Assallmuallaikum warrahmatullahi wabarrakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Alhamdulillah hari ini kita sudah di hari kesebelas di bulan Februari 2017. Eh ..., udah hari Sabtu aja ya. Itulah waktu terus berjalan tanpa kita mampu untuk menahannya.
Waktu terasa cepat bergulir semoga hari yang telah kita lewati adalah hari yang penuh dengan kebahagiaan dan kemanfaatan aamiin.
Ini post puisi yang lalu :
Hari ini blog Jejak Mayaku ingin berbagi tiga puisi sederhana yang judulnya saya jadikan satu judul : Rindu Usang Penjara Hati. Mencoba merangkai aksara menjadi bait puisi walau tak indah biarlah saya terbitkan saja hehe ... Kita mulai yuks!
Di senja sore ini
Masih saja rindu dan temu tak jua bersatu
Koalisi dua hati yang hanya mampu memindai rasa
Tak terucap dalih memilih terpisah
Sendiri di panggung cinta
Sepi namun tetap menjadi pelanggan setia menata rindu
Kala jarak tak rela mendekat tanpa alasan
Bahkan tak mendapati jawaban dari pertanyaan yang kita ciptakan
Mengapa rindu ini sama?
Ataukah rindu ini tersesat menuju
Bisakah kau tunjukkan pada rindu
Lewat tinta biru yang berbentuk sajak
Agar arah mana rindu menuju
Ada cemas dalam rantai rasa
Rindu yang tersesat atau mungkin rindu sesaat
Lalu ....
Rindu berpaling dan menabur bisa yang mematikan
Ingin rasanya menjadi sepi
Lalu bersemayam di lubuk hatimu
Bersandar dan menantimu dari bisu
Tentu saja memilikimu sekali lagi
Ku biarkan rindu usang ini berulang
Aku tahu ini tak salah memang
Melupakanmu adalah menyiksaku
Sulit hilang dalam anganku
Tak semudah mengenalmu
Ku pasrah pada rindu usang yang mencengkram
Berulanglah rindu usang yang telah kau lupakan
Atau tak lagi ada dalam kenang
Tapi aku menyerah pada rindu usang yang berulang
Melodi suaramu lebih merdu
Saat kau hadir kembali di kotaku
Indahnya sapamu bak denting piano Alfred Cortot
Ingin kembali beriring langkah bersamamu
Menuntaskan rindu pada manja suaramu
Ingin ku cerca dirimu dengan cinta
Lalu ku hardik dirimu dengan sayang
Kan kususupi setiap kerlip matamu
Mengapa kau penjara hati ini
Dimana kau letakkan pintu yang pernah kumasuki dulu
Hingga aku tertawan dalam hatimu
Penjara hati berbingkai emas
Hingga ku lahirkan puisi-puisiku tentangmu
Kau begitu kerap menjadi bintang dalam puisiku
Kau adalah pemeran utama sajak cintaku
Tak perlu kau pinta
Puisi indah mengalir deras di penjara hatimu
Tidak bagus ya, tidak apa karena Maya bukanlah pujangga yang pandai merangkai aksara. Puisi ini lahir dari ujung jari yang dahaga, maaf bila puisiku tak ber-ruh. Yang aku ingin hanyalah menulis apa yang bisa ku tuliskan saat hening mencengkam rasa, hehe ... Ok terima kasih selamat pagi.
Walaupun tidak memiliki ruh, yang terpenting curahan hati sudah tersalurkan melalui sebuah aksara yang sarat akan makna.
BalasHapuscurahan hati?
Hapushak perogatif pembaca hehe
terima kasih
Malam ini bulan penuh, Puan
BalasHapusLekaslah kau cari pelepas lelahmu
Tikar tergelar
Tempat damai bercengkerama
Mengganti sunyi dengan rembulan indah
Malam ini bulan penuh
Bermainlah pada pelataran jiwa dan hati
Cobalah kepakan sayapmu perlahan
Ajak aku menari bersama sekumpulan kunang-kunang
Lengkingkan nyanyian diri
Sebagai pengisi sepi dan sunyi
Sebelum rembulan suram
ikut nimbrung syair & puisi May, hehe..
angan menembus kabut
Hapuswalau samar biar ku tapaki
yakin tak tersesat arah memanggil
berikan padaku setitik cahaya
agar mampu jejakku bertahan
hayo kalau berani balas tuh! haha
Di dalam ketiga puisinya terdapat kata rindu yg diulang2. Jangan2 ini berarri sang pembuat lagi rindu berat nih sama seseorang. Hmmm siapa tuh :v ehehe
BalasHapusrindu usang yang kembali hadir, siapakah dia? Ada banyak kata mungkin yang mestinya dimungkinkan
Hapushehe
Pada siapa engkau merindu
BalasHapusMembuat hati tak menentu
Obat rindu bersua dengannya
Apalah daya engkau dimana
biarlah rindu bertarung
Hapussiapakah pemiliknya
ataukah rindu ini tak bertuan
haha,,,,
Membacanya, serasa menyetuh relung-relung sore ini Mbak. Salam dariku :)
BalasHapushaha, jangan dalam-dalam ya, khawatir tali timbaku putus
Hapuspagi mbak
yang saat ini saya rasakan "Masih saja rindu dan temu tak jua bersatu"
BalasHapusberharap dia juga punya rasa yang sama mbak, jangan sebelah tangan. kangen berat
waduh kasian dong, sebelah tangan jangan atuh nanti bisa jatuh
Hapushehe
Pada bisa banget ya bikin puisi. Ajarin dong mba, hehehe...
BalasHapussemua pasti bisa, merdekakan tangan dan pikiran lalu tulislah
Hapusok terima kasih
pagi mbak maya, bagus mbak, puisinya. cukup menghilangkan rindu sama orang yang jauh disana, begitu membaca puisi mbak :)
BalasHapusselamat pagi
Hapusalhamdulillah bila demikian, semoga yang dirindukan merasakan hehe
betapa setelah membaca rindu usang penjara hati, hatikupun bergetar bak gempa kecil saking terpananya betapa rangkaian katanya sedemikian indah rupawan
BalasHapusterima kasih, tersanjung dech .., hehe
Hapusah jangan berlebihan, hanya rangkaian aksara sederhana, belajar mengolah kata, walau tak indah
salam
Puisinya penuh perasaan, seperti dialami sendiri.. Ehehehee
BalasHapusRindu tak bertuan, semua orang pernah merasakannya :)
Rindu Usang
BalasHapusDan rintik gerimis pun tak mampu menggantikan sejuknya hadirmu.
#Puisi_singkat. 😂😂😂
rindu usang.. ah pasti mengganjal Gimana gitu
BalasHapusI love all the posts
BalasHapus