Rabu, 19 April 2017

Dalam Era Digital Kartini Masa Kini Perlu Menguasai Literasi Kritis

18 comments

Kartini adalah anak bupati yang hanya sempat menempuh pendidikan di tingkat E.L.S. (Europese Lagere School) atau setara Sekolah Dasar.

Meskipun hanya sempat menempuh Sekolah Dasar penguasan literasi seorang Kartini yang sangat prima mendorong Kartini untuk berbuat dan melakukan perubahan yang sangat besar bagi kaumnya, yaitu kaum perempuan, terutama di bidang pendidikan.

Literasi seorang Kartini sangat prima. Bagaimana ia menghubungi para sahabatnya yang berada di Belanda. Kartini menulis surat dan mengungkapkan curahan dan keinginan hatinya untuk memajukan kaumnya, kaum perempuan untuk memperoleh persamaan hak antara perempuan dan laki- laki.

Seiring dengan berjalannya waktu, setelah Kartini meninggal, surat- surat yang dibuat oleh Kartini dikumpulkan untuk kemudian dijadikan buku yang kemudian diterbitkan dalam bahasa Belanda.

Buku diterbitkan dalam bahasa Belanda dengan judul : Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).

Dalam buku Door Duisternis tot Licht tersebut dituangkan bagaimana besarnya pengaruh yang mendorong kemajuan para wanita Indonesia. Yang pada akhirnya dari buku ini pula menjadi salah satu sumber motivasi bagi kaum wanita Indonesia pada kemudian hari.

Literasi dimaknai sebagai penguasaan kemampuan membaca dan menulis bahan tercetak yang juga disertai dengan kemampuan berkomunikasi dalam teks lisan dan tulisan.

Dalam era digital, Kartini masa kini perlu menguasai literasi kritis, hal ini yang menjadi tujuan universal meningkatkan kemajuan tekhnologi dan informasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan pencerahan bagi masyarakat.

"Para Kartini masa kini harus menguasai media sosial secara kritis bukan malah dikuasai"

Dengan terusnya berkembang pesat tekhnogi informasi dan komunikasi, sehingga makna literasi berkembang menjadi penguasaan dalam penggunaan dengan berbagai bentuk semiotik dalam berbagai mode visual, aural dan digital.

Kartini di era digital, Kartini di masa ini sangat perlu menguasai literasi kritis. Tak ada yang salah bila Kartini di masa ini ikut serta dalam media sosial, bahkan peran serta Kartini di media sosial sangat menakjubkan. Kartini di masa ini sangat berperan dan cerdas dalam menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi digital.

Meskipun ada juga yang terjerat dalam dahsyatnya komoditas informasi dalam keterbukaan yang radikal, menimbulkan prilaku konsumtif, permisif, dan percakapan instan. Ini dampak literasi yang tidak disikapi secara kritis. Tidak sesuai dengan harapan yang tujuannya untuk mensejahterakan dan sebagai pencerahan pada masyarakat.

Dalam era digital Kartini masa kini perlu menguasai literasi kritis agar tidak dikuasai oleh pesatnya kemajuan tekhnologi digital.

"Kami telah berjalan jauh dari masa kelam, beliau adalah sejarah masa lalu, tapi adanya masa sekarang tidak terlepas dari sejarah."

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

18 komentar:

  1. Sayangnya Kartini di era digital sa'at ini sebagian besarnya cuma sibuk selpa-selpi, terus di share di media sosial. Entah maunya apa tuh.. Mau pamer biar dibilang cantik kali ya kaka? Biar berasa artis kali ya banyak fans-nya..

    Tapi aku percaya kok kaka gk gitu..
    Ok, selamat hari kartini ya kaka.. (21 april nanti sih)

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat sore dek, hehe suka juga selfie, tapi berhubung tak cantik disimpan aja di album

      ya betul hari Kartini tanggal 21 April nanti, tapi di sekolah taman kanak-kanak sudah mulai ada lomba dalam rangka memperingati hari Kartini

      ya selamat buat semua Kartini dimanapun berada

      Hapus
  2. Duuh, tulisannya mbak maya agak berat ya yang ini. Mungkin kemampuan literasi saya yang masih kurang hehee.

    Kartini adalah inspirasi bukan hanya bagi perempuan, tapi juga laki-laki. Tujuannya bukan untuk mendominasi, tapi untuk berubah jadi lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. berat ya, ayo digotong rame-rame biar ringan hehe

      ya bagaimanapun hebatnya seorang Kartini tetaplah sebagai pendamping dan mitra

      Hapus
  3. jadi dimasa literasi kartini ini, kita harus menggunakannya secara bijak ya mbak., kita harus benar2 bisa menguasai teknologi digital dengan baik dan benar, bukannya malah dikuasai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu poinnya, tak ada yang bisa menghentikan lajunya tekhnologi yang terus berkembang

      Hapus
  4. mau ngucapin selamat hari kartini yang aku cicil dari sekarang.

    bener tuh kata emde dotkom, banyak jaman sekarang yg selfa-selfi. pamer kemolekan fisik yang kadang bisa berakibat buruk buat dirinya sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, nyicil kayak kridit

      Ya itu dampak dari literasi yang tidak disikapi secara bijak, tp banyak juga loh Kartini yang cerdas menyikapi era digital

      Hapus
  5. Yang jelas perempuan harus bisa maju dan nggak pantang mundur :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga perempuan Indonesia makin maju 😀

      Hapus
  6. kayaknya bukan hanya kartini masa kini yang perlu memahami literasi di era digital ini mbak..

    para kartono juga perlu juga tuh mba,,karena di jaman era digital ini masih banyak para kartono yang gaptek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, bersama-sama untuk maju ya
      saling memotivasi

      Hapus
  7. Kepinteran ku tertinggi
    Berkarya puisi
    Apakah saya Kartini
    Di era kini atau zaman teknologi

    Selamat Hari Kartini

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekecil apapun prestasi tetaplah membanggakan, kita tetap bisa menabur kebaikan lewat puisi

      Hapus
  8. Kartini di era digital haruslah bisa membuat literasi kritis, literasi yang bisa membangun generasi kartini selanjutnya yang lebih optimis dalam menyongsong kemajuan teknlogi,,, menggunakan untuk tujuan kebaikan dan memberikan pengaruh positif, bukan radikalisme...

    BalasHapus
    Balasan
    1. tak ada yang bisa menghambat kemajuan tekhnologi, bijak menggunakan dalam menebar kebaikan inshaallah aamiin

      Hapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu