Sabtu, 17 Juni 2017

Permusuhan adalah Sifat Tercela

36 comments

Permusuhan adalah salah satu sifat tercela yang biasanya lahir dari perdebatan, pertengkaran, mencela, karena lisan yang tak terkontrol. Lisan begitu menikam hati baik melontarkan kekurangan orang lain, canda yang tanpa disadari telah membuat orang lain terluka. Kadang sampai ada yang memang sengaja melontarkan candaan untuk mengumbar aib orang lain, memojokkan seakan ingin menunjukkan kecerdasan dirinya.

Bisa saja diawali dengan hal-hal yang dianggap biasa dan lumrah. Tanpa disadari hal yang dianggap lumrah itu menimbulkan pertentangan, perdebatan, sanggahan bahkan kekecewaan seseorang karena merasa terpojokkan namun tak kuasa untuk menampakkan diri selain terdiam dan tersingkirkan. Dan ada yang akhirnya menolak dengan cara memusuhi.

Permusuhan adalah sifat tercela yang akan menimbulkan murkanya Allah. Aisyah radiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya :

"Sesungguhnya orang yang paling dimarahi Allah ialah orang yang sangat bermusuhan." (HR Bukhari)

Ada pula ulama yang berkata terkait tentang permusuhan adalah sifat tercela, yaitu berbunyi :
"jagalah dirimu dari permusuhan karena permusuhan itu akan menghapus agamanya."

Wallahualam ...

Terkait masalah permusuhan adalah sifat tercela untuk meminimalisir terjadinya permusuhan antar kerabat maupun sahabat ada baiknya mencoba hal-hal yang Maya bagikan di dalam artikel ini, berdasarkan hasil riset cek dan ricek keseharian seorang Maya, yaitu :

1. Hindarkan lisan dari mengumbar aib orang lain

Sudah menjadi hal yang sangat biasa bila seorang sahabat percaya dan butuh tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Kadang tanpa disadarinya ia telah mengungkapkan aibnya pada seorang sahabatnya. Sebagai seorang sahabat yang baik janganlah sampai mengungkapkan aib sahabatmu kepada orang lain. Simpanlah dan cukuplah hanya pada dirimu saja. Karena sahabatmu sudah memilihmu secara sadar atau tanpa disadarinya sebagai sahabat yang bisa dipercaya. Hargailah perasaan sahabatmu agar tidak menimbulkan permusuhan.

2. Hindarkan menganggap rendah orang lain

Setiap individu mempunyai tingkat kemampuan kecerdasan dan secara finansial yang berbeda-beda. Bila memang bisa untuk membantunya maka bantulah bila tidak bisa disampaikan dengan baik, bukan dengan merendahkan apalagi bila sampai mengeluarkan kata-kata yang menusuk hati dan membuat dia dipermalukan.

Sama halnya bila tidak bisa membantu hal lainnya tetap sampaikan dengan baik dan bisa diterima.

3. Hindarkan gurauan yang menyakitkan

Biasanya kalau sudah dirasa akrab, kerapkali terlontar gurauan yang bersifat mengejek, merendahkan yang sama sekali tidak ada gunanya selain hanya menimbulkan orang tersudut. Bahkan kadang gurauan mendatangkan atau memancing emosi. Termasuk pula gurauan kadang menghancurkan kehormatan orang lain. Dan akhirnya menimbulkan permusuhan, sedangkan permusuhan adalah sifat tercela yang akan mengundang murkanya Allah.

4. Biasakan meminta maaf atau bermaafan di akhir pertemuan atau perkumpulan

Meminta maaf tak selamanya tertuduh bersalah, akan tetapi meminta maaf diakhir pertemuan atau perkumpulan untuk menetralkan suasana agar bila ada khilaf kata bisa saling ikhlas untuk memaafkan dan tidak tersimpan dalam hati.

Saudaraku, mengapa permusuhan adalah sifat tercela? Karena berawal dari permusuhanlah lahirnya kejahatan. Karena itu upayakan untuk tidak membuka pintu permusuhan. Menghindari permusuhan akan menghindarkan diri dari kemungkinan dosa.

Sungguh permusuhan adalah sifat tercela, karena permusuhan akan mendatangkan perkataan yang tidak baik dan akan menghapus pahala kebaikan, alangkah ruginya pahala yang kita miliki mungkin tidak seberapa apa rela akan terhapus begitu saja karena adanya permusuhan? Tentu saja kita tidak inginkan hal itu.

Membiasakan melahirkan kata-kata yang baik adalah sedekah dan Rasulullah telah bersabda, yang artinya :
"Sesungguhnya di dalam surga ada beberapa kamar yang dapat dilihat lahirnya (luarnya) dari batinnya (dalamnya) dan batinnya dari lahirnya. Kamar-kamar itu disediakan oleh Allah Ta'alla bagi orang yang memberi makanan dan berkata lemah lembut." (HR Tirmidzi)

Diriwayatkan pula, bahwa ada seekor babi lewat di hadapan Nabi Isa as. Lalu Nabi Isa as. Berkata:
"Lewatlah dengan selamat!"

Lalu orang bertanya kepada Nabi Isa :
"Wahai Rasulullah (Nabi Isa) apa yang engkau katakan pada babi itu?"

Maka Nabi Isa as. Menjawab :
"Aku tidak suka membiasakan lidahku dengan yang tidak baik."

Umar ra. berkata:
"Berbuat kebajikan itu mudah, yaitu bisa dengan muka yang berseri-seri dan perkataan yang lemah lembut.

Semua ini berkenaan dengan menghindarkan diri dari permusuhan, karena permusuhan adalah sifat tercela yang bisa mengundang murkanya Allah, dengan menghindarkan diri dari ucapan yang liar dan menyakitkan hati, membuat keruhnya kehidupan, membangunkan amarah dan menyesakkan dada.

Demikianlah catatan Maya semoga bermanfaat untuk sesama, dengan harapan Allah ridha dan berkenan mencurahkan taufik, nikmat dan karunia-Nya.

Mohon maaf untuk salah dan hilaf 22 Ramadhan 1438 H.


Salam hangat dari Maya

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

36 komentar:

  1. Kalo ada masalah dengan orang lain harus langsung minta maaf biar gak jadi sebuah permusuhan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manusia itu tempatnya hilaf, tak akan turun derajad seseorang dengan mendahului meminta maaf

      Hapus
  2. Lidah memang sangat tajam. Lisan yang tak terkontrol sangat rentan menimbulkan permusuhan. Saling memaafkan adalah jalan terbaik untuk menghindari hal2 yg dpt menyebabkan permusuhan.

    Permusuhan memang sifat yg teecela. Tapi kalau memusuhi syetan mungkin bukan sifat tercela. Wkwkwkkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, lidah lebih tajam dari pedang sekalipun, ada pepatah yg cukup terkenal "tergelincir kaki akan kebih selamat daripada tergelincirnya lidah"
      maksudnya bila tergelincir kaki hanya diri sendirilah yg merasa sakit, tapi tergelincir lidah akan membuat hati org lain terluka dan menyakiti perasaannya

      Memusuhi syetan itu hrs kalau perlu syetannya dijinakan spy patuh pada Kang Djaka hehe ...,

      Hapus
  3. sebisa mungkin jika ada beda pendapat harus musyawarah, jangan sampai jadi permusuhan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. perbedaan itu akan selalu ada, musyawarah dan mufakat itu solusinya

      Hapus
  4. Anehnya zaman sekarang kalau ada kesalahpaahaman tidak diselesaikan dengan cara berdialok langsung dengan yang bersangkutan, Malah di update di sosial media, Bukannya selesai masalahnya itu malah memperpanjang masalah baru, moga kita tidak yang sedemikian ini ya heheheh. Saya juga minta maaf lo ya kalau ada kesalahpaahaman diantara kita ciiiiaggghhh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aneh tapi nyatanya, mungkin pendewasaan dalam bersosial media perlu ditingkatkan lagi

      Tapi, tak selamanya yg diupdate di sosmed itu ttg masalah pribadi bisa saja sekedar seru-seruan saja hehe ...

      Sama-sama saling memaafkan tanpa harus mengorek siapa yg salah dan siapa yg benar hehe ... Jd bingung kok komentnya gini ya
      Mengikuti arah mata angin saja Maya nih 😀

      Hapus
  5. Selain 4 hal diatas, ada baiknya tanamkan juga dalam diri untuk selalu memaafkan siapapun meskipun orang tersebut tidak minta maaf.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini sangat luar biasa, pemaaf itu memang bukanlah hal yang sederhana, karena tak sembarang orang bisa melakukannya hehe ...

      Hapus
  6. Wah templatenya sama kaya yang blog jeni ya mbaa hhe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, Maya sdh minta izin kok sama beliau
      alhamdulillah Mas Jeni tdk masalah tuh, beliau juga yang bantu mengatur navigasinya

      Hapus
  7. wiiih, keren mbak. ringan juga template ini mbak. tinggal ngatur posisi beberapa widget ditempat yang pas mbak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah kalau begitu
      mengenai ngatur widget Maya nggk bisa 😀 keadaan yg ada sekarang adalah hsl kerja Mas Jeni, bukan Maya, Maya hanya nulis post saja

      Hapus
  8. Apalagi bulan puasa seperti ini, sebaiknya sifat tersebut dibuang jauh-jauh..

    Kalau perlu buang ke tong sampah biar dimakan kucing sekalian he..he..

    Ketimbang pening mikir permusuhan, lebih baik shopping kepasar bahan makanan untuk masak nanti sore he..he..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, biar dimakan kucing hehe ...

      Sip, baru aja pulang shoping, tinggal bobo cantik sambil BW haha ...

      Hapus
  9. 3. Hindarkan gurauan yang menyakitkan
    Ini salah satu sesuatu yang dizaman ini sering disepelekan. Kalo bercanda kadang suka kebablasan :( apalagi kadang kata-kata itu lebih menyakitkan daripada sajam :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. gurauan kadang memang tdk untuk menyakiti, tp kadang ada pihak lain yg memanfaatkan titik lemah orang lain shg gurauan pun menjd racun 😀

      Hapus
  10. Hrs ada yg legowo mengalah untuk menang, karena batu yg keras akan kalah dg lembutnya tetesan air hujan

    Sip, akur itu indah

    BalasHapus
  11. Nice sharing mbak, kadang2 di jaman serba nyinyir2an dan perang status sosmed secara ga langsung juga mendatangkan ini loh, naudzubillah

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah
      semoga bermanfaat ya
      terima kasih 😀

      Hapus
  12. aku baru nih singgah di blog ini. banyak tulisan hikmahnya. jadi betah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih ya udah singgah
      Sebagai media belajar bagi admin dan segala puji bagi Allah bila bisa memberi manfaat

      Hapus
  13. terkadang ada becanda yang menurut kita ringan, bisa jadi berat bagi orang lain yang menerimanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. apalagi kalau becandanya bawa batu ya hehe, kabur aja daripada di sambit 😀

      Hapus
  14. Setuju.. oleh karena itu, setiap perbedaan yang timbul mari kita selesaikan secara damai agar tidak ada permusuhan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. oho, saling menghormati perbedaan itu membuat damai Bang, tapi bukan berarti kita harus selalu mengikuti bukan? Hehe ...

      Hapus
  15. Barangsiapa beriman pada Allah dan hari akhir, berkata lah yang baik atau diam...begitu ya mba Maya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Allah selalu menjaga lisan kita agar tak menuai sesal di hari kemudian

      Hapus
  16. Dengan saling memaafkan hati jadi lebih tenang dan lega. Terkadang masih ada saja orang yang dendam, memaki lewat medsos. Terus aja mengatakannya dari belakang. Padahal, dengan begitu, tentu malah teringat terus. Baiknya memang maafkan. Tak ada salahnya juga dengan saling memaafkan. Dan, tak ada salahnya juga untuk mengalah demi perdamaian :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. dg terus membicarakannya itu adalah bentuk perhatian atau caranya mengidolakannya hehe
      Memaafkan itu membahagiakan 😀

      Hapus
  17. Hai mba Maya,

    Salam kenal. Baru main ke blog ini dan merasa banyak hikmah dan manfaatnya. Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, Nur Rochma

      salam kenal juga
      terima kasih untuk kehadirannya
      blog ini media pembelajaran bagi Maya, bila bermanfaat bagi pembaca itu bonus buat Maya, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

      Hapus
  18. wah setelah vakum dari dunia blogging slama 1/2 tahun ternyata sudah bnyak perubahan ea.
    .
    mksih ilmunya mbak, memang bnar kbanyakan lidah yang banyak sekali mencadi cikal bkal permusuhan, kata orang, "lidah tak bertulang tapi bisa mnyengat"
    .
    sebaliknya hati apabila sudah terluka maka sperti cermin retak yang tak bisa di kembalikan.

    BalasHapus
  19. Berat juga yah kalau kita selalu bermusuhan, karena ada ulama yang berkata: "jagalah dirimu dari permusuhan karena permusuhan itu akan menghapus agamanya."

    BalasHapus
  20. jangankan selalu, satu musuh saja sdh sangat kebanyakan apalagi sll waduh jgn sampai deh
    damai ajalah biar adem 😀

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu