Islam ingin agar kita bahagia dan menjaga sikap, oleh karenanya Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda :
إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى رَجُلَانِ دُونَ الْآخَرِ حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ أَجْلَ أَنْ يُحْزِنَهُ
“Jika kalian bertiga maka janganlah dua orang berbicara atau berbisik-bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak, sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih." HR. Bukhori no. 6290 dan Muslim no. 2184).
Islam ingin kita bahagia dan menjaga sikap jelas diungkap dalam hadist tersebut. Hadist di atas sangat jelas jangankan sekedar berbisik yang akan mendatangkan kesedihan bagi orang lain saja sangat dilarang terlebih lagi dengan perlakuan lain yang akan mendatang kesedihan bagi sesama.
Betapa indahnya persaudaraan dalam agama Islam. Agama Islam sangat menginginkan agar penganutnya merasa bahagia. Jika ada saudara kita yang sengaja melakukan perbuatan agar saudaranya bersedih meskipun hanya sekedar gerak gerik, maka berhati-hatilah, bisa jadi setan telah menyertainya dalam perbuatannya itu.
Hal ini juga disampaikan melalui hadis yang sangat terkenal. Begini bunyi hadistnya. Rasulullah telah bersabda :
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَأْنِهِ، حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ طَعَامِهِ
“Sesungguhnya setan mendatangi kalian dalam setiap keadaan kalian. Sampai setan ikut hadir di makanan kalian” (HR. Muslim).
Syetan selalu punya muslihat untuk bisa membuat kita tergelincir. Disadari atau tanpa disadari syetan akan terus masuk dalam kehidupan kita. Termasuk membuat orang lain bersedih melalui gerak gerik maupun tingkah laku kita.
Sungguh bahagianya menjadi umat Islam setiap sesuatu di atur dengan sangat sempurnanya. Islam ingin agar kita bahagia agar kita bersyukur dengan kebahagiaan yang kita dapat dan menjaga tingkah laku maupun gerak gerik kita agar tidak membuat orang lain bersedih, karena Islam juga tidak ingin melihat umatnya bersedih.
Memang kesedihan dan kebahagian akan selalu menyertai perjalan hidup kita di dunia ini. Dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan agar kita bersabar saat di uji dan bersyukur saat diberi nikmat.
Tidaklah tercela bila sedang bersedih, tapi jangan lama-lama tenggelam dalam kesedihan karena syetan juga akan merasuki orang yang sedang bersedih. Syetan akan membuat hidup tidak bergairah dan melalaikan dari beribadah.
Syetan tidak hanya menyertai seseorang agar membuat orang lain bersedih, tapi juga syetan menyertai orang yang sedang bersedih. Semoga tulisan Islam ingin kita bahagia dan menjaga sikap yang singkat ini mampu memberi pencerah bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi diri saya sendiri.
Selain menjaga sikap atau gerak gerik kita dalam pergaulan Rasulullah juga mengajarkan doa indah ini, semoga bisa jadi penawar jika sedang bersedih, berduka, rasa malas, banyak hutang atau terlilit hutang hingga berada dalam tekanan seseorang/penagih. Ini doa Rasulullah yang diajarkan pada kita umatnya untuk banyak berdo’a:
الّلهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرّجَالِ
ALLAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI, WA A’UUDZUBIKA MINAL ‘AJZI WAL KASALI, WA A’UUDZUBIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI, WA A’UUDZUBIKA MIN GHOLABATID DAYNI WA QAHRIR RIJAAL
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari takut (miskin) dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya hutang dan paksaan orang-orang."
Doa di atas sangat terkenal saya yakin sudah banyak yang paham dengan keberadaan dan maksud dari doa indah yang diajarkan Rasulullah ini. Dari doa ini jelaslah doa saja tidak cukup, tapi harus ada usaha dari diri yaitu memerangi rasa sedih, malas untuk bersemangat usaha mencari jalan agar terbebas dari kelemahan dan kemalasan.
Demikian oleh-oleh wisata rohani beberapa hari lewat semoga bermanfaat. Islam ingin kita bahagia dan menjaga sikap pada sesama. Mohon maaf bila ada khilaf tulisan dan kepada Allah saya mohon ampunannya.
memang mbak, kalau kita sedang duduk bersama tapi nggak diajak ngobrol itu rasanya...... kampret sekali ,, hahaha
BalasHapusHahaha... bikin sewotsurewot ya mas.. XD
Hapushehe rasanya dongkol banget ya, tapi tetaplah tersenyum
Hapusterimakasih pencerahannya mbak...
