Rabu, 12 April 2017

Hei! Apa yang Kau Pikirkan?

19 comments

Pandangan mata sering kali mengecoh lintasan pikiran seseorang. Bukan hal yang tidak mungkin pikiran sangat dipengaruhi dengan segala apa-apa yang mampu dilihat oleh mata. Jadi bukan saya menganggap salah dengan apa yang dilihat mata, mata memang tak salah melihat.

Terutama saya, iyalah cari aman saja, mengambil diri sendiri sebagai contoh rasanya lebih bijak, terlepas mengalami atau pun tidak 'kan cuma contoh doang' yang pasti niat baik tidak menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Misalkan saya mencontohkan orang lain, besar kemungkinan orang tersebut tidak suka atau bisa jadi tersinggung.

Ok! Mungkin kita berfikir kalau orang tersebut dijadikan contoh sebagai orang baik, bijak, pandai yah pendek kata sebagai contoh orang baik gitu, tentu dia akan senang dan bangga. Saya berani jawab "belum tentu", kenapa? Ya mungkin saja dia beranggapan bahwa dirinya tidak sesempurna apa yang kita pikirkan, sehingga dia akan merasa bahwa kita sedang menyindirnya atau sedang menghinanya.

Tapi bagaimana bila dalam candaan? Ini akan sangat tergantung sifat yang dimiliki seseorang, karena tidak semua orang memiliki sifat humoris, senang bercanda. Saya tidak memaksa anda setuju dengan apa yang saya pahami atau tentang yang saya sampaikan dalam pos ini. "Yang terlihat belum tentu sepadan dengan yang terpikirkan." Kadang imbasnya ya kita harus memberi konpensasi pada orang tersebut. Mungkin dengan meminta maaf.

"Hidup menawarkan beragam pilihan :
Tersenyum atau marah
Memaafkan atau membalas
Mencintai atau membenci
Bersyukur atau mengeluh
Berharap atau berputus asa."

Saat saya melihat gumpalan awan hitam di langit tepat dimana saya tinggal, lalu saya akan berfikir "akan segera turun hujan" ... Eh ternyata awan hitam perlahan berarak pergi langit yang tadinya gelap pun menjadi terang. Ternyata hujan tak turun di daerah saya tinggal. Emang nggk jadi hujan, tapi hujan di tempat lain ..., mungkin loh.

Ada yang terus menerus hadir dengan perhatian dan rayuannya, apakah saya berpikir bahwa orang tersebut sangat perhatian pada saya? Apakah orang ini begitu peduli pada saya? Atau saya beranggapan saya sudah begitu menyita perhatiannya? Hei! Apa yang kau pikirkan?

Tentu saja logika saya tidak boleh berhenti hanya sebatas itu. Bagaimana bila orang tersebut memang selalu begitu pada yang lainnya? Artinya memang sudah menjadi sifatnya selalu peduli pada siapapun. Selalu perhatian pada siapapun. Selalu mengumbar pujian pada siapapun. Selalu memberi pada siapa pun.

Maka terjebaklah saya dalam permainan semu. Merugilah saya karena terlalu mudah menilai sesuatu. Tenggelamlah saya pada pikiran yang salah. Karenanyalah saya katakan yang terlihat belum tentu sepadan dengan yang terpikirkan.

Bukan berarti saya mengatakan semua jahat, semua buruk atau semua tak mungkin, tapi maksud saya pada kata "belum tentu" karenanya perlu berpikir ulang untuk menghidari salah penerimaan atau salah perasaan.

Mata memang tak salah melihat hanya kadang pemikiran dan perasaan yang sering salah. Dalam pergaulan sehari-hari ini sangat sering terjadi. Saat saya mengenal sahabat saya apa ini berarti saya memahaminya? Belum tentu, karena mengenal itu bukan memahami. Saya hanya sebatas mengenal saja dan saya belum tentu memahaminya, secara utuh. Itu sebabnya kadang terjadi salah mengdeskripsikan. Kadang terjadi bantahan atau penyangkalan. Tapi, sebagai sahabat yang baik kita harus mampu menghargai dan menghormatinya bila kesalah paham terjadi, tetap menciptakan kesejukan dalam hubungan persahabatan. Hei! Apa yang kau pikirkan? Tentu tak mungkin membeci sahabat karena tidak berhasil memahaminya.

Adakah orang yang sanggup tanpa sahabat? Kalau saya tidak bisa. Saya butuh seorang sahabat terlepas itu sahabat di dunia maya maupun itu di dunia nyata. Beda rasanya bila ada diantara sahabat dan ada diantara musuh.

Sangat tersiksa rasanya memiliki musuh, satu orang musuh saja sudah terasa kebanyakan, apalagi kalau lebih, haduh nggak sanggup deh! Tapi kalau sahabat selalu kurang, senang rasanya memiliki banyak sahabat.

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

19 komentar:

  1. Hai kakaa..
    Wah postingan baru lagi ya kaka? hmm.. kaka pasti lagi membara ya semangat nulisnya? hehe..

    Oya tulisan kali ini tentang apa ya kaka? aku baca dulu ya bentar..

    Oh soal itu ya.. Iya deh kaka aku kayaknya ngerti nih, boleh lah ya aku komenin dikit? makasih kakaa..

    Jadi begini loh kaka,, menurut aku.. mm.. tapi ini cuma kemungkinan loh kaka, kan aku juga gk tau siapa yang kaka maksud.. jadi kaka jangan marah ya?

    1. Mungkin komunikasi kurang terbuka, maksudnya bisa saja salah satu pihak banyak menutup2i sesuatu, atau.. dia sebenarnya ingin bilang A, tapi yang keluar B.. kata anak sekarang tuh ja'im kaka.. jadinya komunikasinya timpang, yang satu jujur tapi yang satunya? Dengan komunikasi yang seperti itu bisa sulit untuk saling memahami.

    2. Mungkin salah satunya memang ramah ya? supel gt kali kaka.. orang seperti itu biasanya jujur lho kaka, kalau bicara ya apa adanya.. apalagi kalau bicara tentang hati. Kalau kita ingin tau isi hati dan fikirannya ya harus tanya ke dia, karena orang seperti itu gk bisa di duga2 kaka.. apalagi kalau kita hanya menebak melalui canda'an2.. gk bisa gt kaka..

    Dia mungkin ramah tamah loh jinawi kaka.. tapi pada satu sisi dia juga menyimpan kesombongan. Nyebelin memang..
    Ya mungkin bukan sombong sih, cuma suka aja kali dia sama kalimat "memang lu siapa" atau "EGP"..
    Dan.. tipe begitu paling sebel ketemu yg gk jujur, misal dia bertanya.. tapi yg ditanya bohong atau ngeles, nah itu bikin dia sebel kaka.. karena mungkin dia merasa dicurangi dalam komunikasi, misal dia udah apa adanya tapi yang satunya kayak gt.. akhirnya keluar deh jurus mautnya 'EGP' atau 'memang lu siapa'..
    Ah nyebelin deh kaka orang kayak gitu mah.. sok banget.

    3. Dalam satu hubungan.. entah itu berteman biasa atau ber-asmara ria, satu yang terpenting : komunikasi yang jujur. Menurut aku sih gt kaka.. Kalau salah ma'afin ya kaka.. kan yang aku tulis cuma kemungkinan.

    4. 5. 6. 7. 8. 9... kapan2 aja ya kakaa? aku cape nih ngetik2nya..

    Btw komen aku kepanjangan ya kaka..? Hehe.. Sori ya kaka, abisnya tulisan kaka menggugah sih (entah apa yg tergugah), ya sebenernya sih masih kurang tuh komen akunya.. Tapi udahlah, kalau aku terusin kuatir nanti kaka malah nglempar aku pake sendal, haha..

    Nb : tapi andai aku yang ditanya seperti di judul itu, aku jawab.. aku lagi mikirin kaka, hehe..

    Oke deh kaka met malem yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, aduh ade maaf ya kaka jadi bikin ade repot, tapi seneng juga sih ada komen sama halnya ada yang kasih semangat

      ia nih lagi membara berkobar-kobar dari tadi aksara tercecer dimana-mana setelah dikumpulin di kresek jadilah tulisan nggk jelas ini
      hehe ...

      Hapus
  2. Yang aku pikirkan
    Kutulis di halaman
    Milik kawan-kawan
    Dan menunggu keikhlasan balasan

    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe sama kalau gitu, akupun menunggu kawan-kawan yang hadir dengan ikhlas di sini kawan 😀

      Hapus
  3. Halo sahabat.. Apa yang kau pikirkan hingga menulis ini?
    Lalu apa yang kau pikirkan hingga aku berkomentar?
    Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga sahabat
      Nah lo jadi bumerang deh hehe
      Ya telah membuat mu datang rupanya

      Hapus
  4. Lagi mikirin secangkir kopi yang cocok jika dihidangkan sebagai teman dikala hujan yang sejak sore mulai merambat ☔☔

    Sahabat akan tetap selalu ada, kapan pun dan dimana pun. Dikala pikiran sedang mumet akan selalu ada sahabat yang menemani, baik sahabat dari dunia nyata maupun dari dunia astral.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe ... iya cocok banget
      Pagi ini pun saya menikmati kopi hitam sambil menyimpan rangkaian kata di blog

      Betul teman akan selalu ada dimanapun dan kapanpun

      sip pak silahkan nikmati kopi hitamnya

      Hapus
  5. panjaaang banget mbak, ada masalahkah di dalam tulisan ini mbak ?
    ada musuhkah di dunia nyata mbak -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh kepanjangan ya? Padahal
      aku masih getol nih ngetiknya
      hehe ... nggk ada masalah kok cuma tulisan
      Enjoy mang 😀

      Hapus
  6. yang saya pikirin dari tadi saya bingung mau komen apa yah..

    tapi emang bener mba menjaga persahabatan tuh perlu karna nyari sahabat tuh susah...
    Jangan sampai lah punya musuh,,
    walaupun satu.ribet.
    apalagi dua,tiga,empat,lima,,ahh udah ah .komen apaan sih saya..ora jelas


    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe komen aja mas, biasa atuh
      hidup tanpa sahabat emang nggk asik
      musuh? haduh jangan sampai deh

      Hapus
  7. wah keren... pemilihan kata katanya sangat tepat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitukah? Ok deh kalau gitu semoga bisa lebih semangat dan bisa lebih baik lagi kedepannya

      Hapus
  8. Mungkin saat ini yang saya pikirkan hanyalah satu, yaitu aroma kopi yang setia menemani hari-hariku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini kira-kira apa ya penyebabnya, akupun pagi ini sedang dengan secangkir kopi hitam dengan sedikit gula hehe

      Hapus
  9. Yang saya pikirkan kok kamu kepikiran buat pos ini, apa lagi kehilangan sesuatu?

    BalasHapus
  10. Kayaknya tulisan ini dibuat sebagai pelampiasaan kepada seseorang, ya? Atao mungkin untuk publikasi terhadap kejadian di masa lampau?

    BalasHapus
  11. Aku kalo lagi mikirin.. sesuatu, kutahan2 nggak kutulis di medsos. Apalagi yang negatif2, padahal kadang pingin hehehe. Bener nih tulisan menggugah banget Mbak :)

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu