Minggu, 13 November 2016

Gita Cinta yang Tersimpan

8 comments
Gita Cinta yang Tersimpan Bag. 4

Gita Cinta yang Tersimpan Bag. 4

Ima kini tidak seceria dulu. Ima sangat pendiam dan lebih banyak menghabiskan waktunya seorang diri. Satu semester berlalu sudah Joe tak ada kabar beritanya. Tapi Ima tetap menunggu, ia yakin Joe akan datang lagi dan membuatnya tersenyum bahagia bersamanya.

Kenangan tentang Joe membuat Ima sedih dan terluka. Ima benar-benar sangat merindukan Joe. Ima yang mulai menyadari kalau dia telah jatuh cinta pada Joe. Kini Ima tak ingin menghapus nama Joe di hatinya. Bagi Ima Joe bukan lagi sekedar sahabat, tapi Ima sudah menganggap Joe adalah kekasihnya.

"Ima, boleh aku duduk disini?" Tiba-tiba saja Ken sudah berdiri di hadapan Ima. Ima yang sedang melamun dengan buku novel dipelukannya tersentak kaget.

"Iya, e..., silahkan." Ima tergagap menjawab.

"Terima kasih." Ken duduk di samping Ima sambil membuka resleting tasnya. Ken mengeluarkan coklat dari dalam tasnya,"ambilah!"

"Tidak, terima kasih."

"Kau mulai tak suka coklat ya?" Ken menyodorkan coklat kemulutnya.

"Em, enak loh!" Sambil mengunyah coklat dalam mulutnya Ken memperhatikan buku novel dalam dekapan Ima.

"Novel apa Ima?"

"Ken, apa kau dapat khabar dari Joe? Hem, maksudku setelah kepindahannya."

"Belum, kangen ya ...."

"Ih! Apaan sih Ken? Aku serius nih."

"Tidak usah khawatir tentang Joe, dia tipe lelaki setia Ima." Ken masih menikmati coklatnya, tapi ekor matanya tak lepas memperhatikan Ima.

"Ken, kalau dapat khabar dari Joe tolong kasih tahu aku ya, aku kehilangan kontak dengannya."

"Sip! Ini coklat untukmu, kau tahu? Joe pernah mengatakan padaku kau sangat suka dengan coklat."

"Selain tentang coklat, apalagi yang engkau tahu tentangku, Joe cerita semua tentangku padamu Ken?"

"Hem, kau dan Joe punya hobi yang sama, menghabiskan waktu dengan membaca."

"Oh ya, itu memang benar, apalagi Ken?"

"Tidak semua Ima, hanya beberapa saja." Ken tidak tega melihat Ima yang begitu senang membicarakan Joe, Ken tahu kalau Ima sangat menginginkan Joe selalu dekat dengannya.

Demi menjaga perasaan Joe sahabatnya, Ken rela mengubur dalam-dalam perasaannya pada Ima. Bagi Ken sudah cukup merasa senang menemani Ima hanya sebagai sahabat dan selalu ingin menghibur Ima kala Ima membutuhkannya. Bagaimanapun Joe sudah menitipkan agar bisa menjadi teman yang baik bagi Ima.

Ima selalu menolak cinta lain yang datang padanya. Ima yakin Joe adalah cinta pertama dan yang terakhir dalam hidupnya. Ima tidak bisa mendustai perasaan cintanya pada Joe. Bagi Ima menunggu Joe adalah pengorbanan yang harus ia jalani.

Sebagai sahabat Ken merasa beruntung bisa membuat Ima tersenyum kembali dan yang lebih membuat Ken bahagia, Ima tidak menjauh darinya. Ima bisa menerimanya sebagai sahabat. Ken berharap suatu saat Ima dan Ken bisa benar-benar menjadi sepasang kekasih.

Ima merasa nyaman berteman dengan Ken, karena Ken selalu bisa mengimbangi saat dia membicarakan tentang kerinduannya pada Joe. Ima berharap Ken bisa menjadi jalan untuk menyatukannya dengan Joe suatu saat kelak. Gita cinta yang tersimpan di hati Ima tidak tergantikan, Ima menyimpannya dengan sangat indah hanya untuk Joe.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••

Waktu terus berlalu. Rindu yang disimpan Ima  untuk Joe, membawanya ke taman yang dulu pernah ia kunjungi bersama Joe. Ima merasa sedih dan kesepian di tempat yang pernah ia kunjungi bersama Joe untuk terakhir kalinya, menjelang Joe menghilang darinya. Taman ini tidak lagi indah seperti dulu saat ia dan Joe datang ke sini. Padahal tak ada yang berubah dengan taman ini bunga-bunga tetap tumbuh dan mekar indah di sini. Gemericik air dari air mancur buatan itu pun suaranya tetap sama. Tapi perasaan Ima-lah yang berbeda itu penyebabnya.
Ima sangat ingin Joe ada di sini seperti saat terakhir dia dan Joe ada di sini. "Ah..... Joe dimanakah kau ? Aku kangen," batin hati Ima.


•••••••••••••••••••••••••••••••••••


Bersambung ....
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

8 komentar:

  1. Ya, menunggu sangat membosankan tapi salut dengan Ima yang setia menunggu Joe. Akankah Joe kembali lagi?

    Baik. Saya tunggu kelanjutannya.

    BalasHapus
  2. Wah apakah Ken akan menjadi seseorang yang datang di waktu yang tepat buat Ima? Hmm kita tunggu saja.

    BalasHapus
  3. Ima! Bersabarlah, jika waktunya tiba aku akan datang untukmu, hemhh hehe!

    Akankah Ima setia menunggu Joe, ataukah tergoda kebaikan Ken atau mampukah Ken memegang janjinya pada Joe, lumayan bikin penasaran.

    BalasHapus
  4. Jadi inget dngan kisah detektiv conan

    BalasHapus
  5. apakah joe sama merasakan rindu seperti yang di rasakan ima sa'at ini? atau joe sudah punya pilihan hati yg lain selein ima?

    yah dari pada penasaran sama ending ceritanya mending ikut sama si sutradaranya...

    BalasHapus
  6. Saya bukan salut dengan kesetiaan Ima, tapi salut dengan Ken.
    Meski Ken juga memendam rasa cinta pada Ima, tapi ia sangat menghargai perasaan Joe dan Ima sebagai sahabat.

    Akankah cerita ini akan menjadi kisah cinta segitiga?
    Ah sudahlah... Kita serahkan segalanya sama sang penulis. Hehe

    BalasHapus
  7. Di mana kau Joe?! Ayo datanglah temui Ima.... Nanti diambil orang loh....!

    Oke kita nantikan kelanjutan ceritanya

    BalasHapus
  8. waaaaaaa gara-gara judulnya aku langsung bacanya maraton :v dan aku :( ini kisahnya kena banget :( cerita ini lebih cucok daripada kisah cintaku waakakakak :( kesian ya si Ken cinta bertepuk sebelah tangan :v

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu