Ah!
Banyak kata yang tak sempat terucap
Sementara mentari kian meninggi
Membakar punggung menopang raga
Dan ...
Aku masih terdiam memilah ucap mana yang pantas Engkau dengar
Apakah keluhan?
Ataukah pujian?
Ah! Aku bingung
Aku lihat
Mentari beringsut menuju ufuk barat
Masih juga aku terdiam
Membisu memilah ucap
Mengapakah aku begitu sibuk membingkai petualangan?
Sedangkan Engkau penuh rahmat
Menghujaniku dengan kebahagiaan
Menopang hidupku dengan kecukupan
Ataukah aku telah mabuk?
Hingga lupa cara bersyukur
Karena aku bingung memilih ucap
Biar ku pilih untuk berpuisi
Mengungkap sesal waktu yang terbuang
Tanpa makna memuja lalai
Aku mohon pengampunan
Pada Mu pemberi anugerah yang Maha pengampun
Karena aku bingung memilah ucap
Biar ku pilih untuk berpuisi
Memuji atas Kebesaran Kuasa Mu
Menghujaniku dengan Kasih Mu
Ya Robb ...
Pada Mu sujud syukurku
Bumi Mu yang kupijak
Aku lahir
Aku hidup
Bermandikan cahaya mentari Mu
Hembusan angin Mu memacu nafasku
Kau hujani aku dengan kesejukan rahmat Mu
Persembahan tasbihku bagi Mu
Dari seluruh persendianku
Dari merahnya darah anugerah kasih Mu
Terimalah cawan keagungan bagi Mu
Maafkan aku
Ku pilih berpuisi
Puisiku adalah doa
Untuk kata yang tak sempat terucap
Episode wisata rohani Bogor, 1-3 April 2017
Inilah rahmat karunia penuh nuansa damai tenteram
BalasHapusInilah indahnya perjalanan cinta di dalam hidup
Yang bagai dian nan tak kunjung padam
Yang tak pernah redup
Maka.. Laksana bintang berkilau cinta yang dilimpahi
Berkah cahaya di atas cahaya
Hidayah surga penuh cinta kasih
Puji bagi-MU yang tulus setia
Menganugerahi cahaya cinta syahdu bahagia
Seperti bintang berkilau..
inilah rindu yang sesungguhnya
HapusRindu pada sang khaliq
Yang setia menyentuh dengan kasih
Menegur dengan halus
Tidak menimbulkan rasa sakit
Namun menyadarkan dari lalai
Terkadang kita memang sedikit lalai, mungkin juga terkadang kita belum menyadari perbedaan rahmat yang selalu Tuhan berikan kepada kita. Tapi.. Dengan sedikit sisa kesadaran kita semoga Tuhan mau memaafkan atas segala kekhilafan ini.
BalasHapusKetika kita lalai Ia ingatkan dengan kasih
HapusKetika kita terlelap Ia bangunkan dengan sayang
Ketika kita salah ia hamparkan lautan ampunan
Ada banyak doa yang diajarkan Rasulullah, Allah Maha mendengar dan maha mengetahui apa yang tersembunyi sekalipun
BalasHapusPuisinya indah
Kata Yang tak sempat terucap.. .kata apa itu neng... Sebagai manusia terkadang kita terlena terpaku dengan apa apa dihadapkan kita entah itu hingar bingar duniawi ataupun kenikmatan sehingga kita lupa apa yang seharusnya di ucapkan....
BalasHapusmenyejukkan baca puisi ini bun, sembari mendengar hujan di kota palembang ini :)
BalasHapusNyentuh banget...
BalasHapusKalimat-perkalimatny...
Udah Kayak karya seorang Maestro...
Puisinya hebar sekali, ungkapan terimakasih untuk Tuhan Yang Maha Esa atas karunia nikmat yang telah diberikannya.
BalasHapusrangkaian kata bernuansakan rasa syukur atas rahmat serta nikmat yang kita miliki sungguh makjleb hingga ke relung hati nih
BalasHapusentah kenapa otakku ngeblank gara gara kata katanya nyentuh banget.
BalasHapusIndah sekali puisinya. Rasa syukur kepada yang maha kuasa bisa dicurahkan lewat berbagai media, ya. Salah satunya puisi :)
BalasHapuskadang suka iri sama orang yang jago bikin puisi. keren banget :( aku gakbisa bikin puisi. sebal... dan ini puisinya nampar pipiku banget.
BalasHapusSaat jenuh puisi memang teman sejati :)
BalasHapus