Rabu, 08 Februari 2017

Asyiknya Belanja di Pasar Tradisional

23 comments


Asyiknya belanja di pasar tradisional


Asyiknya Belanja di Pasar Tradisional

Pasar tradisional masih tetap menjadi pilihan. Zaman yang makin berkembang dengan hadirnya pasar-pasar modern, tapi belanja di pasar tradisional tetap menyenangkan. Nggak percaya? Coba aja seru loh ...

Ya aku tetap pilih pasar tradisional, soalnya di daerah tempat aku tinggal sekarang belum ada pasar modern, kasian banget ya .... Ih ya nggak kok, aku tetap bangga belanja di pasar tradisional.

Kalau beberapa tahun yang lalu pasar di daerahku hanya ada pada hari-hari tertentu saja. Yaitu hari Senin, Selasa dan Jum'at. Yang paling ramai pasaran hari Selasa. Penduduk setempat di Lampung Barat sebagian besar menyebutnya dengan hari kalangan atau pekan.

Pedagangnya banyak yang datang dari luar daerah. Pedagang yang sistem dagangnya berkeliling dari pasar ke pasaran.

Pada saat pasaran inilah biasanya ada pedagang dadakan, maksudnya mereka bukan mengandalkan mata pencahariannya dari berdagang, tapi dadakan menjual hasil tanaman perkarangan tak jarang mereka saling bertukar bahan makanan atau barang dagangannya.

Alhamdulillah sekarang sudah ada pasar di hari Minggu, jadi pasaran hari Senin, Selasa, Jum'at dan Minggu ada empat hari pasaran dalam satu minggu.

Meski pasaran sudah empat hari dalam seminggu yang paling ramai tetap hari Selasa. Oh ya meskipun pasaran hanya ada pada hari-hari tertentu saja untuk toko-toko pakaian, pecah belah, sembako, toko bangunan dan sejenisnya tetap buka tiap hari, mini market juga sudah ada sejak tujuh tahun yang lalu.

Yah buat daerah yang mempunyai pilihan pasar modern tentunya pasar modern menjadi pilihan dong, tapi sensasi yang beda dari pasar tradisional membuat pasar tradisional tetap diminati.
Apalagi memang tak ada pilihan lain haha .. Mau tahu asyiknya belanja di pasar tradisional? Cek yuks!

Asyiknya belanja di pasar tradisional :

1. Seni menawar

Coba deh belanja di pasar modern, mana ada tawar-menawar harga. Di pasar modern harga sudah tertera tanpa bisa di tawar lagi. Nah tawar-menawar harga seperti ini merupakan seni dan keasyikan tersendiri yang tak dapat dijumpai di pasar modern. Ada keuntungan dengan menawar harga, kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Tapi ingat ya! Tawarlah dengan harga yang wajar agar tidak membuat penjual menjadi kesal, toh mereka juga harus mendapatkan keuntungan dari penjualannya.

2. Menjalin keakraban dengan penjual

Emang bisa?
Ya bisa dong! Gimana caranya?
Mangkanya kalau nawar harga yang wajarlah. Jangan menawar seenaknya. Kita bisa mengira-ngira harga yang sesuai dengan cara bertukar informasi dengan penjual.

Nah ini bedanya yang jarang ditemui di pasar modern. Membangun komunikasi dengan penjual dan menjalin keakraban maka aktivitas belanja tidak hanya sekadar belanja, tapi juga dapat memperoleh informasi dan sekaligus hiburan, hehe ....

Menurut pengalaman pribadi sih! Penjual di pasar tradisional bisa dijadikan langganan, dengan cara begitu dia akan senang berbagi informasi harga, cara mengolah masakan, bahkan dengan sukarela dia akan melebihkan timbangannya tanpa kita minta. Lumayankan.

3. Belanja sambil jalan pagi

Pasar tradisional memang benar-benar beda. Aku biasanya belanja sambil jalan pagi, karena lokasi pasar dan tempat aku tinggal tidak jauh. Cukup pakai celana training dan shirt santai plus sepatu kets langsung belanja ke pasar tradisional, berburu sayuran segar, ikan segar, bumbu dapur, sampai peralatan rumah tangga tersedia di pasar tradisional ini. Untuk jajanannya juga ada. Pasar tradisional cukup lengkap.
Cukup dengan pakaian santai kita berbelanja dengan nyaman di pasar tradisional, jangan lupa bawa uangnya sambil jalan pagi kita bisa langsung singgah dan berbelanja di pasar tradisional.
Bahkan mengenakan baju rumah juga pernah aku lakukan, tak perlu repot dengan dandanan,
yang penting wangi ya ....

Nah itu yang bisa aku ceritakan. Dah dulu ya sedikit tentang asyiknya belanja di pasar tradisional. Lumayan berat nih belanjaan, pulangnya naik angkot ah! Eh kok naik angkot?
Boleh dong, perginya sih enak nggk ada yang di jinjing, lah pulangnya ..., berat sama belanjaan.
Eh iya ojek juga ada kok. Udah ah, naik angkot aja!

Terima kasih sudah membaca,
kehadiran dan komentar dari teman-teman selalu aku nantikan sekaligus penyemangatku untuk tetap menulis di blog Jejak Maya ini.
Ok permisi dulu ya ..., saatnya aku undur diri mau masak dulu, mohon maaf lahir batin,wassallam.

•Post yang lalu :

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

23 komentar:

  1. memang enak kalau belanja di pasar tradisional, bahan-bahannya segar dan langsung . harganya juga masih bisa tawar.
    kalau pasa hari-hari itu, di sumatera selatan, disebut kalangan loh , mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah memang benar enak, biasanya baru dipetik dari kebun langsung di jual
      ya pasaran hari-hari tertentu itu disebut "kalangan"

      Hapus
  2. kalo belanja di pasar tradisional tentu harga bisa ditawar. haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget harga bahan dagangan di pasar tradisional memang bisa ditawar itu seninya hehe

      Hapus
  3. Yup, memang asik belanja di pasar tradisional, bisa nawar hehehe. Aku malah jarang ke supermarket. Krn tempatku nggak ada, dan pasar tradisional desaku udah kayak supermarket hihihi. Habis dibangun sih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetap nyaman kan belanja di pasar tradisional, murah dan bisa ditawar
      supermaket belum ada juga di daerahku, yg ada baru minimarket tak apalah, yg penting ada barangnya, ada uangnya hehe

      Hapus
  4. ajarin dong mba seni menawar yang bagus kya gimana hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, biasanya saya kalau nawar pakai jurus sok akrab gitu, yah tergantung nasib sih kadang dapat kadang juga nggak

      Hapus
  5. Pasarnya kok mirip dikampungku, bukanya tidak tiap hari. Kalau dikampungku, seminggu cuma dua kali, hari minggu sama hari rabu.
    Kalau dikampungku sudah tidak ada istilah tawar menawar lagi, semua sudah ada bandrol harganya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya pernah baca postnya, baru ingat aku
      jadi pasar tradisional harga supermaket ya hehe, tak bisa ditawar lagi
      ada kesamaan itu biasa kita sama-sama tinggal di bumi Indonesia tercinta kan
      terima kasih

      Hapus
  6. hehe iya seninya menawar di pasar tradisional itu unik, dulu kalo ikut ibu ke pasar, beliau pura-pura ninggal supaya dipanggil lagi dan dpt harga murah, ternyata bener lho ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu juga pernah aku lakukan say, pura-pura pergi terus di panggil sama penjualnya, yes penawaran pun di terima haha
      terima kasih

      Hapus
  7. Suka juga sih main dan belanja di pasar tradisional cuma seni tawar menawarnya biasanya ane nggak bisa. ujung-unjungnya pas ditanya temen "ehh kok mahal banget" ya begitulah. Hahaha..
    tapi tak apalah toh uangnya buat warga Indonesia bukan juragan dari luar :D

    BalasHapus
  8. berarti rumah sampean kayak di rumahku May, deket Pasar tradisional paling cuma berjarak kira2 100 meteran.., ya ada sih pasar induknya cuma lebih deketan pasar tradisionalnya..

    oh iya ada yg ketinggalan.., titipan koas kaki aku mana May.., hehe

    BalasHapus
  9. loch....berarti kita emang terlahir sebagai anak pasar dong...makanya jangan aneh kalau saya suka mendadak kaya preman...anak pasar tea gitu loch...

    BalasHapus
  10. Sampe sekarang masih belum bisa nawar harga, wkwk

    BalasHapus
  11. Dulu waktu kecil sering diajak ibu belanja ke pasar kalo hari minggu. Sekarang mah gak pernah

    BalasHapus
  12. Banyak keuntungan jika belanja di pasar tradisional, salah satunya bisa tawar menawar loh! Kan bisa lebih irit pengeluaran.

    BalasHapus
  13. paling di ingat kalo ke pasar itu aroma nya,, punya ciri khas masing-masing zona hihihi

    BalasHapus
  14. Saya juga suka kepasar mba meskipun cowok maklum ibunya bocah repot ngurus baby,sekalian oleh raga tapi saya nggak suka nawar mba suka nggak tega sih

    BalasHapus
  15. Belanja di pasar tradisional itu yang aku suka, antara penjual dan pembeli terlihat lebih akrab.
    Tetapi yang aku nggak suka adalah sistem tawar menawarnya itu. Terkadang aku sering keblondrok karena nggak bisa nawar barang dg harga yg lebih murah. Hahaha

    BalasHapus
  16. yg enak di pasar tradisional itu transaksinya bisa dua arah ya mbak, jadi enak bisa ngobrol-ngobrol & akrab

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu