Rabu, 05 April 2017

Engkau Bangsat

21 comments

Engkau Bangsat

Gerimis tangis yang berderai
Telah tepat menghadiahi luka
Lambat laun tanpa kusadari
Kini menyeretku
Dalam lingkar lautan tanya
Yang tak bertepi

Dengan rasa malas
Telah kau paksa aku
Menempuh perjalanan indah
Cumbu rayu yang memabukkan
Membuatku luluh lantah

Bukan lantaran
Dendam kesumat
Engkau bangsat
Berhati bejat
Ego yang menjerat

Engkau bangsat
Kau buat aku sekarat
Bukan igau sekeping mimpi
Saat segumpal kesetiaan
Masih menyimpan kenangan

Kemarau panjang
Menggelinjangkan tubuhku
Selaksa sakau menenggak putau
Harapkan seteguk embun memberi sejuk kerongkongan yang kerontang

Sayang
Engkau bangsat!
Lihat ada air mata yang tertumpah

Selepas kaki melangkah
Pantang bagiku
Menjilat ludah yang berdecuh

Engkau bangsat!
Sumpahku telah terucap
Sisa tenaga mengayuh sampan
menuju muara membasuh lara
Kelak
Mungkin engkau
Atau aku
Akan lebih dulu merapat
Dipelabuhan yang tak berombak

Jingga 4 April 2017

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

21 komentar:

  1. Serem banget doanya..!!

    "Merapat dipelabuhan yang tak berombak" 😅

    Mungkin bisa dikatakan pemakaman kali ya..!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merapat di pelabuhan yang tak berombak.. .bisa juga diartikan ...mana yang lebih duluan mati... .gitu ya neng...

      Weh puisinya bikin bulukuduku merinding... Neng..

      Hapus
    2. hehe, ini cuma tulisan kok bisa bulu kuduk merinding

      ya begitulah jangan saling menyakiti, karena kita tak pernah tahu siapa yang akan tenggelam dalam lautan tak berombak

      Hapus
    3. nggk lah masa mendoakan yang jelek ini cuma tulisan iseng

      lautan tak berombak betul kuburan

      Hapus
  2. Wow, luar biasa, ternyata mbak Maya bisa menulis, seindah ini, ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah aku malah banyak belajar darimu kok sist, tulisanku tak seindah tulisanmu

      Hapus
    2. Oh begitu ya, mbak, tapi seingat saya kalau kalimat seindah yang sampean tulis di puisi di atas ini, saya belum pernah menulis, karena bagi saya kalimat B*ngs*t ini sangat tidak dianjurkan diucapkan oleh ibu saya.

      Maaf, bukan maksud apa tapi cuma heran saja, setahu saya menulis puisi itu ditulis dari hati penulisnya. Kalau sampean menulis kalimat indah itu saya benar-benar heran.

      Arti dari kalimat saya "indah" semoga sampean ngerti.

      Hapus
    3. aku tahu, maksudnya lawan kata indahkan? aku suka ada teman yang mau mengoreksi tulisanku
      itu adalah nama lain dari "kepinding" sejenis serangga yang menjengkelkan dan menjijikkan.
      saat kita mengucapkan dengan penuh kemarahan maka akan sangat terkesan tidak pantas dan tidak sopan, tapi saat kita menyebutnya sebagai nama suatu nama serangga itu sendiri apa ada yang salah?
      Tidak apa, aku tidak mengkhususkan kata-kata ini untuk seseorang atau maksd penuh kebencian
      sama sekali tidak
      ini adalah kemarahan pada diri sendiri
      aku minta maaf bila ini sempat membuatmu berpikir yg tidak2
      sekali lagi aku minta maaf
      mungkin ini sangat kasar bahkan saat ini pun mungkin seseorang telah membenciku karena tulisanku ini
      terima kasih engkau adalah teman baikku
      aku berharap kita akan tetap berteman, semoga tulisan ini tidak mengganggu keharmonisan pertemanan kita 😀

      Hapus
    4. Tidak ada yang salah, mbak, cuma saja seperti saya katakan diatas saya "heran" karena selama ini saya mengenal sesosok Maya adalah seorang wanita yang lemah lembut dalan bertutur kata, jadi kalau tiba-tiba di blog ini ada tulisan seperti ini, tentu ada rasa heran.

      Jadi jangan diambil hati komentar saya di atas karena semua itu hak sampean mau nulis apa, saya hanya sebagai pembaca, kalau saya tak suka ya saya tidak akan membacanya. Jadi silahkan di lanjutkan..

      Semangat menulis.

      Hapus
    5. hehe iya nggk apa kok, aku butuh teman yang peduli ketika aku mulai berbeda menurutnya
      terima kasih banget aku tetap maya yg sampean kenal

      Hapus
  3. Mbak Maya... aku merem melek bacanya. Judulnya juga. Lain nih puisinya Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku sedang marah dengan diriku
      maafkan aku teman
      terima kasih
      selamat pagi

      Hapus
  4. sabar yaa mba. .

    puisinya bagus tapi sedikit kasar

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip
      respon yang jujur
      drpd diam dengan setumpuk tanya yang tak diungkapkan hehe

      Hapus
  5. Wow.....
    Puisinya berapi api sekali
    Seperti seorang komandan perang yg memberi semangat perjuangan kepada anak buahnya. Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasalah kadang aku salah dalam memposisikan diri

      temanku bilang "hei nggk nyangka yu bisa buat tulisan gitu? gue yakin itu bukan hsl karyamu"
      hehe dia bilang gitu
      yo wes iki pelajaran buatku

      Hapus
  6. Sabar sabar :)
    Tapi ini keren puisinya, Mba. Beda sama yang lain, pasti kondisinya tidak biasa saat menulis ini ya, Mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya sabar sudah tentu dong, suasana hati waktu itu emang sangat beda, kemarahan telah dilampiaskan lewat puisi ini, sekarang sudah plong
      alhamdulillah aman terkendali

      Hapus
  7. Kamu sedang marah ya? Cuma nebak harapannya sih nggk, kadang penulis banyak ide menulis yang aneh dan beda dari biasa sebangsa uji coba gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, bisa iya bisa juga nggk dan hasilnya banyak kompline dengan puisi yang satu ini
      yang mereka tahu aku tak bisa sekasar itu

      Hapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu