Gerimis malam ini Temani aku mengukir mimpi Dalam buai rinainya Melenaku menembus gulita
Gerimis malam ini Terjagaku disepertiga malam Mu Dalam buai rinainya Kucumbui gulita dengan syair malamku
Gerimis malam ini Tersudutku menggapai cinta Mu Dalam buainya Menghiba menanti belas kasih Mu
Gerimis malam ini Ku urai seluruh jelaga hati Dalam buainya Kuharap pada Mu hapuskan untukku
Ku bersujud dan tersungkur Menghiba Menangis Menyesali Mengharap Keridhaan Mu ya Illahi robbii ....
Langkah semakin jauh Tak tentu arah Terombang ambing bagai bahtera oleng
Terdiam sejenak dipersimpangan Ingin tentukan arah tujuan Sadar diri tak ingin melaju Dalam hitam Dalam kelam
Terdiam sejenak dipersimpangan Merenungi Menyesali Menangisi Walau terlambat biarlah ku atur kembali Langkah mana yang akan ku titi
Setitik pelita di ujung jalan Menuntunku kembali pada-Mu Ingin ku bergegas menggapai-Mu Diantara gerimis malam ini membasuh jelaga yang merangkulku Aku tak perduli bising cakap mencibir Hanya Engkau yang aku tuju
Telah kurangkum syair malamku Dan kuurai pada-Mu Engkau yang Maha mendengar Andai tak pantas aku mengadu pada-Mu Pada siapa lagi aku berserah diri Gerimis malam ini Bagai membasuh seluruh jelaga hatiku Kubiarkan dingin mengulitiku Karena tak satupun yang luput dari-Mu Biarku tersungkur dihadapan-Mu Mengurai resahku Betapa aku rindu cinta-Mu ya Robb .... Terburai sudah syair malamku Karena Engkaulah penjaga rahasia hatiku Meski semua telah Engkau catat untukku Namun, inilah pengakuanku Tak mungkin kututupi Tak mungkin ku sembunyi Aku takut akan murka-Mu Aku takut akan siksa-Mu Walau aku tak pantas nirwana milik-Mu Namun aku tak akan sanggup menanggung perih siksa-Mu Selagi nafas ini berhembus Aku akan terus bermohon pada-Mu Bersihkan aku dari belenggu dosa Lindungi aku dari perihnya Azab-Mu
Ya Robb .... Ampuni mata ini Kerap menatap maksiat duniawi Bahkan sengaja menikmati Sungguh diri menzhalimi diri sendiri
Ya Robb .... Ampuni telinga ini Kerap mendengar maksiat duniawi Bahkan sengaja menikmati Tega diri menzhalimi diri sendiri
Ya Robb .... Ampuni kaki ini Kerap melangkah mendatangi Selamatkan hamba di akhirat nanti
Ya Robb .... Ampuni tangan ini Mungkin banyak yang tersakiti Bahkan sulit untuk memberi Mohon hamba ini di rahmati
Ya Robb ... Ampuni lisan ini Banyak janji tak terpenuhi Bahkan mungkin melahirkan caci maki Hamba mohon terampuni
Ya Robb .... Ampuni hati ini Terselip iri dengki Buruk sangka kadang tak terhindari Sungguh Engkau Yang Maha Suci Ampuni kami telah menzhalimi diri sendiri
Ya Robb .... Akan datang hari pengadilan nanti Jangan biarkan anggota tubuh ini Menjadi musuh diri Saat mulut ini terkunci Karena kelak ia akan menjadi saksi Hamba mohon belas kasihanilah kami
Syahdunya, adem, baca puisimu Mbak. Hem.. lama aku nggak nulis puisi, jadi pingin nulis nih
BalasHapusoh ya ini puisi sudah lama tersimpan dalam catatan handphone, dibuat waktu bulan Ramadhan menjelang makan sahur
HapusSelain daripada adem juga makjleb...hatiku kian kepincut deh.....andai puisi itu ada yang khusus untukku...ehmmm pasti saya bakalan numpeng selamatan deh
HapusPuisi yang sungguh menyentuh perasaan, membuat kakbu begitu tentram dan damai...
BalasHapusaku juga!
Hapusalhamdulillah
Hapusterima kasih ....
Buaian syair malam.
BalasHapusMalammu yang gelap, kan ada terang pagi yang segar. Meski gerimis mengiringi. Itu kesejukan alam.
