Kau ....
Temaram
Dan ....
Kelam di saat malam
Hilang dalam angan
Tak kulihat
Lenyap di telan hening
Hanya gelap yang memikat
Sekejap ....
Dan ....
Berlalulah bersama angin
Biar aku tetap disini menikmati sepi
Rindu?
Tidak lagi memburu
Takut?
Tidak juga
Pergilah!
Aku akan baik-baik saja
Melihat bahagia yang kau punya
Tentu!
Telah kau lepas anak panah
Lalu ...
Rindu bercengkrama
Dulu ....
Kini aku melepasmu
Dan ....
Lihatlah!
Ada senyum di akhir kisah
Aku pernah menulis tentang kenanganmu,
BalasHapusdengan bunga terselip pada hitam rambutmu ....
Di saat rinduku berhamburan, kau acuh dengan rajutan oase keraguan cinta
Kini, pada detik keenam dari detak perjalanan waktu sketsamu menawarkan mimpi yang kau sendiri tak mengerti,
Dan aku tetap terpesona,
Karena di dalam hatiku, masih ada rindu yang terbesit buatmu..
pada detik yang ke enam
Hapusaku ingin menepi
mimpi tak lagi indah
yang ada hanya lelah
tentu
aku rapuh
bagai ranting yang kering
tak sanggup bertahan
walau hanya lembutnya hembusan angin
tentu
aku butuh waktu
untuk menghapus semua
tentang canda
tentang gita
tentang janji
perlahan namun pasti
tentu akan mampu
Rindu ini terbebas
BalasHapusSaat aku mengingat kerlinganmu
Syahdu
rindu
Hapusbiarkan aku terbebas
karena rindu bukan lagi untukku
tentu
aku tahu walau tak tertulis dalam syairmu
tentu
aku akan perlahan menjauh
dari rindu yang bukan lagi untukku
tentu
usah kau risau
telah ku pelajari
dalam bait yang samar
sudah saatnya aku bergeming
melaju dalam mimpi yang tak lagi untukku
percayalah tak mungkin ku sebut kata kita
Melepaskan tanpa cemburu
BalasHapusTentu
Akan membuatmu tentram
Melepas karena cemburu
Tentu
Akan menyesal dikemudian hari
Semoga penulis baik-baik saja
Tanpa ada gundah membara
Yang akan membawa jiwa tak tenang.
Rilex dengan secangkir kopi itu jalan terbaik. Hehe
tentu
Hapuscemburu kerap membuat buta
tapi
perlahan kupahami
bukan cemburu yang ku genggam dan menoreh luka
ada lelah
yang membuat rapuh
ada tangis yang membuatku perih
ku lepas semua rasa
sejak kupahami sajakku tak lagi bernyawa
menggetarkan sebuah nama
dahaga pun tak hilang
kala ku reguk cumbu di suatu senja
tentu aku akan melepas dengan doa terbaik yang ku punya
#kita penikmat kopi hitam terbaik bukan? hehe
waaah happy ending ya
BalasHapussahabat akhir yang sakit tak seharusnya di lepas dengan tangisan
Hapustentu
tersenyumlah
karena kita hanyalah pengembara yang mungkin tersesat di belantara yang lebat
hehe
Rindu
BalasHapustak lagi memburu
takut
tidak juga
pergilah
Huhuhuuu... syahdu banget. baca ini, terutama kalimat itu bahwa aku harus bisa seperti itu.
Bagus banget kata katanya, pingin bisa membuat seperti ini. dengan penggambaran kata kata yang seperti ini.
tentu
BalasHapusbukan berbalik arah
mundur saja dengan perlahan
meski tatapan tetap kedepan
percayalah begitu lebih baik
tentu
berbalik arah akan sangat sakit
sesaat senja indah
lalu mengalir di kesunyian
meniti menuju hening
ada titik terang di fajar menyingsing bersama titik embun
Tentu engkau ragu untuk menerimaku dengan tangan terbuka di hatimu, sebab siapah sayah mah atuh
BalasHapustentu
Hapusini bukan tentang siapa aku
atau tentang siapa tuan
tentu
ini tentang lelah yang tak dapat kuhibur
dengan nyanyian malam
atau kicau burung di awal hari menyapa
tentu
memilih tetap sendiri
sudah ada dalam gemuruh bijak
hehe...
penolakan halus yang sangat lembut, tetap saja memakjlebkan hatiku padamu
HapusMmm.. Begitu rupanya..
BalasHapusRupanya sang burung ingin menentukan pilihannya sendiri..
Kebebasan milik hak siapapun baik itu kebebasan memilih, menentukan maupun memutuskan..!
tentu
Hapussaat kepak sayap menimang raga
telah ku halau agar tetaplah mencari
tiada niatan mengikat hati
apalagi memasung ingin
tentu
akan rela mengubur janji
karena tak bijak ku ikat kendali
biarlah bebas mengusung ingin
karena bukan kuasa menelan getir
tentu
hak azazi yang terdepan
hehe ....
Ku lepas layang-layang di cakrawala luas
BalasHapusDipandang indah namun hati merasa was was.
Ku tarik ulur benang ...
Benang terputus layang pun terhempas.
Terombang ambing tak tentu arah.
Ah, sudah lah...
Kopi hitam rasa cinta masih indah dipandang dan nikmat dirasakan.
Ngopi wae lah... Hahhaa
Secangkir kopi hitam
BalasHapusTersaji dengan secawan kasih sayang
Butuh sedikit racikan cinta
Agar tak mabuk menenggelamkan ego
Akankah nikmat kopi hitam rasa cinta?
Bila tak sempat teseduh karenanya
Hampa rasanya
Hambar tak beruh
Karena kerap bercampur nestapa
haha....
ngopi sore waelah
Hahaha... Simple banget judul postingannya mbak.
BalasHapusya pak sesimpel yang ingin disampaikan
Hapushehehe
Tentu ini bukan tentang cinta
BalasHapuskarena cinta mudah sirna ditelan luka
Tapi ini tentang rindu
tentang kamu yang pernah singgah dulu
Walau awan-awan mengajarkanku bagaimana cara kelam berlalu dan
sungai-sungai menuntunku bagaimana terus melaju
Namun rindu tetaplah rindu, ia hadir mengusikku dan aku tak mampu membungkamnya dalam mimpi tadi malam.