Minggu, 12 Februari 2017

Mendengar Suaramu Saja Sudah Membuat Aku Senang Bag.2

35 comments

Bingung? Silahkan baca dulu yang ini ya, terima kasih



"Ok, sudah bisa kau lihat sekarang, itu hasil karyaku loh ..., aku harap kau menyukainya."

"Ohoo, ya bagus ..., mohon izin mungkin suatu hari akan aku jadikan post di blogku, boleh ya?"

"Itu sudah menjadi milikmu, bila kau suka ..., silahkan."

"Baiklah, terima kasih."

"Sama-sama Yank, jangan abaikan kesehatanmu, jaga diri baik-baik."

"Boleh aku off sekarang?"

"Silahkan ...."

Joko sebenarnya masih ingin menahan Yank untuk ngobrol banyak pagi ini, tapi Yank memilih untuk off. Dengan berat hati Joko mempersilahkan Yank. Sudah ada satu minggu ini Joko tak bisa mendengar suara Yank lewat telpon genggamnya. Joko harus ikhlas menunggu sampai Yank benar-benar mau dihubungi dan ada waktu luang. Bagaimanapun Joko harus bisa menghormati Yank. Bagi Joko saat ini sudah merasa sangat senang karena Yank sudah tidak memblokir akun whastAap miliknya, dengan begitu Joko masih bisa berkomunikasi dengan Yank.

Joko meneguk kopi hitam yang tersaji di hadapannya hingga tegukan yang terakhir dan meninggalkan lodok kopi di cangkir kramik putih. Ia mengisap dalam-dalam rokok yang terselip di kedua bibirnya. Asap mengepul terbawa hembusan angin yang berhembus perlahan. Matanya masih menatap pada layar handphone yang masih menyala. Foto orang yang sering chating dengannya tampak tersenyum dengan bibir sedikit terbuka hingga terlihat sedikit gigi yang berbaris rapih. "Yank ..., aku masih bisakan mendengar suaramu?" Gumannya.

"Sedang apa kang?" Tiba-tiba suara Yanto mengagetkannya.

"Eh! Nganu mas, ah nggak! Lagi libur Mas?"

"Lupa ya, ini hari Minggu Kang, ya liburlah."

"Haha ..., ya namanya juga lupa, emang nggk boleh? Dah duduk dulu tak buatin kopi Mas."

"Ayolah, aku memang belum ngopi dari tadi."

Joko beranjak dari duduknya hendak membuatkan kopi untuk temannya yang baru saja datang, "Oh ya kita ngopi di warung ajalah." Tiba-tiba jadi berubah pikiran mengajak ke warung kopi yang tidak jauh dari rumahnya.

"Ya ayolah ngopi di warung lebih asyik bisa ketemu dengan teman lainya sekalian nebeng wifi gratis, hehe ..., lumayan toh kang, ngirit kuota nie ... hehehe." Sambil tertawa mereka berlalu menuju warung kopi langganannya.

"Kopinya dua ya mbak."

Pemilik warung kopi mengenakan gaun berwarna merah marun sekilas melempar senyum ramah pada pelanggannya, "ya silahkan di tunggu mas sebentar saya buatkan kopinya."

Alunan lagu dari Ebiet G Ade "Untuk Sebuah Nama"

..........

Mengapa dadaku mesti bergoncang

Bila kusebutkan namamu

Sedang kau diciptakan bukanlah untukku

Itu pasti tapi aku tak mau perduli

Sebab cinta bukan mesti bersatu

Biar kucumbui bayanganmu
Dan kusandarkan harapanku

...............

Lagu yang tidak asing di telinga Joko karena lagu ini kerap dinyanyikannya dan Yank di sela-sela obrolan mereka lewat telpon, menemani Joko dan Yanto menikmati kopi pagi menjelang siang saat itu. Yanto yang sengaja menemui Joko untuk berbincang tentang blog yang sedang mereka geluti. Mereka membahas banyak tentang dunia bloging yang menjadi hobby keduanya. Yanto adalah teman satu kampung dengan Joko yang dipertemukan lewat blog.

"Kang Joko bisa ke rumah?" Pesan masuk di handphone Joko lewat kontak BBM.

"Ya, ada apa pak?"

"Bisa tolong perbaiki televisi di rumah?"

"Inshaallah bisa, sebentar saya kesana pak."

Joko sangat di kenal di kampungnya ramah dan pandai memperbaiki barang-barang elektronik. Hampir seluruh warga di kampung tempat ia tinggal mempercayakan masalah perbaikan barang-barang elektronik padanya. Joko tidak pernah mematok jasa pada setiap yang menggunakan jasanya. Dengan senang hati Joko melakukkannya walau kadang tidak mendapat imbal jasa dari hasil pekerjaannya.

Tidak hanya pandai memperbaiki barang-barang elektronik, tapi juga Joko piawai mendesain gambar-gambar. Hasil karyanya pun sudah sampai ke luar daerahnya. Cukup banyak yang sudah menggunakan hasil karya Joko.

"Kang aku pamit dulu, terima kasih kopi dan sharing ilmunya, kapan-kapan kita ngobrol lagi."

"Monggo mas, dengan senang hati hehe ...." Tawa akrab Joko dan Yanto mengakhiri perbincangan dua sahabat ini siang itu.

Mereka berjabat tangan Yanto meninggalkan Joko. Joko melepas temannya sambil melangkah pulang meninggalkan warung kopi setelah membayar kopi pada pemilik warung kopi langganannya.

Joko berulang kali membuka handphone miliknya, berharap Yank menghubunginya. Tapi penantiannya sampai azan ashar berkumandang tak jua Yank mengirimkan pesan untuknya. Joko membuka akun facebook miliknya, berharap ada inbok untuknya dari Yank, lagi-lagi Joko hanya bisa berguman, "Yank kamu sibuk banget ya? Atau kau sengaja tak menghubungiku?"

Joko mulai menekan tombol aksara di handphone miliknya, "Yank ..., sudah azan ashar di mushala dekat rumahku, jangan lupa shalat ya ...." terkirim pesan lewat WA-nya untuk Yank.

Bersambung .........


If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

35 komentar:

  1. menunggu kabar dari seseorang memang menyebalkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya menunggu memang menyebalkan, apalagi yang di tunggu nggk peka haha

      Hapus
    2. laki laki memang gitu,,, makanya saya gak suka laki laki

      Hapus
  2. cerita ini ada part sebelumnya nga?
    kalau nga ada... hmmm

    baiklah..

    di cerita ini aku akan memposisikan diriku sbg Yank. Harusnya Joko peka, kalau dirinya sama sekali tidak diharapkan hadir di kehidupan Yank. Hanya ada dua kemungkinan apabila seorang perempuan mengabaikan laki laki : yang pertama, karena saking nga sukanya, atau si laki-laki itu telah membuat kesalahn.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah lo, ngopi dulu kali ya? Kasian banget kalau gitu, gimana kalau dua-duanya membuat kesalahan hehe

      Hapus
  3. Lupa lihat judulnya..
    ini kan Bag.2.
    maafkeun~

    BalasHapus
  4. Aku pernah merasakan rindu seberat itu, adanya ingin selalu ngobrol. Rindu yang tidak bisa dibendung, tapi jarak lah yang membuatnya harus tertahan.
    sungguh menyiksa hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mengobati rindu dengan ngobrol saja cukuplah utk sementara waktu,karena jarak sedang tak memungkinkan utk bertemu

      Hapus
  5. Kalau dikumpulkan bisa mencapai 100 halaman nih.

    Terus bukukan deh di play store atau buku cetak.

    Pasti deh kalau punya keunggulan dari ceritanya bisa diterima. Saya juga bisa bantu penerbitan di paly store.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sementara enjoy saja menulis, masalah keunggulan belum terpikirkan hehe
      terima kasih

      Hapus
  6. lagu kenangan dari Ebiet G Ade ini juga pernah di nyanyikan joko sama Bob Tutupoly di acara selayang pandang kok May.., haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. gitu ya? baru tahu saya, 'selayang pandang' acara dimana tuh? kali aja saja bisa ikut menyaksikan

      Hapus
    2. acara di tv, yang pernah tayang di tv indosiar, haha

      Hapus
  7. Oohh!! mas Joko.. ku tak enak tidur terbayang mas joko... ku tak enak makan terbayang mas joko.. mas joko tak uuuhh!! mas joko tak yuuyuu!!! haahaa!!... baru baca separo nih sist maya lagi dijalan soalnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hati-hati ntar salah langkah loh, lagi di jalan geh nyanyi hehe

      Hapus
  8. Aneh ya. Joko dan Yanto teman satu kampung, tapi bertemunya lewat blog. Hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. aneh ya temen satu kampung ketemunya di blog, kemane aje tuh? hehe

      Hapus
  9. Wah saya juga mau di ajak ngopi apa lagi ada wifi gratisan.. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, monggo berkunjung ke tempat kang Joko sist, service kopi sama wifi gratis disajikan

      Hapus
  10. Lodok kopi itu apaan ya? Bekas tapak cangkir kopi kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lodok kopi itu ampas kopi pak, kalau tapak cangkir mungkin jejak yang ditatakan cangkir ya? hehe

      Hapus
  11. Ngomong-ngomong rumahnya mas Joko dimana ya? 🤔 pingin ikutan menikmati wifi gratis.

    BalasHapus
  12. Ngomong-ngomong rumahnya mas Joko dimana ya? 🤔 pingin ikutan menikmati wifi gratis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, tak kan kuberi tahu, boleh entar bareng ya kesana

      Hapus
  13. tetapi bila saat menunggu tersebut sambil ngblog mah pasti dan yakin acara menunggu nggak bakalan ngbete-in deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. ide bagus Mang, nunggu sambil ngeblog plus kopi dijamin acara nunggu bikin asyik haha

      Hapus
  14. joko kenapa gadatengin yang kerumahnya sekalian. gemes aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah ini dia bikin gemes tau, yah nggk panjang ceritanya kalau udah ketemu haha

      Hapus
  15. Waduh.. Itu lagu favorit banget! Walau jadul tapi... Suaranya masuk bagi orang2 yang sedang menunggu penantian.

    Rupanya sang wanita belum juga bisa membuka pintu hatinya untuk mas joko..!

    BalasHapus
  16. keren, saling mengingatkan kebaikan yah
    www.gurumadrasah.com

    BalasHapus
  17. Rindu yang teramat berat memang tak ada obatnya selain bertemu, kasian Mas Joko, ada yang tahu di mana Yank berada....

    BalasHapus
  18. aku juga pernah bahkan sering ngalamin yang dialamin mas joko yang menunggu sebuah pesan dari seseorang dan rasanya memang menyebalkan ya apalagi kalau gak ada pesan darinya
    kira2 kenapa ya kok whatsappnya joko dulu diblokir sama Yank? ditungfu klanjutannya

    BalasHapus
  19. Duh lagunya mba.hehe
    Mnunggunya sembari ngemil mah mba, ditemani wifi gratis minus es..hehe

    Duh kasian itu, obatnya memang harus bertemu kalau sudah rindu seperti itu..

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu