Senin, 20 Februari 2017

Tentu

20 comments

Kau ....
Temaram
Dan ....
Kelam di saat malam
Hilang dalam angan

Tak kulihat
Lenyap di telan hening
Hanya gelap yang memikat
Sekejap ....
Dan ....
Berlalulah bersama angin
Biar aku tetap disini menikmati sepi

Rindu?
Tidak lagi memburu
Takut?
Tidak juga
Pergilah!
Aku akan baik-baik saja
Melihat bahagia yang kau punya
Tentu!

Telah kau lepas anak panah
Lalu ...
Rindu bercengkrama
Dulu ....
Kini aku melepasmu
Dan ....
Lihatlah!
Ada senyum di akhir kisah

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

20 komentar:

  1. Aku pernah menulis tentang kenanganmu,
    dengan bunga terselip pada hitam rambutmu ....

    Di saat rinduku berhamburan, kau acuh dengan rajutan oase keraguan cinta

    Kini, pada detik keenam dari detak perjalanan waktu sketsamu menawarkan mimpi yang kau sendiri tak mengerti,
    Dan aku tetap terpesona,
    Karena di dalam hatiku, masih ada rindu yang terbesit buatmu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. pada detik yang ke enam
      aku ingin menepi
      mimpi tak lagi indah
      yang ada hanya lelah
      tentu
      aku rapuh
      bagai ranting yang kering
      tak sanggup bertahan
      walau hanya lembutnya hembusan angin
      tentu
      aku butuh waktu
      untuk menghapus semua
      tentang canda
      tentang gita
      tentang janji
      perlahan namun pasti
      tentu akan mampu

      Hapus
  2. Rindu ini terbebas

    Saat aku mengingat kerlinganmu
    Syahdu

    BalasHapus
    Balasan
    1. rindu
      biarkan aku terbebas
      karena rindu bukan lagi untukku
      tentu
      aku tahu walau tak tertulis dalam syairmu
      tentu
      aku akan perlahan menjauh
      dari rindu yang bukan lagi untukku
      tentu
      usah kau risau
      telah ku pelajari
      dalam bait yang samar
      sudah saatnya aku bergeming
      melaju dalam mimpi yang tak lagi untukku

      percayalah tak mungkin ku sebut kata kita

      Hapus
  3. Melepaskan tanpa cemburu
    Tentu
    Akan membuatmu tentram
    Melepas karena cemburu
    Tentu
    Akan menyesal dikemudian hari

    Semoga penulis baik-baik saja
    Tanpa ada gundah membara
    Yang akan membawa jiwa tak tenang.

    Rilex dengan secangkir kopi itu jalan terbaik. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu
      cemburu kerap membuat buta
      tapi
      perlahan kupahami
      bukan cemburu yang ku genggam dan menoreh luka
      ada lelah
      yang membuat rapuh
      ada tangis yang membuatku perih
      ku lepas semua rasa
      sejak kupahami sajakku tak lagi bernyawa
      menggetarkan sebuah nama
      dahaga pun tak hilang
      kala ku reguk cumbu di suatu senja
      tentu aku akan melepas dengan doa terbaik yang ku punya


      #kita penikmat kopi hitam terbaik bukan? hehe

      Hapus
  4. Balasan
    1. sahabat akhir yang sakit tak seharusnya di lepas dengan tangisan
      tentu
      tersenyumlah
      karena kita hanyalah pengembara yang mungkin tersesat di belantara yang lebat
      hehe

      Hapus
  5. Rindu
    tak lagi memburu
    takut
    tidak juga
    pergilah

    Huhuhuuu... syahdu banget. baca ini, terutama kalimat itu bahwa aku harus bisa seperti itu.

    Bagus banget kata katanya, pingin bisa membuat seperti ini. dengan penggambaran kata kata yang seperti ini.

    BalasHapus
  6. tentu
    bukan berbalik arah
    mundur saja dengan perlahan
    meski tatapan tetap kedepan
    percayalah begitu lebih baik
    tentu
    berbalik arah akan sangat sakit

    sesaat senja indah
    lalu mengalir di kesunyian
    meniti menuju hening
    ada titik terang di fajar menyingsing bersama titik embun

    BalasHapus
  7. Tentu engkau ragu untuk menerimaku dengan tangan terbuka di hatimu, sebab siapah sayah mah atuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu
      ini bukan tentang siapa aku
      atau tentang siapa tuan
      tentu
      ini tentang lelah yang tak dapat kuhibur
      dengan nyanyian malam
      atau kicau burung di awal hari menyapa
      tentu
      memilih tetap sendiri
      sudah ada dalam gemuruh bijak

      hehe...

      Hapus
    2. penolakan halus yang sangat lembut, tetap saja memakjlebkan hatiku padamu

      Hapus
  8. Mmm.. Begitu rupanya..
    Rupanya sang burung ingin menentukan pilihannya sendiri..

    Kebebasan milik hak siapapun baik itu kebebasan memilih, menentukan maupun memutuskan..!

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu
      saat kepak sayap menimang raga
      telah ku halau agar tetaplah mencari
      tiada niatan mengikat hati
      apalagi memasung ingin
      tentu
      akan rela mengubur janji
      karena tak bijak ku ikat kendali
      biarlah bebas mengusung ingin
      karena bukan kuasa menelan getir
      tentu
      hak azazi yang terdepan

      hehe ....

      Hapus
  9. Ku lepas layang-layang di cakrawala luas
    Dipandang indah namun hati merasa was was.

    Ku tarik ulur benang ...
    Benang terputus layang pun terhempas.
    Terombang ambing tak tentu arah.

    Ah, sudah lah...
    Kopi hitam rasa cinta masih indah dipandang dan nikmat dirasakan.
    Ngopi wae lah... Hahhaa

    BalasHapus
  10. Secangkir kopi hitam
    Tersaji dengan secawan kasih sayang
    Butuh sedikit racikan cinta
    Agar tak mabuk menenggelamkan ego

    Akankah nikmat kopi hitam rasa cinta?
    Bila tak sempat teseduh karenanya
    Hampa rasanya
    Hambar tak beruh
    Karena kerap bercampur nestapa

    haha....

    ngopi sore waelah

    BalasHapus
  11. Hahaha... Simple banget judul postingannya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya pak sesimpel yang ingin disampaikan
      hehehe

      Hapus
  12. Tentu ini bukan tentang cinta
    karena cinta mudah sirna ditelan luka

    Tapi ini tentang rindu
    tentang kamu yang pernah singgah dulu

    Walau awan-awan mengajarkanku bagaimana cara kelam berlalu dan
    sungai-sungai menuntunku bagaimana terus melaju

    Namun rindu tetaplah rindu, ia hadir mengusikku dan aku tak mampu membungkamnya dalam mimpi tadi malam.

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu