Selasa, 04 April 2017

Kata yang Tak Sempat Terucap

14 comments

Ah!
Banyak kata yang tak sempat terucap
Sementara mentari kian meninggi
Membakar punggung menopang raga
Dan ...
Aku masih terdiam memilah ucap mana yang pantas Engkau dengar
Apakah keluhan?
Ataukah pujian?
Ah! Aku bingung

Aku lihat
Mentari beringsut menuju ufuk barat
Masih juga aku terdiam
Membisu memilah ucap
Mengapakah aku begitu sibuk membingkai petualangan?
Sedangkan Engkau penuh rahmat
Menghujaniku dengan kebahagiaan
Menopang hidupku dengan kecukupan
Ataukah aku telah mabuk?
Hingga lupa cara bersyukur

Karena aku bingung memilih ucap
Biar ku pilih untuk berpuisi
Mengungkap sesal waktu yang terbuang
Tanpa makna memuja lalai
Aku mohon pengampunan
Pada Mu pemberi anugerah yang Maha pengampun

Karena aku bingung memilah ucap
Biar ku pilih untuk berpuisi
Memuji atas Kebesaran Kuasa Mu
Menghujaniku dengan Kasih Mu

Ya Robb ...
Pada Mu sujud syukurku
Bumi Mu yang kupijak
Aku lahir
Aku hidup
Bermandikan cahaya mentari Mu
Hembusan angin Mu memacu nafasku
Kau hujani aku dengan kesejukan rahmat Mu
Persembahan tasbihku bagi Mu
Dari seluruh persendianku
Dari merahnya darah anugerah kasih Mu
Terimalah cawan keagungan bagi Mu
Maafkan aku
Ku pilih berpuisi
Puisiku adalah doa
Untuk kata yang tak sempat terucap

Episode wisata rohani Bogor, 1-3 April 2017

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

14 komentar:

  1. Inilah rahmat karunia penuh nuansa damai tenteram
    Inilah indahnya perjalanan cinta di dalam hidup

    Yang bagai dian nan tak kunjung padam
    Yang tak pernah redup
    Maka.. Laksana bintang berkilau cinta yang dilimpahi

    Berkah cahaya di atas cahaya
    Hidayah surga penuh cinta kasih
    Puji bagi-MU yang tulus setia
    Menganugerahi cahaya cinta syahdu bahagia
    Seperti bintang berkilau..

    BalasHapus
    Balasan
    1. inilah rindu yang sesungguhnya
      Rindu pada sang khaliq
      Yang setia menyentuh dengan kasih
      Menegur dengan halus
      Tidak menimbulkan rasa sakit
      Namun menyadarkan dari lalai

      Hapus
  2. Terkadang kita memang sedikit lalai, mungkin juga terkadang kita belum menyadari perbedaan rahmat yang selalu Tuhan berikan kepada kita. Tapi.. Dengan sedikit sisa kesadaran kita semoga Tuhan mau memaafkan atas segala kekhilafan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketika kita lalai Ia ingatkan dengan kasih
      Ketika kita terlelap Ia bangunkan dengan sayang
      Ketika kita salah ia hamparkan lautan ampunan

      Hapus
  3. Ada banyak doa yang diajarkan Rasulullah, Allah Maha mendengar dan maha mengetahui apa yang tersembunyi sekalipun
    Puisinya indah

    BalasHapus
  4. Kata Yang tak sempat terucap.. .kata apa itu neng... Sebagai manusia terkadang kita terlena terpaku dengan apa apa dihadapkan kita entah itu hingar bingar duniawi ataupun kenikmatan sehingga kita lupa apa yang seharusnya di ucapkan....

    BalasHapus
  5. menyejukkan baca puisi ini bun, sembari mendengar hujan di kota palembang ini :)

    BalasHapus
  6. Nyentuh banget...
    Kalimat-perkalimatny...
    Udah Kayak karya seorang Maestro...

    BalasHapus
  7. Puisinya hebar sekali, ungkapan terimakasih untuk Tuhan Yang Maha Esa atas karunia nikmat yang telah diberikannya.

    BalasHapus
  8. rangkaian kata bernuansakan rasa syukur atas rahmat serta nikmat yang kita miliki sungguh makjleb hingga ke relung hati nih

    BalasHapus
  9. entah kenapa otakku ngeblank gara gara kata katanya nyentuh banget.

    BalasHapus
  10. Indah sekali puisinya. Rasa syukur kepada yang maha kuasa bisa dicurahkan lewat berbagai media, ya. Salah satunya puisi :)

    BalasHapus
  11. kadang suka iri sama orang yang jago bikin puisi. keren banget :( aku gakbisa bikin puisi. sebal... dan ini puisinya nampar pipiku banget.

    BalasHapus
  12. Saat jenuh puisi memang teman sejati :)

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu