Aku harus berhati-hati menjelaskannya hanyalah kisah harian antara ibu dan anak. Kalau ada salah dalam penulisan kata dalam cerita ini mohon koreksinya ya, aku ucapkan terima kasih untuk koreksinya juga kehadirannya.
"Ummi, yang benar itu ibadah kurban apa ibadah qurban pakai huruf q sih?" Tiba-tiba saja Pai bertanya sore kemarin. Aku harus berhati-hati menjelaskannya agar dia tidak bingung dan salah memahami.
Aku yang tidak pernah menduga pertanyaan gadis kecilku ini sempat kaget juga sih. Lah sedikit pun aku tidak menyangka kalau dia memperhatikan orang-orang sekitar kami ramai membicarakan kebahagiaan saat ngumpul di halaman masjid dalam suasana hari raya kurban yaitu Hari Raya Idul Adha. Memang ada canda-canda tentang kurban dengan huruf k atau huruf q, maklumlah sekitar kami memang terdiri dari bermacam suku.
"Oh, sini kita ngobrol tentang kurban, qurban pakai huruf k atau huruf q." Aku lalu menggandengnya dan mengajaknya duduk di kursi. Aku berusaha untuk tenang. "Aku harus berhati-hati menjelaskannya." Pikirku.
"Kurban dengan menggunakan huruf k benar, itu ejaan bahasa Indonesia." Tampak gadis kecilku manggut-manggut, mungkin dia mengerti pikirku.
"Qurban dengan menggunakan huruf q juga nggk salah kok nak, itu terjemahan dari bahasa Arabnya." Lanjutku.
"Qurban itu apa sih Mi, emang harus ya?" Wajahnya yang lugu membuatku gemas ingin mencium pipinya yang gembul memerah.
Waduh! Ini dia yang sudah aku pikirkan, pertanyaan yang bakal muncul dari mulut mungilnya.
"Ok, Ummi jawab yang Ummi tahu ya, kalau nanti masih belum jelas juga kita tanya guru ngaji, gimana?" Kulihat anggukan kepalanya tanda setuju. Aku kesulitan memilih bahasa yang mudah ia mengerti, walau sebenarnya peristiwa kurban ini sudah pernah ia dapatkan dari sekolah juga dari guru ngajinya. Sebagai orang tua aku harus bisa beraksi dong, intinya aku harus bisa jawab.
"Kurban atau qurban adalah menyembelih hewan ternak sapi, kambing, domba atau biri-biri oleh pemeluk Agama Islam pada bulan Dzulhijah pada tanggal 10, 11, 12, 13 untuk dipersembahkan pada Allah."
"Ibadah kurban itu hukumnya tidak wajib, tapi sunah yang sangat dianjurkan, terutama bagi yang mampu nak."
Aku kemudian terdiam dan diapun diam. Lama kami saling membisu. Aku gelisah, "duh salah nggk ya?" Bisikku dalam hati. "Aku sudah sangat berhati-hati menjelaskannya, tidak, tidak salah!" Perang batinku dalam diam.
"Kerbau boleh ya Mi?"
"Boleh."
"Onta juga boleh ....?"
"Boleh."
"Oh iya, baru ingat Mi!" Teriaknya tiba-tiba.
"Apa?!" Aku sedikit kaget.
"Ada di dalam kisah nabi Ibrahim Mi, pernah baca."
"Ya, peristiwa kurban ini dikisahkan dalam kisah nabi Ibrahim dengan nabi Ismail, sudah pernah bacakan kisahnya?"
"Udah ...."
Hhhhh ... Aku bernafas lega sambil memijit hidungnya yang mancung kedalam heheh .... Segera aku ambil handphone yang tergeletak di sisi kiriku, dengan santainya kemudian aku sms guru ngaji gadis kecilku untuk menceritakan kembali tentang kisah nabi Ibrahim yang berkenaan dengan ibadah kurban, sekalian minta dijelaskan lagi agar ia lebih jelas lagi.
Orang tua memang harus tahu banyak hal, ya walau tidak tahu banyak, setidaknya tahu sedikit sudah cukup membantu kalau tiba-tiba buah hati bertanya. Karena sedikit saja kita salah menjelaskan membuat dia menjadi bingung untuk memahami.
Ini kisahku bersama gadis kecilku. Aku kasih judul : Aku harus berhati-hati menjelaskannya. Agak kesulitan nih menemukan judul dari tulisan ini. Semoga ada manfaatnya bagi diri saya pribadi untuk terus memperkaya ilmu dan bagi siapa saja yang membacanya.
Ini video masih di suasana kurban, sekedar share saja mungkin ada yang berkenan untuk melihatnya silahkan.
Pertannyaan yang cukup cedar untuk gadis yang masih seusia dia.., tapi kalau di tempatku kok jarang ya anak yang beryanya kayak gitu., hehe
BalasHapusSemoga dia memang cerdas, aamiin
Hapusterima kasih mas Jen,
aku anggap itu adalah doa
Aku memang sering dapat pertanyaan-pertanyaan darinya di luar dugaanku
kata "jarang" berarti adakan mas yg bertanya seperti itu hehe ... ok tq
Karena kita orang Indonesia dan ingin menggunakan bahasa Indonesia yang benar, kurban lebih tepatnya.
BalasHapusKalau kurban perasaan boleh kagak ya ? kira-kira sah kagak ya ? ini pertanyaan anak kecil yang lagi diputus cinta.
Hehe, kurban perasaan nggk sah bos, tapi ada bagusnya tanya ustad dulu ya
Hapussalah jawab takut didenda
persis seperti anakku yg kedua, ceriwis dan kritis, kalau sudah nanya ampuuuunn emaknya yg pusing mengolah kata dan kalimat biar dia paham, hehe.. Pai semoga terus jadi anak yg cerdas yaa
BalasHapusBetul, kesulitannya biasanya menemukan kata yang tepat untuk usia anak-anak apalagi menjelaskan hal yang tabu
Hapushaduuuh ...
aamiin, terima kasih doanya
Anak-anak biasanya memang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
BalasHapusuntuk merespon keingintahuan tersebut, saya sudah sepakat dg judul tulisan ini sejak awal, yaitu harus berhati-hati dalam menjelaskannya. :)
Betul, semakin banyak yang ia lihat dan dengar maka semakin banyak yg ingin ia ketahui dan ia tanyakan
HapusJudulnya, oh ia terima kasih
Kritis banget pertanyaan untuk anak seusianya. Semoga si Ade kedepannya makin soleha dan cerdas ya Ummi, aamiin. Memang, kadang pertanyaan anak2 itu unik.. mereka berkembang dengan penjelasan Kita yang mudah masuk akal dan pastinya gak salah..
BalasHapusaamiin
Hapusterima kasih donya
Kewalahan juga kadang di buatnya
Mencari kata yang mudah ia pahami
Anak-anak itu klo nanya kadang nggak terduga ya mba. Aku juga kadang terkaget2 sama pertanyaan anak2
BalasHapusiya, memorinya sangat kuat merekam peristiwa disekitarnya dan menggoda rasa ingin tahunya
HapusPertanyaan anak kecil terkadang lebih kritis dari pertanyaan orang dewasa ya neng, disitulah peran kita sebagai orang tua harus mampu memberikan penjelasan yang benar namun tetap harus dapat dimengerti oleh daya tangkap pikirannya yang masih lugu...
BalasHapusbahasanya yang simpel ya mang supaya mudah dimengerti sesuai usianya.
Hapus