Syair malammu menyentuh..
Syair malamku
HapusMengurai tentang resahnya kalbu
Yang kerap tertipu
Akan gemerlapnya nafsu
Berharap pengampunan dari-Mu
Hehe....
itu kesan yang menyelamatkan. Malammu kan indah dengan sujut berserah padaNYA.
Hapussyair yang menyentuh.
Sangat terharu membaca puisinya mba
BalasHapusterima kasih
Hapusselamat malam Mayuf
makasih banet mbake ini baca ingetttt yang dulu2 hehehehe
BalasHapussalam kenal mbake saya dari Depok
kilas balik gitu ya
Hapusnggeh sami-sami
salam kenal juga
Malam akan terasa gelap dan sunyi akan semakin terasa gelap namun malam itu tidak akan gelap jika diisi dengan ibadah kepada sang Ilahi
BalasHapusKetika malam terasa gelap
HapusSunyi mencekam seakan menyergap
Menguntai doa saat semesta terlelap
Syair malamku gemuruh terucap
salam
aku suka bait pertama di syair malamku itu, May.
BalasHapusgimana gitu pas bacanya aku
Duhai Engkau penjaga rahasiaku
HapusIni aku datang mengharap belas kasih-Mu
Pada siapa lagi aku mengadu
Kalau bukan hanya kepada-Mu
terima kasih Maya cantik
semua puisi religinya menyentuh banget,aku suka 4 puisi religi yang ada di atas, ijin save ya. hehe
BalasHapusIni syair malamku
HapusMenghiasi gulita malam-Mu
Tak ada yang terindah bagiku
Selain terijabahnya doaku
Terima kasih, silahkan
kapan2 kita baca ulang bersama hehe ...
Adem bacanya, diiringi musik apalagi..he
BalasHapusDibikin versi audionya keren teh :)
Suka banget sama yang saat mulut ini terkunci teh..
Terima kasih
Hapussilahkan buat audionya 😊
udah pulang dari mudik ya ..
Syair malam yang syahdu, Mbak. Semoga diri ini juga terpacu. Mendekat selalu. Rabb. Hamba merindu.
BalasHapus
HapusKu guncang Arasy-Mu
Dengan syair malamku
Sadar diri ini penuh debu
Berharap Kau basuh dengan Kasih-Mu
aamiin ya Allah
terima kasih
Terharu sekali mba bacanyaa, jadi kerasa ikut alunan puisinya :9
BalasHapusTerima kasih Andrie
Hapusini puisi religi syair malamku
balik lagi hehehe
BalasHapusYaa telat harusnya bacanya kemarin pas hujan..jadi adem-adem syahdu.. Haaahaaa!!
BalasHapusGerimis malam ini
Kelabunya cintaku
Kau memilih dirinya
Sebagai teman hidupmu
Kau bawa aku jauh
Dalam indahnya mimpimu
Kini bagaikan bunga yang layu
Kau campakan cintaku..
Lagu siapa itu Jenk Lupa aku..kalau ingat kabarin yaa!! Haahaaaa!!! PA.
hehe ...
Hapusnggak tahu
belum pernah dengar Daeng Satria
Bagus yang terakhir malah aku bilang diyang pertama
BalasHapus***Saat Mulut ini Terkunci ***
Kedua baru Syair malam
Ketiga baru menuju peraduan malam yang syahdu ditemani gerimis malam...
Ciiee!! Lebay amat gw yaa!! Sootooyy!!
tapi semua kata-kata perbaitnya bagus jenk Maya sangat menyentuh kalbu..
walah dasar emang lebay geh
Hapusmau puisi apa aja dibikin picisan
haha ...
indah ih syairnya.. ijin copas yang syair malamku ya mba..!
BalasHapusterima kasih
Hapussilahkan
Barrakallah ...
teh maya, pinter banget bikin syairnyaa ❤
BalasHapusIya syairmu malam ini
BalasHapusHantarkan aku ke pagi
Temui cahaya puisi
Berwarna keindahan disini...
puisi yang sangat indah mbak..
BalasHapusYang paling dalen yg judulnya "ketika mulut terkunci"
BalasHapusJadi beneran kebayang suatu hari nanti Akan datang masa itu, Mba. Hiks...
malam yang sunyi ditemani gerimis pastinya suasana yang cukup nyaman ya, seperti judulnya syair diatas cukup adem sekali
BalasHapus