Jumat, 31 Maret 2017

Waktu yang Terus Berlalu

10 comments

Kadang pikiran sedang terbajak oleh kesedihan, mungkin musibah dan kekalutan. Seakan-seakan tak ada lagi hari esok yang indah dan bahagia. Waktu seakan melambat berputar. Jangan biarkan pikiran larut terbajak oleh ketidak bahagiaan, cepatlah bangkit perbanyak istighfar ambil air wudhu mengadulah pada sang khaliq. Jangan mengadu selain pada-Nya, karena hanya Dia yang Maha Tahu yang terbaik untukmu wahai diri yang sedang berduka.

Atau terlena oleh kefanaan yang indah tak tersadar diri waktu yang terus berlalu.

Ingatkah engkau sebuah syair yang indah tentang waktu yang terus berlalu jangan biarkan tanpa aktivitas yang bermanfaat.

Inilah syair yang aku maksudkan :
"Waktu adalah sungai yang mengalir ke seluruh penjuru, sejak dulu kala, melintasi pulau, kota dan desa. Membangkitkan semangat atau menina bobokan manusia. Ia diam seribu bahasa sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadirannya dan melupakan nilai-nilainya. Walaupun segala sesuatu selain Allah tidak akan mampu melepaskan diri daripadanya."

Jadi waktu sangat berharga, waktu adalah kesempatan, waktu itu peluang dan waktu itu adalah usia. Jangan larut dalam kenestapaan apalagi terlena dalam ketidak manfaatan. Dan waktu yang terus berlalu.

Waktu adalah momentum, yaitu waktu yang sangat singkat datangnya, sekejap, tidak lama, hanya sesaat. Kadang-kadang datang mendadak diluar jangkauan perhitungan. Namun waktu menentukan segalanya. Dan telah tertinggal oleh waktu yang terus berlalu.

Waktu adalah batas akhir kesempatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Waktu harus ada pembagian untuk suatu kerja dan penyelesaian. Jadi bukan membiarkan waktu berlalu hampa atau hanya untuk kedukaan apalagi terlena tanpa ada aktivitas yang bermakna.

Ingat juga akan ungkapan yang populer dikalangan ulama :
"Tidak terbit fajar suatu hari, kecuali ada yang berseru : 'Putra-putri Adam, aku waktu, aku ciptaan baru, yang menjadi saksi usahamu, gunakan aku karena aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat'."

Lalu ada sahabat Nabi Muhammad yang bertanya,
"Mengapa Allah menciptakan waktu? Mengapa bulan sedikit demi sedikit berubah dari sabit menjadi purnama, kemudian kembali menjadi sabit dan menghilang?"
Lewat Nabi Muhammad Al-Qur'an menjawab : "Yang demikian itu adalah waktu-waktu buat manusia ( batas-batas akhir untuk menyelesaikan satu aktivitas ) dan untuk menetapkan waktu ibadah haji."
( Al-Baqoroh 189 )

Ini adalah isyarat bahwa peredaran matahari dan bulan, yang menghasilkan pembagian rinci (seperti perjalanan hingga bulan purnama) harus dimanfaatkan manusia untuk menyelesaikan satu tugas, termasuk kewajiban beribadah.

Begitulah keadaan manusia dari tak ada, lahir, mungil bagai sabit, besar bagai purnama, kembali lalu menua dan hilang ditelan bumi. Tanpa memanfaatkan waktu maka manusia senantiasa dalam kerugian.

Kalimat indah sayang bila tak dibagikan :
"Ukirlah senyuman yang paling manis
Karena selain menjadi sedekah
Senyum itu ibarat lukisan rahasia hati diri
Tidaklah menyakitkan
Tetapi menjadi penawar hati yang sakit

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

10 komentar:

  1. Mantap banget pencerahanya neng, saya sendiri misalnya... Sering tidak menghiraukan waktu, padahal waktu akan terus melaju sesuai kehendakNYA, waktuku begitu terhambur tak berarti tanpa makna ibadah....makasih neng pengingatnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi sangatlah jelas dengan firmanya ALLAH dalam surah Al asri, tentang waktu ini

      Hapus
    2. dimana ini adminya,,,,

      Hapus
  2. Klo saya pribadi, lebih senang menyebutnya waktu yang telah dinikmati...

    BalasHapus
  3. Waktu yang berlalu tak bisa kembali, karenanya kita harus bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya... Bukan begitu mbak?

    BalasHapus
  4. luar biasa. .
    laluilah waktu dengan hal yang bermanfaat ..

    BalasHapus
  5. Merinding baca ini.
    tiba-tiba inget kalau udah banyak banget waktu yang udah aku sia2kan selama ini.
    :(

    BalasHapus
  6. Wah, aku kadang masih suka buang-buang waktu. Harus memperbaiki diri, nih :)

    BalasHapus
  7. Waktu adalah mometum!!
    Sepakat banget Mbak. Mementum nggak dapat setiap saat. Tapi kita bisa mendapatkan momentum pada saat2 yg tak bisa terulang lagi Mbak

    BalasHapus
  8. Indah sekali, Mbak. Sebagai setiap waktu adalah juga keindahan karena langkah-langkah itu memang menuju Yang Mahaindah.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu