Rabu, 21 Juni 2017

Berhati-hati dengan Prasangka

21 comments

Berhati-hati dengan prasangka.

Berhati-hati dengan prasangka adalah upaya pencegahan agar diri tidak terjerumus dalam buruk sangka pada orang lain. Apalagi sangkaan tanpa mampu menghadirkan saksi. Sungguh kuasa Allah meliputi segalanya.

Dalam upaya memperbaiki diri selalu saja ada hambatan dan godaan. Baik itu godaan dalam diri maupun dari luar diri yang bersangkutan. Namun tak perlu berkecil hati selama ada perubahan yang positif sekecil apapun tetaplah perubahan. Selama konsisten pada perubahan ke arah yang lebih baik semoga Allah memudahkan.

Lisan kerap mudah berucap entah tentang hal yang terlihat secara jelas, samar, bahkan tentang kabar burung yang tidak bisa di pertanggung jawabkan pun mampu memporak porandakan benteng keteguhan hati yang ingin fokus pada perbaikan diri.

Siapa saja bisa menjadi korbannya. Korban dari berprasangka buruk. Karenanya semoga kita mendapatkan hidayah dan di mudahkan untuk konsisten agar selalu berhati-hati dengan prasangka. Karena itu banyak kisah yang bisa diambil ibrah dari suatu kejadian. Seperti kisah yang terjadi di zaman keemasan Islam yaitu kejadian yang menimpa seorang pemandi mayat di zaman Imam Malik. Imam Malik bin Anas adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.

Berkenaan dengan berhati-hati dengan prasangka berikut kisah ini yang pernah Maya baca semoga menjadi motivasi.

Pada zaman itu yaitu zaman Imam Malik masih ada, adalah seorang wanita yang sangat terkenal dengan akhlaknya yang buruk. Wanita itu selalu tidur bersama lelaki dan tidak pernah menolak ajakan setiap lelaki.

Yang namanya kehidupan pasti akan berakhir, begitu pula dengan wanita yang di kenal sebagai wanita malam yang menuruti setiap keinginan lelaki untuk tidur dengannya. Tibalah ajal menjemput wanita itu.

Saat akan memandikan jenazah wanita itu dipanggilah seorang wanita yang memang sudah menjadi profesinya memandikan mayat. Awalnya tidak terjadi hal yang aneh.

Akan tetapi saat wanita pemandi mayat itu akan membersihkan bagian kemaluannya, sungguh hal yang sangat mengejutkan terjadi. Tangan pemandi jenazah itu menempel erat pada kemaluan jenazah wanita itu dan tidak bisa dilepaskan.

Maka ramailah orang berupaya untuk menyelesaikan kejadian itu. Semua yang hadir saat itu berusaha melepaskan tangan wanita pemandi jenazah itu dari kemaluan mayat wanita yang dimandikannya. Namun tetap saja tidak bisa terlepas.

Sampai ada yang mengatakan, "potong saja lengan pemandi jenazah itu!"

Ada pula yang berkata, "kubur saja kedua wanita itu!"

Akhirnya ....
Karena tidak kunjung ditemukan solusi dan Allah ingin tunjukkan betapa Kuasa Allah meliputi atas segala sesuatu. Maka diputuskanlah untuk meminta pendapat dari Imam Malik bin Anas.

Imam Malik bukanlah tipe orang yang memberi fatwa dengan gampang atau sembarangan memponis setiap kejadian yang dihadapinya.
Bahkan pernah kejadian ketika Imam Malik mendapat 40 pertanyaan, tetapi yang dijawabnya hanyalah 5. Ini menunjukkan akan berhati-hatinya Imam Malik dan betapa sensitifnya beliau dalam isu agama.

Kita kembali ke jenazah wanita dan wanita pemandi jenazah ya, masih berkenaan dengan berhati-hati dengan prasangka.

Kemudian Imam Malik bertanya kepada wanita si pemandi jenazah itu.

"Adakah yang engkau katakan saat engkau memandikan jenazah wanita itu?"

"Ya ada wahai Imam Malik," jawab sipemandi jenazah itu.

Imam Malik mendengarkan apa yang disampaikan oleh wanita pemandi jenazah.

"Saat aku membersihkan tubuh wanita ini, aku mengatakan berapa kali tubuh ini telah melakukan zi**ah?" Lanjut wanita pemandi jenazah itu.

Kemudian Imam Malik berkata, “engkau telah menjatuhkan Qazaf (tuduhan zi**ah) pada wanita tersebut, sedangkan engkau tidak mendatangkan 4 orang saksi."

Wanita pemandi jenazah itu tersentak menyadari hal ini. Sungguh itu adalah kesalahan dan khilaf yang fatal.

"Maka engkau harus dijatuhi hukuman hudud 80 kali sebatan karena tidak mendatangkan saksi dengan tuduhan engkau itu."

Dan akhirnya wanita pemandi jenazah itu pun di kenakan hukuman, yaitu hukuman 80 sebatan, barulah tangannya terlepaslah dari kemaluan mayat wanita tersebut.

****

Semoga bermanfaat khususnya bagi Maya sebagai admin dari blog Jejak Maya dalam upaya memperbaiki diri menjaga lisan menyebar fitnah. Menjaga Hati yang diliputi prasangka. Untuk semakin berhati-hati dengan prasangka.

Adalah kuasa Allah yang akan membalas setiap perbuatan. Sungguh sangat dilarang menuduh tanpa menghadirkan saksi.

Janganlah kita menjadi bagian dari penyebar berita buruk pada orang lain.

Mohon maaf untuk khilaf kata 26 Ramadhan 1438 H

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

21 komentar:

  1. Mohon maaf juga untuk segala kekhilafan selama Ramadhan ini bila ada salah-salah kata, kita segera sambut Idul Fitri 1438H Mohon Maaf Lahir Batin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama saling memaafkan
      Ramadhan sebentar lagi berakhir walau sedih karena Ramadhan akan pergi, saatnya berkemas menyambut hari kemenangan dengan suka cita insyaallah

      Hapus
  2. Berburuk sangka adalah sifat tercela yang harus kita hindari., jangan sampai sifat ini tumbuh atau mengakar dalam hati kita.

    Semoga kita di jauhkan dari sifat yang tidak terpuji ini (berburuk sangka).. Amiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. prasangka merupakan hal yg diputuskan sblm adanya bukti yg jelas atau relevan, itu sebabnya sebisa mungkin utk dihindari, memang sangat tdk mudah butuh usaha yg terus menerus

      aamiin ya Allah

      Hapus
  3. Berprasangka buruk kepada orang lain memang sangat membahayakan. Dan tentunya akan menimbulkan fitnah jika tak ada bukti kebenarannya.
    Oleh karena itu, mohon maafkanlah saya atas segala kesalahan, baik yg saya sengaja ataupun yang tidak saya sengaja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedangkan fitnah lebih sadis dr pembunuhan, duh serem ya ....

      sama-sama kita saling memaafkan

      Hapus
  4. Yaa!! Betapa besarnya potensi negatif prasangka buruk terhadap kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial, maka wajar kalau Allah memerintahkan ummat Islam untuk menjauhi prasangka buruk...

    Teliti sebelum kita melakukan sesuatu apa pun bentuknya..agar kita menjadi fitnah & rugi terhadap lingkungan serta terhadap Allah.S,W,T.

    BalasHapus
  5. uuupss!! ralat tuh agar tidak menjadi fitnah maksudnya...😳😳😆😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya sbg makhluk sosial yg kerap berinteraksi dengan sesama ada saja kemungkinan-kemungkinan yang kadang sulit untuk dihindari, dan Allah dg kasih sayangnya memberi pengampunan

      hehe, pelan-pelan wae atuh bos sampai ada kata yg kelupaan di ketik

      Hapus
  6. Berprasangka terkadang sangat sulit dihindari, akan tetapi kita menjadi umat yang beruntung yang selalu diberi berbagai pelajaran dan nasehat dari orang-orang terdahulu..

    Bulan ramadhan ini, adalah bulan yang pas untuk mengikis prasangka yang ada pada diri kita masing-masing. Dan tulisan ini menjadi pengingat kembali apa sudah terjadi di masa silam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allah maha mengetahui apa-apa yang akan terjadi kemudian ...
      Banyak ibrah yg bisa diambil dr kisah-kisah yg terjd di masa lampau

      Ya sebagai pengingat bagi Maya sendiri terutama sekali
      semoga bermanfaat bg sesama

      Hapus
  7. semoga saya nggak termasuk kepada orang-orang yang mudah berprasangka, apalagi prasangka buruk atuh iha

    BalasHapus
  8. semoga saya nggak termasuk kepada orang-orang yang mudah berprasangka, apalagi prasangka buruk atuh iha

    BalasHapus
    Balasan
    1. komentar imbas koneksi lemot nih...
      diulang-ulang deh tuh jadinyah....hadeuh

      Hapus
  9. semoga saya nggak termasuk pada umatnya yang mudah berprasangka, apalagiprasangka buruk atuh ih

    BalasHapus
    Balasan


    1. semoga Allah mudahkan kita untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin

      Hapus
  10. Prasangka buruk.. Yaaa.. Ini terkadang sukar dikendalikan apalagi disaat hati sedang tak tentu arah , tapi jika hati bisa dikendalikan maka insya allah prasangka buruk yang tumbuh dalam hati akan pupus begitu saja.

    Agar prasangka buruk menjauh dari diri kita makan yang terbaik berkumpul dengang dhemit dhemit di alam smule bernyanyi ria... Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hati sangat sensitif itu sebabnya hati terletak di dalam rongga yang sangat dalam dan tersembunyi

      ya benar dengan berdendang ria bareng dhemit alam smule prasangka sirna hati pun menjadi riang gembira ... hahaha

      Hapus
  11. nggak pengen berburuk sangka tapi kadang situasi yang ngebuat kita jadi lebih mudah berprasangka tanpa ada bukti yg jelas..

    Ya Allah semoga kita selalu dijauhi dri perbuatan yang tidak engkau ridhoi. Aminnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. situasi kadang memaksa berprasangka
      ya 😀

      Hapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu