang sangat berguna untuk kehidupan yang kita jalani. sayangnya sekarang guru kalau keras sedikit aja langsung dilaporkan. dibilang penganiayaanlah, bilang inilah, itulah...walaupun itu dalam batas kewajaran, yang akhirnya merusak citra guru itu sendiri.

    kalau dulu saya waktu SD di setrap sampai dicubit perut saya sampai merah, pas orang tua saya melihat dan ditanya... saya jawab apa adanya. tapi orang tua saya malah bilang, makanya kalau jadi anak gak bisa apa-apa jangan nakal dan sok pintar. jangan berani sama guru nanti kualat. bukannya ditolongin, malah diomelin, karena mereka yakin kalau anaknya memang salah.

    kalau ingat guru-guru saya jadi ada rasa sedih juga mbak, apalagi melihat guru ngaji dan guru lainnya yang sekarang udah renta... mereka tetap ingat kita dan ketika dia nanya kamu sekarang jadi apa, kita jelaskan, mereka hanya tersenyum dan mengingatkan... "ingat jangan berlebihan, karena suatu yang berlebihan itu akan menjerumuskan kamu dalam jurang kesalahan dan dosa".

    begitu juga ketika ada kawan saya yang ketemu guru saya, dia bilang kalau guru itu masih juga nanya saya walau saya sempat di cap murid yang nakal dan paling kacau katanya, tapi saya baru sadar kalau guru itu ternyata sangat sayang sama saya.... sempat sih netes air mata, tapi malukan mbak... nanti bilang cengeng..

    hanya rasa terenyuh ketika kita melihat dia tiada mampu lagi memberi kita pengajaran, dan memarahi kita untuk mendidik jadi orang yang bermental baja, hanya bisa terdiam ketika seorang guru menangis karena melihat anak didiknya berhasil, saya hanya bisa bersuara... terima kasih tiada terhingga untukmu GURUKU ORANG TUAKU

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin terima kasih doanya, ia kegiatan di sekolah manasik haji

      Guru yang baik tidak hanya pandai menyampaikan materi, tp pandai juga mendidik
      Mungkin tingkat kesulitannya di bidang ini memberikan pendidikan
      Guru yang diidolakan biasanya guru yang suka memberi contoh bukan guru yg suka memberi perintah

      Sama guru-guru saya juga sdh banyak yg pensiun, tp kalau ketemu masih saja jiwa pendidiknya keluar

      Guru akan senang melihat anak didiknya sukses
      Ada yang lebih indah lagi, tidak ada yang namanya "bekas guru" hingga kapanpun mereka tetaplah "guruku"


      Hapus
  23. Guru paling sabar mungkin guru2 paud sama guru TK kali yah
    hihihihihihihi

    BalasHapus
  24. Terima kasih guru-guruku dulu waktu di kampung. Semoga Allah swt selalu memberikan rahmat dan ridoNya untuk guru-guruku.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu