Rabu, 09 November 2016

Semua Bergulir atas Kehendak-Nya

6 comments

Semua Bergulir atas Kehendak-Nya


Tak ada yang perlu dicemaskan
Hati ini kian terlatih untuk memahami
Semakin kokoh untuk rasa cinta yang mengambang
Kau tahu?
Kau akan lihat!
Cinta ini akan menjadi berlian di jalan yang berlumpur

Aku semestinya berterimakasih padamu
Kau telah menempaku dengan teramat keras
Kau telah mengasahku dengan buas

Tenanglah cinta
Statusmu tetaplah sama
Tak ada yang berbeda
Tak ada yang lain
Hanya satu yang kupunya

Meski pengaggum terlihat nyata
Apalagi pengagum rahasia
Cinta tetaplah jadi privasi bagi tuannya
Cinta tetaplah tersimpan dalam kesucian

Sama halnya seperti misteri hujan
Yang setia mengubur jejak-jejak kenangan
Meski jejak yang tak pernah dia tahu


Percayalah tuan
yang tengah menengadahkan tangannya sambil berbisik
Dan bercengkrama dengan Maha pemilik hati
Sengaja menyepi membujuk Illahi

Merakit aksara yang akan dikuncir
seindah perisai panglima cinta dalam mihrab suci

Ada dalam aturan-aturan rindu yang mengekang
Kerinduan pada langit malam
Yang bertabur bintang
Kerinduan pada langit siang
Yang menggantung lentera jagad raya
Kerinduan pada purnama
Yang tersenyum menguntai hasrat

Semua bergulir atas Kehendak-Nya
Semua ada dalam tatanan yang sempurna
Tak akan terwujud tanpa Kuasa-Nya
Pasrah setelah berupaya
Karena Dia-lah pemilik hati manusia

           
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

6 komentar:

  1. Amin, semoga asanya selalu dalam ridho-Nya

    BalasHapus
  2. Amiin.., semoga asa bisa menjadi nyata sesuai kehendak-NYA

    BalasHapus
  3. Suka nulis puisi juga :) toss.
    Keren.

    BalasHapus
  4. Manusia hanya bisa berusaha. Tapi Tuhan lah yg menentukan segalanya.

    Hmmmm.... Puisinya kok galau terus, mbak?
    Sekali kali bikin puisi yang ceria dong.. Hehe

    BalasHapus
  5. Aamiin...

    Karena percayalah, apa yang dikehendakkan pada kita adalah yg terbaik.

    BalasHapus
  6. Lembayung bersenandung
    Aku menari di atas lembar awan
    Senja yang merindu ajari tentang sahabat
    Riak sungai mengajari tentang arti sahabat

    Dalam deru mendesu siang dan malam
    Terus mengembara di teras beranda
    Di setiap nikmatnya sisa sisa waktu
    Di helaan nafas-nafas tepian senja
    Mencium wajah senja biru samudra
    Mencium langit senja yang membiru
    Mencium sajjadah senja yang membumi

    Sahabat...
    Terimalah untaian aksaraku tanpa prahara
    Dalam senyum sesimpul persahabatan

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu