Peribahasa Indonesia yang Menggunakan Kata Ikan, Panas, Padi, Gading dan Mata
1. Peribahasa Indonesia menggunakan kata ikan
* Ikan terlihat jala tiba ~ Orang yang bijaksana, sudah tahu apa yang dimaksud orang lain, meskipun maksudnya belum diutarakan.
* Seperti ikan kena tuba ~ Pada suatu ketika penduduk kampung diserang penyakit.
* Seperti ikan pulang ke lubuk ~ Perantau telah pulang ke kampung halamannya.
* Bodoh-bodoh ikan sepat tak makan pancing mas ~ Sebodoh-bodoh manusia masih bisa membedakan mana yang buruk
* Ular bukan ikan bukan ~ Belum dapat dipastikan buruk baiknya hati seseorang
* Minta sisik kepada ikan limbat ~ Mengharap sesuatu yang mustahil diperoleh
* Lain lubuk lain ikannya ~ Tiap-tiap negeri berlainan peraturannya
2. Peribahasa Indonesia menggunakan kata panas
* Panas-panas tahi ayam ~ Giat bekerja pada waktu permulaan saja
* Panas tak selamanya sampai petang ~ Kesenangan atau kesusahan tidak selama-lamanya
* Panas setahun dihapuskan hujan sehari ~ Kebaikan yang sudah banyak, dihapuskan kesalahan sedikit saja
* Tidak lekang oleh panas tidak lapuk oleh hujan ~ Tetap seperti semula tidak akan berubah lagi
* Siang berpanas malam berembun ~ Orang yang miskin dan tidak mempunyai tempat tinggal
* Sudah panas berbaju pula ~ Susah yang bertumpuk-tumpuk
3. Peribahasa dengan kata padi
* Padi ditanam lalang tumbuh ~ Nasib yang malang, berbuat kebajikan tetapi dibalas kejahatan
* Padi masak jagung mengupih ~ Mendapat keuntungan yang berlipat ganda
* Seperti ilmu padi makin berisi makin runduk ~ Orang cerdik cendikia, makin tinggi derajadnya makin merendah kepada siapapun
* Padi disisip dengan lalang ~ Harta yang halal dicampur dengan harta yang haram
* Seperti padi hampa makin lama makin mencongak ~ Orang yang bodoh makin lama makin sombong
padi buanglah rumputnya ~ Kalau sayang sama keluarga uruslah baik-baik
5. Peribahasa Indonesia menggunakan kata gading
* Semahal-mahal gading kalau patah tiada berharga ~ Semulia-mulia orang kalau sudah berbuat jahat tentu sudah tak dihargai lagi
* Tak ada gading yang tak retak ~ Tak ada sesuatu yang sempurna
* Baru dapat gading beruah, terbuang tanduk kerbau mati ~ Tidak mengindahkan yang lama, karena telah mendapat yang baru yang lebih indah
6. Peribahasa Indonesia menggunakan kata mata
* Karena mata buta karena hati mati ~ Orang yang hanya menuruti hawa nafsunya saja akhirnya celaka karena perbuatannya sendiriKumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap dan Populer
* Jauh di mata dekat di hati ~ Sekalipun saling berjauhan, tetapi harus saling ingat mengingat
* Silap mata pecah kepala ~ Kelengahan sedikit saja menyebabkan kerugian yang besar
* Tiba di mata dipejamkan tiba di perut di kempiskan ~ Orang tidak adil, berat sebelah
Peribahasa Indonesia menggunakan kata "kambing, katak, kera, kerbau, kumbang, kijang, kucing, kuda, kura-kura, kesturi, keledai.
Peribahasa Indonesia dengan kata "kambing"
1. Menghalau kambing ke air ~Memberi pekerjaan yang tidak disenangi
2. Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak ~Di mana kita tinggal haruslah menghormat, dan menuruti adat yang berlaku
3. Seperti kambing dengan harimau ~Orang yang lemah melawan orang yang kuat
Peribahasa Indonesia dengan kata "katak"
1. Katak hendak menjadi lembu ~Orang kecil meniru perbuatan orang besar akhirnya susah sendiri
2. Seperti katak di bawah tempurung ~Orang yang sedikit pengetahuannya
3. Katak di timpa kemarau ~Percakapannya ramai sekali
4. Seperti katak merindukan bulan ~Sesuatu yang mustahil terjadi
Peribahasa Indonesia dengan kata "kera"
1. Bertukar beruk dengan kera ~Dua hal yang sama-sama buruk
2. Bagai kera diberi kaca ~Memberi barang pada orang yang tidak mengerti manfaatnya
3. Memberikan barang ke tangan kera ~Menyerahkan sesuatu kepada orang yang bukan ahlinya
4. Seperti kera kena belacan ~Seseorang yang gelisah karena sesuatu hal
Peribahasa Indonesia dengan kata kerbau
1. Kerbau punya susu, sapi punya nama ~Kita yang bersusah payah, orang lain yang mendapat nama
2. Seekor kerbau berkubang, semua kena luluknya ~Satu yang bersalah, semua kena hukum
3. Kerbau diberi berpelana, kuda diberi berpasangan ~Kurang cocok untuk menterapkannya
4. Seperti kerbau dicocok hidung ~Orang yang bodoh selalu menurut perintah orang lain
5. Seperti kerbau mandi ~Kurang bersih
6. Seperti kerbau terjepit leher,di hela tanduk panjang, dilakukan badan bersih ~Sudah terlanjur serba susah
Peribahasa Indonesia dengan menggunakan kata kijang
1. Seperti kijang lepas ke rimba ~Perihal orang merantau yang pulang ke kampung halamannya
2. Walau kijang dirantai dengan rantai emas sekalipun, mana kala lepas lari juga ke hutan ~Biarpun senang di negeri orang, teringat juga kampung halamannya
Peribahasa Indonesia dengan kata kucing
1. Seperti kucing dengan tikus ~Selalu bermusuhan
2. Seperti kucing tidur di lantai ~Sudah tidak khawatir lagi
3. Seperti kucing dibawakan lidi ~Sangat takut
4. Bagai kucing lepas senja ~Anak muda yang sering keluar malam
5. Duduk seperti kucing, melompat seperti harimau ~Nampaknya diam, tetapi setelah berbuat, kelihatan ketangkasannya
6. Kucing lalu tikus tiada berdecit lagi ~Bila yang datang itu ditakuti, maka semuanya diam
Peribahasa Indonesia dengan kata kuda
1. Seperti kuda kepas dari pingitan ~Orang yang sangat gembira, karena dapat lepas dari kungkungan
2. Kuda hendak dijadikan lembu, tentu meringkik ~Orang yang pandai hendak disamakan dengan orang bodoh, pasti tidak mau
3. Kalau kuda sudah bertanduk Sesuatu yang sangat mustahil
Peribahasa Indonesia menggunakan kata kumbang
1. Seperti kumbang di jolok ~Lagu yang tidak enak didengar
2. Kumbang tiada seekor, bunga tiada sekaki ~Laki-laki dan perempuan itu tak seorang, tetapi banyak
3. Sebagai kumbangputus tali ~Lancar jalannya
Peribahasa Indonesia dengan kata kutu
1. Mencari kutu dalam ijuk Mengerjakan sesuatu dengan susah payah
2. Di mana kutu makan kalau tidak di kepala ~Telah pada umumnya, bahwa orang kaya tempat meminjam
3. Takut akan kutu dibuang kain ~Karena takut bahaya yang kecil, dibuang keuntungan yang besar
Peribahasa Indonesia dengan menggunakan kata kesturi, keledai
1. Keledai hendak dijadikan kuda ~Orang bodoh hendak dimakan orang cerdas.
2. Kesturi mati karena baunya ~Orang binasa karena perbuatannya sendiri
Peribahasa Indonesia menggunakan kata kura-kura
Kura-kura hendak memanjat pohon ~Orang yang mengejar keuntungan tapi tidak bisa melaksanakan.
Burung Balam
1. Memikat balam dengan balam juga.
maknanya ; Menangkap penjahat itu harus dengan penjahat juga.
2. Sebagai balam dengan ketitiran.
maknanya: Senatiasa berselisih.
3. Jerat tak melupakan balam, tetapi balammelupakan jerat.
maknanya : Orang akan lupa bahaya, tetapi bahaya tidak akan lupa dengan mangsanya.
4. Ibarat seekor balam, mata terlepas, badan terkurung.
maknanya : Seseorang yang dipingit.
Burung Elang
1. Seperti elang menyongsong angin.
maknanya ; Gagah perkasa tampaknya.
2. Sepantun elang dengan ayam, lambat laun disambar juga.
maknanya ; Jangan dibiarkan bujang bergaul dengan gadis, akibatnya kurang baik.
Burung Enggang dan Burung Pipit
1. Enggang lalu atal jatuh, anak raja mati ditimpanya.
maknanya ; Orang yang tidak melakukan dituduh, sebab saat ada kejadian dia ada disitu.
2. Seperti pipit dengan burung enggang.
maknanya : Jodoh yang tidak sepadan.
Burung gagak
Bagai gagak menggonggong telur.
maknanya ; Suaminya hitam dan buruk, tetapi istrrinya cantik.
1. Belalang dapat menuai,
maknanya : Keuntungan yang tak sengaja diperoleh
2. Belalang telah menjadi elang,
maknanya : Orang yang bodoh telah menjadi orang yang besar.
3. Bagai mencari belalang di atas akar,
maknanya ; Pekerjaan yang sia - sia.
Belah
1. Ia belahan nyawaku,
maknanya ; Ia adalah kekasih ku
2. Matahari bagai membelah benak,
maknanya ; Hari yang sangat panas
3. Suara membelah bumi,
maknanya ; Suara yang amat keras
Belut
1. Seperti belut pulang ke lumpur,
maknanya : Orang yang kembali ketempat asalnya
2. Licin bagai belut,
maknanya ; Tak akan mudah kena tipu, karena cerdiknya.
3. Bagai belut digetir ekor,
maknanya ; Sesuatu yang cepat jalannya.
Bambu
Sperti pohon bambu ditiup angin ; maknanya; orang yang lemah lembut, tetapi tak mudah kena pengaruh.
Bandar
Upah lalu bandar tak masuk ; maknanya: pekerjaan yang hanya menderita kerugian saja.
Bangau
Bangau - bangau minta aku leher, badak - badak minta aku dinding ; maknanya: seseorang yang selalu iri pada orang lain.
Setinggi - tinggi terbang bangau, jatuhnya kepelimbahan juga ;
maknanya: kemana saja kita merantau, akhirnya akan kembali juga ke tempat semula.
Bangkai
Ada bangkai ada kering ; dimana ada perempuan serong, disitu banyak lelaki berkumpul.
Menjemur bangkai ke atas bukit ; menceritakan keahlian diri sendiri kepada orang lain.
Bangsat
Bangsat tak tahu disukainya ; Orang kecil berlagak seperti orang besar dan tak meninsafi kekurangannya.
Banyak
Banyak habis sedikit sedang ; cukup dan tidaknya, tergantung kepada boros dan hematnya seseorang.
Bantal
Lepas Bantal berganti tikar ; orang laki - laki yang kawin dengan keluarga isterinya yang telah meninggal.
Bara
Bagai terpijak bara hangat ; orang yang gelisah karena ditimpa kemalangan.
Jangan dipegang seperti bara, terasa hangat dilepaskan ; karena dirasa pekerjaan itu berat, terasa susah dilepaskan.
Sebagai duduk di atas bara, duduk salah, tegakpun salah ; serba salah.
Genggam bara api, biar jadi arang ; berdaya upayalah dengan sungguh - sungguh agar berhasil dengan baik.
Basah
Sudah basah kehujanan ; menderita kesusahan bertumpuk - tumpuk.
Basuh
Tak payah basuh kaki tangan ; barang murah dan mudah didapat.
Batang
Membangkit batang terendam ; membangkitkan kembali nama baik seseorang.
Ada batang cendawan tumbuh ; di mana kita berada disitulah kita mendapat rezki.
Menggolekkan batang terguling ; mengerjakan pekerjaan yang mudah sekali.
Seperti pinang sebatang ; seseorang yang tak bersanak saudara lagi.
Batas
Jangan melampaui batas ; jangan berlebih - lebihan mengerjakan sesuatu.
Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau ; kita harus berusaha mengerjakan sesuatu untuk mencapai maksud.
BAU
Tiada berbau telunjuk saja ; "Tidak percaya kepada cerita orang".
Bau busuk tiada berbangkai ; "Tuduhan yang tidak ada buktinya."
Bakar tak berbau. ; "Tidak percaya dengan cerita orang lain."
Telah berbau bagai embacang ; "Perkara yang gelap mulai menjadi terang".
Jauh bau bunga, dekat bau tahi. ; "Keluarga bila berdekatan seing betengkar, tetapi jika berjauhan saling menyayangi".
Baunya setahun pelayaran ; " Baunya sangat busuk".
BAWAH
Berkata di bawah - bawah, mandi di hilir - hilir. ; "Hendaklah kita berbudi pekerti yang halus, supaya orang sayang kepada kital."
BAWANG
Sebagai bawang ditimpa jambak ; "Rusak sama sekali".
Makan bawang ; "Marah di dalam hati".
BAYANG - BAYANG
Bayang - bayang
disangka tubuh ; " Mengharapkan yang belum pasti".
Bayang - bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh. ; "Perbuatan kita harus sesuai dengan kemampuan kita sendiri."
Tengah tapak bayang - bayang ; "Tengah hari tepat".
Di mabuk bayang - bayang. ; "Gila akan sesuatu yang tak mungkin tercapai".
BEBAN
Seberat - berat beban, laba jangan ditinggalkan ; "seberat - berat pekerjaan harus kita usahakan menyelesaikannya mengingat keuntungannya".
Ibarat beban belum lepas dari bahu. ; "Anak yang belum lepas dari tanggungan orang tuanya".
Beban sudah di pintu ; "Anak perempuan yang menjelang dewasa, sudah pantas untuk berumah tangga".
Tak beban batu digilas ; "Anak yang masih menjadi tanggungan orang tuanya".
BEDIL
Menghadap bedil pulang ; "Orang yang suka merugikan keluarganya sendiri".
Menjual bedil kepada lawan ; "Membantu musuh untuk membinasakannya".
BEKAL
Sebagai membekali budak lari ; "Rugi dua kali".
BELACAN
Bagai belacan dikerat dua, yang pergi busuk yang diam anyir ; "Kedua - duanya menjadi aib".
Kecil - kecil anak, sudah besar menjadi onak
- waktu kecil selalu menyenangkan, tetapi sesudah besar menyusahkan
Kasih anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan.
- jika sayang dengan anak, kita harus memarahi bila ia berbuat salah
Belum beranak sudah berbesan
- belum berhasil sudah mengharap yang bukan - bukan
ANGAN - ANGAN
Angan lalu pahat tertumbuk
- keinginan benar, tetapi modal tak ada
Angan - angan menerawang langit.
- mengharapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai
Angan - angan mengikat tubuh.
- memikirkan yang bukan - bukan akhirnya susah sendiri
ANGGUK
Angguk bukan geleng bukan
- lain dimulut lain dihati
ANGIN
Kemana angin deras kesitu condongnya
- orang yang tidak mempunyai pendirian tetap
Angin tak dapat di tangkap, asap tak dapat digenggam
- Sesuatu hal yang tak dapat dirahasiakan
Angin berputar, ombak bersambung
- hal yang sulit diselesaikan karena banyak sangkut pautnya
Ia berkepala angin
- ia sangat bodoh
Kabar angin
- kabar yang tidak jelas
Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang
- sesuatu kejadian pasti ada sebab-sebabnya
Makan angin
- berjalan - jalan untuk menghirup udara segar
Menunggu angin lalu
- sia - sia menunggu
Ada angin baik
- ada harapan baik
ANGUS
Angus tiada berapi, karam tiada berair
- ditimpa musibah terus menerus
ANJING
Seperti anjing terpanggang ekor
- orang yang gelisah minta pertolongan kesana kemari
Anjing diberi makan nasi bilakah kenyang
- tak ada gunanya menanam kebaikan pada orang jahat
Anjing menyalak tiada menggigit
- mulut besar tetapi penakut
Anjing itu jika dipukul sekalipun, berulang juga ia ketempat yang banyak tulang
- orang jahat akan mengulang kejahatannya, meskipun sering dihukum
Waktu seribu anjing menyalak, gunung bolehkah runtuh
- perkataan orang kecil tidak mempengaruhi orang besar
Bagai anjing beranak enam
- orang yang tamak
Seperti anjing dengan kucing
- selalu bermusuhan
Seperti anjing beroleh bangkai
- seorang yang rakus
ANJUNG
Sudah dianjung dihempaskan
- sudah diangkat, kemudian dihinakan
ANTAH
Bersisih antah dengan beras
- terasing bagi orang rendah dengan orang yang tinggi derajatnya
Tiada tahu antah terkunyah
- tiada merasa sadar perkataan yang tidak patut diucapkan
Tiada terpisah antah dan beras
- tiada tentu lawan atau kawan
ANTAN
Antan patah lesung hilang
- ditimpa kemalangan terus menerus
Bagai antan pencungkil duri
- mengerjakan sesuatu yang tak mungkin berhasil
ANTUK
Sudah terantuk baru menengadah
- setelah mendapat kesulitan baru teringat
API
Jauh panggang dari api
- jawaban yang tidak sesuai
Api padam puntung berasap
- menimbulkan perkara yang sudah basi
Kalau tak ada api, masakan ada asap
- bila tak bersalah, tak mungkin dituduh
Seperti api dalam sekam
- kejahatan yang tidak kelihatan, karena dirahasiakan
Api padam puntung hanyut
- perkara yang sudah selesai
Meletakkan api dibubungan
- ingin ternama, kemudian melakukan perbuatan yang sangat berbahaya bagi dirinya
Seperti api makan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi
- orang yang lemah, tak akan berdaya menolak bencana yang menimpa dirinya
APUNG
Laksana apung dipermainkan gelombang
- berpontang panting karena mendapat kesusahan.
Terapung tak hanyut, terendam tak basah
- sesuatu perkara yang belum ada keputusannya
ARA
Elok ara di hari panas
-orang yang bergembira karena cita - citanya
ARANG
Arang itu jika dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih
-orang yang dasarnya jahat itu sukar untuk diperbaiki
Terpijak, arang hitam nampak
-orang yang berbuat jahat, pasti akan mendapt hukuman
Arang di muka arang di kening
-orang yang mendapat malu besar
Membasuh arang di muka
-menghilangkan malu
Arang habis besi binasa, pekerja penat saja
-usaha yang tidak memberi hasil, hanya menimbulkan rugi belaka
ASAM
Bagai melihat asam
-keinginan yang sangat besar
Asam di darat, ikan di laut, bertemu dalam belanga
-biarpun jauh tempat tinggalnya, kalau memang sudah jodohnya pasti akan menjadi suami isteri
ASAP
Tungkunya tak berasap
-perihal orang miskin, yang tidak memasak
Menggantang asap, mengukir langit
-pekerjaan yang sia - sia belaka
Belum dipanjat asap kemenyan
-belum pernah kawin
Telah berasap hidungnya
-telah mendapatkan keuntungan, setelah lama menderita kekurangan
ATAP
Atap ijuk kerabung upih
-mencampur adukan antara yang baik dengan yang buruk, akhirnya menjadi jelek
ATAS
Jangan melihat ke atas, melihatlah ke bawah
-janganlah membandingkan orang yang kaya dengan kita
AUR
Sebagai aur dengan tebing
-bertolong - tolongan, tunjang menunjang
Aur ditanam, betung tumbuh
-mendapat keuntungan yang lebih dari apa yang diharapkan
Seperti aur ditarik sungsang
-pekerjaan yang sulit diselesaikan
AUS
Aus telunjuk mencolek ragam
-orang yang selalu menderita kemiskinan
AWAK
Awak rendah sangkutan tinggi
-lebih besar pengeluaran dari penghasilan
Awak sakit daging menimbun
-seseorang yang mengatakan kekurangan, padahal banyak harta
Awak menangis diberi pisang
-memberi kesenangan kepada orang yang sedang susah
Awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang mendapat sagunya
-kita yang bersusah payah, orang lain yang mendapat untungnya
Awak yang tiada pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkat
-untuk menutupi kebodohannya, dicarinya alasan pada orang lain
AWAL
Awal dikenal akhir tidak
-tiada menimbang baik buruknya
AYAM
Ayam berunduk, sirih berjunjang
-lindungilah yang lemah supaya selamat
Ayam bertelur di pada mati kelaparan
-orang yang selalu kekurangan, meskipun penghasilan banyak
Seperti ayam pulang ke lesung
-kembali ketempat yang disenangi
Seperti anak ayam kehilangan induk
-menderita kesusahan karena kehilangan pemimpinnya
Ayam ditambat disambar elang
-mengharapkan keuntungan, akhirnya rugi yang diperoleh
Ayam berkokok hari siang
-sudah ada tanda-tanda yang pasti
Ayam tangkas di gelanggang
-orang pandai berpidato di muka umum
Menerka ayam di dalam telur
-menentukan sesuatu yang mustahil diketahui
Seperti ayam makan rumput
-perihal seseorang yang susah penghidupannya
Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
-seia sekata senasip sepenanggungan Peribahasa Indonesia
BABI
Bagai babi merasai gulai -tidak layak orang hina mengharapkan dengan orang-orang sawan
BADAK
Seperti kulit badak -tidak mempunyai perasaan
Badak makan anak -orang tua membuang anaknya, karena takut hancur kehormatannya
Anak badak dihambat-hambat -janganlah dengan sengaja mencari malapetaka
BADAN
Biar badan penat, asal hati senang -kalau hati senang, segala pekerjaan yang berat tak akan terasa
Bayang-bayang sepanjang badan -pengeluaran harus disesuaikan dengan pendapatan
Hancur badan di kandung tanah, budi baik terkenang jua -budi bahasa yang baik itu tidak akan dilupakan selama-lamanya
Selama hayat di kandung badan -selama hidup
Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki -orang yang selalu menurut perintah, tetapi dalam hatinya tetap menyangkal
BADAR
Kalau pandai menggulai, badar jadi tenggiri -orang yang bijaksana itu selalu serba bisa
Main badar main gerundang -orang yang kecil akan meniru-niru perbuatan orang besar akhirnya susah sendiri
BAHAN
Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya -besar kecilnya pengeluarantergantung pada penghasilan
BAHASA
Bahasa menunjukkan bangsa -tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal usulnya
Ia membungkam dalam seribu bahasa -tidak berkata sepatah katapunM untuk mengeluarkan rahasia
Bahasa dang bangsa tidak diperjual belikan -kita akan dihormati orang lain, jika budi bahasa kita baik
Peribahasa Indonesia
BAHU
Memikul di bahu, menjunjung di kepala : mengerjakan sesuatu harus menurut aturan yang sudah ada
Bekerja bahu membahu : bejerja gotong royong untuk hasil yang baik
Tangan mencencang, bahu memikul : orang yang bertanggung jawab atas perbuatannya
Sudah lepas dari bahunya : sudah tidak menjadi tanggung jawabnya lagi
BAJAK
Untuk bajak kait, untuk cangkul unjur : kepalang tanggung
Dahulu bajak dari pada jawi : Pekerjaan yang tidak menurut aturan
Bajak patah banting terambau : Tertimba kemalangan yang bertumpuk - tumpuk
BAJI
Bahan Baji oleh keledai : Barang yang tanggung, tak dapat dipergunakan
BAJU
Mencabik baju di dada : menceritakan aib kaum keluarganya sendiri
Bagai memakai baju pinjam : Perbuatan yang tidak sesuai dengan dirinya, sehigga canggung
Menyingsingkan lengan baju : Bekerja keras
Jangan mengukur baju orang di badan sendiri : Jangan mengukur derajat orang lain dengan diri kita
BAKAR
Dibakar tak hangus : Perihal orang yang kikir
Kejadian itu telah membakar hatinya : Membuat hati panas
Terbakar kampung kelihatan asap, terbakar hati siapa tahu : Kita tidak dapat mengetahui isi hati seseorang
Bakar tak berapi : Menaruh cinta yang palsu
Peribahasa Indonesia
BALA
Bala lalu di bawah singgah : Jananlah sengaja mencari malapetaka
BALAM
Memikat balam dengan balam : Menangkap penjahat itu harus dengan penjahat pula
Sebagai balam dengan ketitiran : Senantiasa berselisih
Jerat tak melupakan balam, tetapi balam melupakan jerat : Orang akan lupa bahaya, tetapi bahaya tak akan lupa dengan mangsanya
Ibarat seekor balam, mata terlepas, badan terkurung : Seseorang yang dipingit
BALIK
Tersembunyi dibalik kata : Mempunyai maksud lain dari apa yang dikatakannya
Dibalik - balik bagai memanggang : mengerjakan sesuatu pikirkan dulu masak - masak, supaya jangan menyesal kemudian
Dibalik belakang lain bicara : Orang yang mengingkari janji
Berbalik - balik bagai kuda tercirit : Perkara yang sudah selesai timbul kembali
BALING - BALING
Hidup bagai baling - baling : Hidup yang terombang - ambing oleh keadaan
Bagai baling - baling di atas bukit : Mudah kena pengaruh
BATIK
Umpama batik lasum, makin di basuh makin berbau
BATU
Bagai mengungkit batu dibencah : Makin dikerjakan sesuatu pekerjaan yang sulit, makin bertambah sulit pula
Lempar batu sembunyi tangan : Perbuatan yang licik dan khianat
Tidak terkajang batu di pulau : Tidak melayani kehendak orang banyak
Batu kecil terguling naik, batu besar terguling turun : Orang yang rendah derajatnya menjadi mulia, tetapi orang besar menjadi hina, karena perbuatannya
Setinggi - tinggi batu melambung, surutnya ke tanah juga : Sejauh - jauh orang merantau, akhirnya kembali juga
Mencampakkan batu ke luar : Seseorang yang suka menolong orang lain, tanpa memperdulikan keluarganya sendiri
ABU
Berdiang di abu dingin
- minta pertolongan kepada orang yang tak bisa menolong
Kalah jadi abu menang jadi arang
- sama - sama merugi
Sudah jadi abu arang
- sudah rusak sama sekali
Terpegang di abu hangat
- baru mengerjakan sesuatu sudah mendapat kesusahan
Sebagai abu di atas tunggul
- sulit sekali, mudah jatuh
Mengabui mata orang
- membuat bodoh oang lain
ABUN
Gila di abun - abun
- mengharapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai
ADA
Ada gula ada semut
- dimana banyak kenikmatan, disitu banyak orang yang datang
Asal ada, kecilpun pada
- kalau tak ada rezki yang banyak, sedikitpun boleh juga
Ketika ada jangan dimakan, bila habis maka dimakan
- janganlah menghambur - hamburkan uang simpanan, supaya kelak tidak susah sendiri
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
- bersama - sama berbahagia dan sama - bersama menderita
Ada udang dibalik batu
- mempunyai maksud tertentu
Tak ada tolak angsurnya
- tidak mau menalah sama sekali
Harap pada yang ada, cemas pada yang tiada
- orang yang tidak sabar
ADAT
Adat diisi, tembaga dituang
- mengerjakan sesuatu haruslah menurut apa yang telah ditentukan
Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
- anak muda haruslah sabar merindukan sesuatu, orang tua haruslah sabar menghadapi kesukaran
Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
- segala sesuatu harus dikerjakan menurut adat istiadat yang berlaku
Habis adat karena rela
- adat itu bisa dirubah sesuai dengan jalan persetujuan terlebih dahulu
Adat teluk timbunan kapal
- kita meminta kepada yang punya dan bertanya kepada yang pandai
Adat hidup tolong - menolong, adat mati jenguk menjenguk
- kita haruslah tolong menolong dalam segala hal
Adat dunia balas membalas, syariat palu - memalu
- kebaikan di balas dengan kebaikan, tetapi kejahatan dibalas dengan kejahatan pula
Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah
- hendaklah kita menurut adat yang baik
Adat rimba raya, siapa berani ditaati
- seseorang yang tidak mempergunakan akalnya, hanya mempergunakan kekerasannya
ADU
Mengadu ujung penjahit
- menguji kecerdasan masing - masing
AIR
Air beriak tanda tak dalam
- orang yang banyak cakap biasanya bodoh
Air jernih ikannya jinak
- negeri yang aman, tentu rakyatnya hidup tentram
Air besar batu beriak
- kalau terjadi perselisihan besar, tiap - tiap golongan akan mencari pemimpinnya sendiri - sendiri
Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga
- biasanya tabiat orang tua akan ditiru oleh anaknya
Air tenang menghanyutkan
-orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya
Air yang tenang jangan disangka tiada berbuaya
- orang yang diam jangan dikira tidak berani
Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh
- adakah keturunan orang baik itu akan menjadi orang jahat
Air mata jatuh ke perut
- berduka cita yang tak kelihatan, karena dirasakan sendiri saja
Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
- orang yang sedang menderita kesusahan
Air pun ada pasang surutnya
- nasib seseorang tidak tetap. Adakalanya senang, adakalanya susah
Air susu dibalas dengan air tuba
- kebaikan dibalas dengan kejahatan
Air orang disauh, ranting orang dipatah, adat orang dituruti
- hendaklah kita menurut adat istiadat negeri yang kita tempati
Air dicencang tiada putus
- dalam keluarga itu tidak akan bercerai berai karena hanya perselisihan saja
Air yang dingin juga dapat memadamkan api
- orang yang sedang marah dapat lunak dengan kata - kata yang lemah lembut
Bagai air di daun talas
- orang yang tidak tetap pendirian
Bagai mencencang air
- mengerjakan sesuatu yang tak akan berhasil
Bagai air titik ke batu
- memberi nasehat kepada orang yang bodoh/jahat terlalu sukar masuknya
Bagai kambing dihalau ke air
- memberi pekerjaan kepada orang yang tidak suka mengerjakannya
Bagai membandar air ke bukit
- mengerjakan sesuatu yang tak mungkin atau sia - sia
Bakarlah air ambil abunya
- mengharapkan sesuatu yang mustahil akan tercapai
Bagai menampung air dengan timah pesuk
- memberi nasehat kepada orang yang tidak menghiraukan
Bermain air basah bermain api letup
- mengerjakan sesuatu pekerjaan akan mendapatkan pahala yang setimpal dengan perbuatannya
Memandikan dengan air segelas
- serba kekurangan
Menepuk air di dulang terpecik muka sendiri
- orang yang membukakan rahasia keluarganya, akan menjelekkan dirinya sendiri
Seperti air dalam kolam
- seseorang yang tenang tingkah lakunya
Air sama air kelak akan menjadi satu, sampah itu ketepi jua
- kalau terjadi perselisihan keluarga, akhirnyapun akan berbalik kembali
Pandai berminyak air
- orang yang pandai mempergunakan benda yang tak berharga, tetapi menghasilkan sesuatu yang berharga
Sumur digali air terbit
- memperoleh keuntungan yang lebih apa yang diharapkan
Menuangkan air ke laut
- memberi pertolongan kepada orang yang sama sekali tidak membutuhkan pertolongan
Orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi
- memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan
Sambil menyelam minum air
- dua, tiga pekerjaan dapat diselesaikan dalam satu waktu
Seperti air pembasuh kaki
- hadiah yang merupakan barang murahan
AJAL
Sebelum ajal berpantang mati
- kita tak bisa menentukan kematian kita
AJAR
Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi
- kita belajar haruslah bersungguh- bersungguh, jangan setengah - setengah
AKAL
Lubuk aka tepian ilmu
- orang yang pandai tempat untuk bertanya
Akal akar berpulas tak patah
- orang cerdik tak akan kehabisan akal
Akal tak sekali datang, runding tak sekali tiba
- tidak akan selalu sempurna, harus berangsur - angsur
AKAR
Bergantung pada akar lapuk
- mengharapkan pertolongan kepada orang yang tak sanggup menolong
Tidak berurat berakar
- sudah tak dapat diubahlagi
Kalau pandai mencencang akar, mati lalu kepucuknya
- jika pemimpin sudah kalah, berarti anak buahnya akan menyerah begitu saja
Jika tak ada rotan akarpun berguna
- kalau tak ada yang baik, yang kurang baikpun berguna juga
Mencabut harus dengan akar - akarnya
- membasmi sampai tuntas
AKU
Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
- berhadapan baik, tetapi di belakang jahat perbuatannya
ALAH
Alah membeli menang memakai
- biar mahal harganya asal dapat dipakai lebih lama
Alah bisa karena biasa
- sesuatu pekerjaan itu menurut kebiasaannya
ALAS
Dialas bagai memengat
- mengatakan sesuatu hal haruslah dipikir terlebih dahulu
Menjadi alas bubur
- kita yang menanggung segala resikonya
ALIM
Berkawan dengan orang alim, berkawan dengan pencuri menjadi pencuri
- kita berkawan haruslah pandai - pandai memilih
Tidur orang alim lebih baik dari pada puasa orang jahil
- tidur orang alim itu senantiasa dengan kebaikan jua, tetapi puasa orang jahat itu dengan kejahatan
ALU
Bagai guna - guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan
- sesuatu yang tak berguna lagi, biasanya ditinggalkan begitu saja
Bagai alu pencungkil duri
- mengerjakan sesuatu yang mustahil akan tercapai
Bagai dientuk alu luncung
- dikalahkan oleh orang yang pandai
Alu patah lesung hilang
- menderita kemalangan terus - menerus
-
ALUR
Tumbuh pada alur sudah diturut, tumbuh pada jalan sudah ditempuh
- mengerjakan sesuatu pekerjaan hendaklah menurut apa yang telah ditentukan
AMAL
Yang diamalkan sudah pecah, yang dimaksudkan sudah sampai
- maksudnya sudah terlaksana
AMPANG
Ampang sampai keseberang, dinding sampai ke langit
- mengerjakan sesuatu janganlah kepalang tanggung
ANAI - ANAI
Bagai anai - anai bubus
- orang yang berkumpul beramai - ramai karena adanya pertunjukan
ANAK
Belum beranak sudah ditimang
- manganggap sudah menguasai sesuatu, tetapi syarat - syarat belum mencukupi
Anak baik menantu molek
- mendapat keuntungan yang berganda
Anak sebatang kara
- anak sendirian
Anak dipangku dilepaskan beruk dirimba disusukan
- menyelesaikan urusan orang lain tetapi urusan sendiri diabaikan/dilupakan
Anak seorang menantu mualim
- orang yang berbahagia mendapat keuntungan besar
Rusak anak karena menantu
- menantu yang kurang bijaksana
Pandang anak pandang menantu
- mencari menantu yang sepadan
Anak sendiri disayang, anak tiri dihardik
- orang yang tidak adil
Kecil - kecil anak, sudah besar menjadi onak
- waktu kecil selalu menyenangkan, tetapi sesudah besar menyusahkan
Kasih anak tangan - tangankan, kasihkan bini tinggal - tinggalkan
- jika sayang dengan anak, kita harus memarahi bila ia berbuat salah
Belum beranak sudah berbesan
- belum berhasil sudah mengharap yang bukan - bukan
ANGAN - ANGAN
Angan lalu pahat tertumbuk
- keinginan benar, tetapi modal tak ada
Angan - angan menerawang langit
- mengharapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai
Angan - angan mengikat tubuh
- memikirkan yang bukan - bukan akhirnya susah sendiri
ANGGUK
Angguk bukan geleng bukan
- lain dimulut lain dihati
ANGIN
Kemana angin deras kesitu condongnya
- orang yang tidak mempunyai pendirian tetap
Angin tak dapat di tangkap, asap tak dapat digenggam
Sesuatu hal yang tak dapat dirahasiakan
Angin berputar, ombak bersambung
- hal yang sulit diselesaikan karena banyak sangkut pautnya
Ia berkepala angin
- ia sangat bodoh
Kabar angin
- kabar yang tidak jelas
Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang
- sesuatu kejadian pasti ada sebab-sebabnya
Makan angin
- berjalan - jalan untuk menghirup udara segar
Menunggu angin lalu
- sia - sia menunggu
Ada angin baik
- ada harapan baik
ANGUS
Angus tiada berapi, karam tiada berair
- ditimpa musibah terus menerus
ANJING
Seperti anjing terpanggang ekor
- orang yang gelisah minta pertolongan kesana kemari
Anjing diberi makan nasi bilakah kenyang
- tak ada gunanya menanam kebaikan pada orang jahat
Anjing menyalak tiada menggigit
- mulut besar tetapi penakut
Anjing itu jika dipukul sekalipun, berulang juga ia ketempat yang banyak tulang
- orang jahat akan mengulang kejahatannya, meskipun sering dihukum
Waktu seribu anjing menyalak, gunung bolehkah runtuh
- perkataan orang kecil tidak mempengaruhi orang besar
Bagai anjing beranak enam
