Tak mungkin untuk selalu bersama
Ada waktu yang harus kita lalui
Tanpa saling menemani
Apalagi saling membimbing
Mungkin saat itu
Aku akan rapuh
Sepi menjadi temanku
Namun ada kenang tentangmu
Bila hakikat hidup harus terpisahkan
Meniti hari tanpa hadirmu
Kan kuarungi sepi
Kan ku pupuk rindu
Walau tahu temu adalah semu
Kau tak mungkin ku rengkuh
Andai tangis menjadi syair malamku
Biarlah kusenandungkan dihelai gulita
Bukan sesal tak menjelma mimpi
Namun pasrah yang kumiliki
Ku sebut ini cinta sejati
Setia menjalani taqdir ini
Ada harap di ujung perjalanan
Masih misteri ku temukan
***
Berapa Purnama
Kemana aku harus berlari
Mengejar bayangmu ditepian sunyi
Menyeret langkah yang kian lunglai
Di antara desau sang bayu mengundang gigil
Berapa purnama lagi
Agar sampai pada bilik harapku
Ingin kulihat walau samar
Sosok peluruh rindu ini
Yang telah terbangkan angan
Dan terpaut dalam mimpi
Setiap waktu yang berdetak
Tak ada yang kuasa mencegah rindu
Apakah engkau masih setia
Memupuk rindu yang kau punya
Atau rindu telah membeku
Terbungkus dusta membuat luka
Bila saja rindu menjejak hati
Ingin ku tuai dengan senyum
Hingga luluh segala resah
Yang kerap mengundang gulana
Prasangka datang mengoyak perih
***
wuaaaaaaa puisinya dalem bikin baper :(
BalasHapushai
Hapussedalam sumur? itu sih masih bisa ditimba hehe
Aku selalu ingin melukismu
BalasHapusPada kanvas langit malam,
Yang penuh dengan kenangan
Berkeliaran di antara gugusan bintang
Sepadan kerling matamu kala itu.
Puan,
mungkin kini rindu telah menyelimutimu
Walau tak ada sepijar bintang pun,
lentera menerangi ruang malam
Pengap di ruang tiada berpintu
Seandainya puan sudi
Ijinkan kubawa lilin kecil di tangan
Sekedar penerang hati
Agar mampu kau baca rasaku.
ronda malam May.., efek minum kopi jadi enggak bisa tidur.., hehe
tuan
Hapustelah terlukis indahnya rasa
pada langit malam bertabur bintang
bercengkrama mengurai rindu
sendamu luluhkan sepiku
fajar pun tersipu malu
mendapati insan
di mabuk cumbu
hehe ...
selamat pagi
ngopi lagi yuk
Cinta jangan buat sesak di hati
BalasHapusJadikan cinta sahabat sejati
Yang akan selalu menghiasi hati
Penuh dengan kedamaian di akhir nanti
Bersahabat dengan cinta
HapusBerdamai dengan rasa
Menghiasi hati dengan kedamaian
Berjalan dengan penuh keikhlasan
Menyadari cinta bukanlah kesalahan
Terima kasih pesanmu telah meluluhkan keegoan diri
Menunggu purnama, berarti harus hitungan bulan. Demi Berbulan-bulan, aku setia, tapi purnama enggak untuk memberi kabar.
BalasHapusMaaf, itu widged share media sosial diatas judul, menutupi judul.
betul pak, hitungan bulan yang tak jelas
Hapusiya menutup judul, blm ketemu solusinya, versi seluler 👍🏻
Ketika kerinduan tak lagi tertahan
BalasHapusSetelah tiga purnama persembahan terabaikan
Dipuncak bukit diatas karang
Tak lagi ratap tersedu
Tetapi lengking menyayat hati... he he salam kenal mbak
tiga purnama terabaikan
Hapustak meratap
hanya pasrah
yoi salam kenal kembali
Purnama akan selalu datang
BalasHapusentah kau renungi atau kau abaikan
cintailah purnama :)
purnama selalu hadir
Hapustak ada pesan yang ia bawa
hanya cahaya menerangi harap
mana mungkin ku abaikan
karena selalu ku nantikan
Bagus puisinya..
BalasHapusKata-katanya begitu menyentuh..
#SalamKunjunganBalik
dari sekian banyak buku bacaan, aku menghindari yang namanya baca buku puisi.
BalasHapusbingung, nggak pernah bisa faham sama apa yang dimaksudkan di dalam puisi.
Wah, wah, waahh... Kalau lagi baca2 puisi kayak gini, aku jadi ingin ikutan menulis puisi lagi nih. Wkwkwkkwk
BalasHapusMungkin masih beratus-ratus purnama lagi. :(
BalasHapusSuka diksi yang memupuk rindu itu. :D
Puisinya bagus dan keren juga nih mba
BalasHapushttp://paktani02.blogspot.co.id/