BalasHapussama-sama, ini juga nasehat untuk diri sendiri
Hapusmenelan rasa pahit itu tak selamanya membuat lambung menjd mual
Sabda Nabi Muhammad SAW diatas sangat penuh makna, mengajarkan kita untuk tenggang rasa, tepo saliro dan saling menghormati sesama dengan menjaga perasaannya...
BalasHapusBetul, dalam pergaulan, dalam bertetangga semoga kita bisa menjaga sikap dan tidak membuat orang lain terluka dan bersedih
HapusIslam sdh memberikan tuntunan bagaimana menjaga sikap, sayangnya msh byk yg tidak mengindahkannya.
BalasHapusMenjaga sikap memang butuh ketulusan, mungkin rasa sombong yg bersarang dlm diri akan membuat sulit menjaga perasaan org lain
HapusBahkan dalam science konsep ini menemukan jalannya untuk di mengerti..kenapa agama menginginkan kita bahagia....seperti syetan yang mengambil bagian saat seseorang bersedih begitu hal-hal baik menyertai orang yang merasa bahagia.....
BalasHapusDengan bahagia orang harusnya bisa berpikir jernih jg hal baik lainny, berbeda dg org yg bersedih pikiran jd kusut bahkan membuatnya terpuruk
Hapussebab itulah Islam telah memberikan tuntunan untuk mencapai kebahagiaan tersebut halnya dengan menjaga sikap, sayangnya saya mah nggak bisa menjaga sikap, kumaha atauh yah?
BalasHapusSelama kita tahu dengan siapa dan dalam situasi apa kita bersikap, itu posisi aman, Mang Lembu pasti lebih tahu dr Maya hehe
Hapuspembahasan ini cocok utk mang Lembu... uups
HapusKatanya sih paling sulit meng Islamkan orany yang telah Islam mba, tahu di mana tuh penyebabnya. ha,, ha,, ha,
BalasHapusHehe, ini nasehat buat saya mas Indra
Hapuslingkungan sangat dominan mempengaruhi pribadi seseorang
Dengan menjaga sikap akan melahirkan kondisi masyarakat yg rukun dan damai, ya, Mbak. Kerukunan dan kedamaian inilah yg akan membuat kita bahagia. Maknyesss, adem di hati. :)
BalasHapusBetul, untuk kedamaian dan kerukunan inilah rantai sikap yang positif bisa dimulai dari siapapun
Hapusdengan demikian ia telah memberikan hak org lain untuk bahagia lebih luas lagi masyarakat umumnya
Damai itu indah
Betul juga mbak, misalnya kita lagi kumpul² lalu ada teman yang tak diajak bicara maka itu tak sopan. Ternyata itu semua ada hadits nya ya.:)
BalasHapusIslam itu membawa rahmat, etika dalam pergaulan juga menjadi perhatian termasuk kebahagiaan penganutnya
HapusMenjaga sikap itu perlu agar kita paham adab dan sopan santun dalam bergaul..👍
BalasHapusBetul mas Indra, adab dan sopan santun itulah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya.
HapusYaa!! Menjaga sikap sebenarnya harus didasari dari hati yang paling dalam. Tulus serta ikhlas karena dalam islam sendiri Muslim yang paling baik adalah, “Seseorang yang membuat muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya” (HR Muslim). Mereka menjaga lisannya dari segala ucapan yang bisa menyakiti hati orang.😊😊
BalasHapuswah ini makljeb deh nasehat untukku, selama nafas masih berhembus masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri
HapusKunjungan siang, nengokin sahabat, mengigatkan untuk segera makan siang :)salam..
BalasHapusOk, terima kasih
HapusSudah diingatkan, baru selesai makan siang
salam kembali 😀
Makasi mbak sharingny.. emang harus sebagai manusia saling mengingatkan dalam menjaga sikap..
BalasHapussama-sama
Hapusterpenting itu mengingatkan diri sendiri, semoga bermanfaat utk sesama
Selalu bersyukur supaya selalu bahagia ya, Mbak
BalasHapusOrang yg mampu bersyukur adalah orang yang bahagia
Hapus