Tertawa adalah anugerah maka tetawalah sebelum tertawa itu di larang.
Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang "tertawa adalah augerah dan hak setiap individu jadi jelaslah tak ada yang bisa melarang seseorang untuk tertawa."
Dengan tertawa seseorang sedang menikmati karunia dari Allah, karena tertawa adalah anugerah dari Allah Subhanahuwata'alla, bukankah ada dalam Al-Qur'an surat An Najm ayat 43 yang artinya :
"Dan bahwasanya Dialah (Allah) yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An Najm: 43)
Jadi Islam tidak melarang seseorang untuk tertawa bahkan dengan tertawa ada manfaatnya yaitu :
• Merupakan sedekah.
Dengan tertawa seseorang bersedekah pada sekitarnya memberikan aura kebahagiaan dan keceriaan.
• Memberi kesan berseri dan optimis.
Ada kesan memberikan keyakinan yang baik serta kebahagian juga harapan yang baik.
• Penawar bagi rohani
Tertawa dapat menjadi obat atau penawar bagi jiwa dan ketenangan bagi sanubari yang lelah setelah berusaha dan bekerja (Syaikh A-idh al-Qarni).
• Tanda kemurahan hati
Tertawa juga bisa menjadi bahasa isyarat bagi suatu temperamen yang mantap, tanda bagi murninya suatu tujuan (Syaikh A-idh al-Qarni).
• Menunjukkan kebahagiaan.
Tertawa sebagai ungkapan kebahagiaan dan keceriaan bahkan rasa syukur yang terpancar dari wajah.
Bahkan Rasulullah juga dari Ka’ab bin Malik radiallahu 'anhu mengatakan : ”Rasulullah apabila (ada sesuatu yang membuatnya) senang (maka) wajah beliau akan bersinar seolah-olah wajah beliau sepenggal rembulan.“ (HR Al-Bukhari kitab al-Maghaazi bab Hadiits Ka’ab bin Malik (no. 4418), al-Fat-h (VIII/142))
Tertawa adalah anugerah, lalu mungkinkah atau kapan tertawa itu dilarang? Tentu saja ada saat-saat dimana seseorang harus bisa menyadarinya kapan, dimana dan mengapa dia menahan tawanya.
Antara lain ada beberapa ketentuan atau adab yang memungkinkan seseorang menahan tawanya, yaitu :
1. Jangan tertawa berlebihan
Tertawa yang berlebihan atau disebut juga dengan terlalu banyak tertawa membuat hati menjadi mati.
Rasulullah shalallahuallaihi wassallam bersabda dalam hadist riwayat At-Tirmizi yang artinya: "Berhati-hatilah dengan banyak tertawa sebab ia menyebabkan hati menjadi mati." (HR. At-Tirmizi)
Tertawa itu tentu saja dibolehkan apabila tidak berlebihan dalam tertawa terlebih lagi bila tertawa tanpa ada sebab yang jelas atau pantas untuk tertawa.
2. Jangan tertawa terbahak-bahak.
Janganlah tertawa sampai terbahak-bahak apalagi sampai menarik perhatian dan mengundang tanya orang sekitar kita. Tertawalah biasa saja, yang sewajar saja atau tersenyum yang tulus dan manis itu lebih baik dari pada tertawa sampai terbahak-bahak alias ngakak bahasa lainnya. Hingga suara tawa membahana keluar ruangan atau rumah. Karena tertawa terbahak-bahak bagi sebagian orang menganggap sebagai simbol dari kebodohan.
Sayyidina Ali radiallahu 'anhu berkata : "Barang siapa yang tertawa terbahak-bahak, apabila ia seorang yang pandai maka ia telah memuntahkan sebagian ilmunya dan jika ia seorang yang bodoh maka ia telah bertambahlah kebodohannya."
3. Dilarang menertawakan agama
Sangat dilarang menertawakan kebenaran agama, sebagaimana Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zukruf 47 tentang menertawakan kebenaran agama yang artinya : "Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat- mukjizat Kami dengan serta merta mereka menertawakannya." (QS. Az-Zukhruf: 47)
4. Jangan menjadikan keburukan orang lain untuk bahan candaan dengan maksud membuat orang tertawa
Sungguh tidak dibenarkan berbohong untuk membuat orang lain tertawa apalagi dengan cara membuat lelucon atau menjadikan lelucon dari keburukan orang lain, saudara atau teman.
Rasulullah telah bersabda yang artinya : "Celakalah orang yang berbicara padahal ia berbohong, hanya sekadar untuk membuat orang-orang lain tertawa. Celakalah dia dan celakalah dia."
5. Jangan menertawakan orang lain apalagi ahli ibadah
Menertawakan orang lain atau tertawa dengan maksud mengejek atau menyakiti hati orang lain adalah sangat dilarang.
"Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu menertawakan mereka." (QS. Al- Mu'minun: 110)
6. Jangan tertawa di tempat yang tak umum
Jangan tertawa di tempat-tempat yang umumnya tidak pantas jika kita tertawa didalamnya, seperti di dalam majelis dzikir, majelis taklim, rumah sakit, saat takziah rumah duka dll.
7. Jangan tertawa saat makan
Hendaknya tertawa dilakukan pada waktu yang sesuai. Jangan tertawa saat sedang shalat karena dapat membatalkan shalat. Jangan tertawa saat sedang makan dikhawatirkan nanti bisa tersedak. Jangan tertawa saat sedang melayat bisa saja orang beranggapan tidak ikut peduli dengan kesedihan orang lain. Jangan tertawa saat sedang dinasehati orang tua bisa-bisa mengundang kemarahan nantinya. Pada dasarnya tertawalah pada waktu yang sewajarnya untuk tertawa.
8. Janganlah menertawakan dosa
Orang yang telah melakukan dosa sehahurnya bukan tertawa tapi harusnya bertobat menyesali dosa ysng dia perbuat. Sungguh celaka orang yang menettawakan dosa yang dia perbuat.
Ibn Abbas berkata : "Barangsiapa menjalani dosa sementara ia tertawa maka masuklah ia didalam neraka dengan menangis".
9. Jangan terlalu banyak tertawa
Jangan terlalu banyak tertawa hingga kita lalai akan akhirat. Sebenarnya banyak tetawa sangat tidak baik akan tetapi banyaklah menangis karena takut kepada Allah subhanahuwata'alla. Air mata yang keluar karena takut kepada Allah adalah lebih baik daripada air mata yang keluar karena banyak tertawa. Lihatlah betapa orang yang banyak tertawa sampai kadang mengeluarkan air mata na'uzubillahimin zaliq.
"Maka hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan." (QS. At-Taubah: 82)
Nabi SAW bersabda : "Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kalian banyak mengangis dan sedikit tertawa"
10. Jangan tertawa tanpa ada sebab.
Tertawa tanpa sebab sungguh suatu keanehan. Bisa-bisa orang lain beranggapan sudah tidak waras atau bisa-bisa disangka gila nanti.
Rasulullah dan para sahabat juga pernah bergurau loh ...
Ada gurauan ala Rasulullah yang pernah Maya baca, mau tahu? Atau mungkin sudah pernah membacanya ?
Suatu hari Rasulullah sedang bersama sayidina Ali radiallahu 'anhu sedang memakan kacang bersama-sama.
Sayidina Ali melihat tumpulan kulit kacangnya lebih banyak dari tumpukan kulit kacang yang dihadapan Rasulullah. Dengan maksud bercanda Sayidina Ali memindahkan kulit kacangnya didepan Rasulullah, tentu saja Rasulullah mengetahui kalau Sayidina Ali sedang ingin bercanda dan sekilas tersenyum melihat ulah sahabatnya ini.
Tak lama berselang para sahabat yang lain datang. Tak lupa para sahabat mengucapkan salam. Lalu melihat tumpukan kulit kacang dihadapan Rasulullah sangat banyak.
Kemudian para sahabat bertanya, "ya Rasulullah banyak sekali kacang yang dimakan hingga kulitnya menumpuk begitu banyak.
"Apakah engkau sangat lapar ya Rasulullah?" Tanya sahabat yang lain.
Lalu Rasulullah menjawab, "Aku memang banyak memakan kacang, tapi tidak dengan kulitnya, sedangkan Ali memakan kacang tanpa menyisakan kulitnya, coba lihatlah tiada satupun kulit kacang yang tersisa." Tampak Rasulullah tersenyum.
Para sahabat tersenyum melihat Ali tersipu.
Nah inilah sahabatku Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang karena tertawa adalah anugerah dan berguraulah sewajarnya bukan untuk mengejek, menghina atau menyakiti sesama. Semoga ada manfaatnya bagi pembaca. Mohon maaf untuk salah dan khilaf dalam penulisan dan kepada Allah Maya pengurus blog jejakmayaku.com mohon
Wkwwkkk candaan Rasulullah sama Sayidina Ali lucu banget.
BalasHapusYa begitulah mbak kadang dalam tertawa bisa lepas kontrol, mulai terpipis sampai bahkan nonjok teman secara spontan. Tapi alhamdulillah kalau saya pribadi termasuk cool yang ketawanya irit. Hihii
Ya lucu Jaey ... Itu menunjukkan kalau Rasulullah dengan para sahabat juga bercanda dan candaan yang segar tiada maksud menyakiti
HapusNah itu tertawa sampai ngompol ih selain memalukan juga di luar batas kewajaran
semoga kita terhindar dari hal-hal yang demikian hehe ...
Ternyata tertawa ada ilmu nya juga ya "manajemen tawa" 😊😊
BalasHapusNice post 👍
setuju aq mbk
BalasHapusSungguh indah menjadi muslim karena segala sesuatu ada aturannya. Termasuk ketika ingin tertawa. Sudah selayaknya memperhatikan adab-adabnya. Nice sharing!
BalasHapusalhamdulillah
HapusIslam mengatur semuanya demi kebaikan bersama
Tapi belum bisa ketawa ala Rasulullah. Yang ada mah ngakak. Hehe...
BalasHapusaku suka gaya tulisnya, makna tiap paragrafnya dapat. alurnya nyambung. yang intinya, ketawa jangan melewati 5 ketukan. takut mubhasir kalau kebanyakan.hehehe... mbakne tulisannya enak!
BalasHapusmubazir sangat tidak disukai ya
Hapusmaka sewajarnya saja hehe
Tertawanya Rasulullah sacukupnya Dan candaan beliau pun masih mania ya Mba,bercanda tanpa melibatkan melukai Hati orang lain.
BalasHapusTulisannya bermanfaat, Mba. Terima kasih share ilmunya ��
ok moga manfaat say
Hapusbetul kita pantas untuk bahagia tapi jgn sampai melukai orang lain
Setiap hari saya rutin loh tertawa sebagai sarana agar tubuh menjadi sehat dan pikiran menjadi fresh..😂
BalasHapustertawa memang membuat fress dan sehat
Hapussilahkan tertawa selagi tawa itu tidak dilarang
Ya memang benar apa kata orang bijak.., tertawalah sebelum tertawa itu di larang..., tapi bagaimanapun juga kita harus bisa menempatkan diri dalam hal tertawa ini.
BalasHapusKalau aku sih sering tertawa kalau lagi nonton sule.., hehe
tertawa menonton sule banyak dilakukan orang yah itu lebih baik daripd tertawa melihat orang lain tersakiti itu sangat kejam namanya
Hapussemua nua sudah di atur dalam Islam sampai2 tertawa pun kita ada etika nya ya.. 😊 thanks for sharing mba 😊
BalasHapusiyalah Islam itu indah say
Hapussetiap tindakan ada etikanya agar tidak menyakiti sesama
betul betul betul kata upin dan ipin hehe
BalasHapusIya semua di islam sudah lengkap termasuk tertawa
BalasHapusTertawalah meski sebelum tertawa itu dilarang. meski ada yang tertawa namun berakhir dengan tangisan namun semuanya itu tetap harus kita lakukan setiap hari karenan senyum & tawa adalah bagian dari ibadah pada Allah.S,W,T.
BalasHapustertawa emang bisa bikin happy, tapi jangan tertawa diatas penderitaan oranglain wkwkkwkwkw
BalasHapusBener Mbak, tertawa itu sedekah dan berpahala. pas jutek gitu paling asik liat lang lucu2 langsung ketawa haha
BalasHapus