- orang yang tamak
Seperti anjing dengan kucing
- selalu bermusuhan
Seperti anjing beroleh bangkai
- seorang yang rakus
ANJUNG
Sudah dianjung dihempaskan
- sudah diangkat, kemudian dihinakan
ANTAH bersisih antah dengan beras
- terasing bagi orang rendah dengan orang yang tinggi derajatnya
Tiada tahu antah terkunyah
- tiada merasa sadar perkataan yang tidak patut diucapkan
Tiada terpisah antah dan beras
- tiada tentu lawan atau kawan
ANTAN
Antan patah lesung hilang
- ditimpa kemalangan terus menerus
Bakal antan pencungkil duri
- mengerjakan sesuatu yang tak mungkin berhasil
ANTUK
Sudah terantuk baru menengadah
- setelah mendapat kesulitan baru teringat
API
Jauh panggang dari api
- jawaban yang tidak sesuai
Api padam puntung berasap
- menimbulkan perkara yang sudah basi
Kalau tak ada api, masakan ada asap
- bila tak bersalah, tak mungkin dituduh
Seperti api dalm sekam
- kejahatan yang tidak kelihatan, karena dirahasiakan
Api padam puntung hanyut
- perkara yang sudah selesai
Meletakkan api dibubungan
- ingin ternama, kemudian melakukan perbuatan yang sangat berbahaya bagi dirinya
Seperti api makan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi
- orang yang lemah, tak akan berdaya menolak bencana yang menimpa dirinya
ASAM
Bagai melihat asam
-keinginan yang sangat besar
Asam di darat, ikan di laut, bertemu dalam belanga
-biarpun jauh tempat tinggalnya, kalau memang sudah jodohnya pasti akan menjadi suami isteri
ASAP
Tungkunya tak berasap
-perihal orang miskin, yang tidak memasak
Menggantang asap, mengukir langit
-pekerjaan yang sia - sia belaka
Belum dipanjat asap kemenyan
-belum pernah kawin
Telah berasap hidungnya
-telah mendapatkan keuntungan, setelah lama menderita kekurangan
ATAP
Atap ijuk kerabung upih
-mencampur adukan antara yang baik dengan yang buruk, akhirnya menjadi jelek
ATAS
Jangan melihat ke atas, melihatlah ke bawah
-janganlah membandingkan orang yang kaya dengan kita
AUR
Sebagai aur dengan tebing
-bertolong - tolongan, tunjang menunjang
Aur ditanam, betung tumbuh
-mendapat keuntungan yang lebih dari apa yang diharapkan
Seperti aur ditarik sungsang
-pekerjaan yang sulit diselesaikan
AUS
Aus telunjuk mencolek ragam
-orang yang selalu menderita kemiskinan
AWAK
Awak rendah sangkutan tinggi
-lebih besar pengeluaran dari penghasilan
Awak sakit daging menimbun
-seseorang yang mengatakan kekurangan, padahal banyak harta
Awak menangis diberi pisang
-memberi kesenangan kepada orang yang sedang susah
Awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang mendapat sagunya
-kita yang bersusah payah, orang lain yang mendapat untungnya
Awak yang tiada pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkat
-untuk menutupi kebodohannya, dicarinya alasan pada orang lain
AWAL
Awal dikenal akhir tidak
-tiada menimbang baik buruknya
AYAM
Ayam berunduk, sirih berjunjang
-lindungilah yang lemah supaya selamat
Ayam bertelur di pada mati kelaparan
-orang yang selalu kekurangan, meskipun penghasilan banyak
Seperti ayam pulang ke lesung
-kembali ketempat yang disenangi
Seperti anak ayam kehilangan induk
-menderita kesusahan karena kehilangan pemimpinnya
Ayam ditambat disambar elang
-mengharapkan keuntungan, akhirnya rugi yang diperoleh
Ayam berkokok hari siang
-sudah ada tanda-tanda yang pasti
Ayam tangkas di gelanggang
-orang pandai berpidato di muka umum
Menerka ayam di dalam telur
-menentukan sesuatu yang mustahil diketahui
Seperti ayam makan rumput
-perihal seseorang yang susah penghidupannya
Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
-seia sekata senasip sepenanggungan Peribahasa Indonesia
BAHU
Memikul di bahu, menjunjung di kepala : mengerjakan sesuatu harus menurut aturan yang sudah ada
Bekerja bahu membahu : bejerja gotong royong untuk hasil yang baik
Tangan mencencang, bahu memikul : orang yang bertanggung jawab atas perbuatannya
Sudah lepas dari bahunya : sudah tidak menjadi tanggung jawabnya lagi
BAJAK
Untuk bajak kait, untuk cangkul unjur : kepalang tanggung
Dahulu bajak dari pada jawi : Pekerjaan yang tidak menurut aturan
Bajak patah banting terambau : Tertimba kemalangan yang bertumpuk - tumpuk
BAJI
Bahan Baji oleh keledai : Barang yang tanggung, tak dapat dipergunakan
BAJU
Mencabik baju di dada : menceritakan aib kaum keluarganya sendiri
Bagai memakai baju pinjam : Perbuatan yang tidak sesuai dengan dirinya, sehigga canggung
Menyingsingkan lengan baju : Bekerja keras
Jangan mengukur baju orang di badan sendiri : Jangan mengukur derajat orang lain dengan diri kita
BAKAR
Dibakar tak hangus : Perihal orang yang kikir
Kejadian itu telah membakar hatinya : Membuat hati panas
Terbakar kampung kelihatan asap, terbakar hati siapa tahu : Kita tidak dapat mengetahui isi hati seseorang
Bakar tak berapi : Menaruh cinta yang palsu
Semoga ini ada manfaatnya, sampai jumpa lagi di post yang akan datang, mohon maaf bila ada kata yang tidak berkenan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu