Kamis, 22 Februari 2018

Izinkan Aku Bertemu

26 comments


Izinkan Aku Bertemu


Aku memikirkan percakapan telepon terakhir, aku tidak bisa percaya James tidak menginginkannya lagi. James tidak ingin melanjutkan hubungan ini. Setahun membina hubungan lalu menyudahi tanpa alasan yang jelas? Ada apa ini? Padahal aku dan James tahu benar bahwa kami saling merindukan. Semacam ada daya tarik yang luar biasa yang aku rasakan dan James pun merasakan hal itu. Ini bukan rasa yang salah, ini pasti rasa cinta dan ini benar-benar cinta yang lahir dari hati kami berdua.

Pasti ada alasan mengapa tiba-tiba James berubah dan tentu aku harus menemukan masalah yang sebenarnya. Aku pantas untuk mengetahui kebenaran yang terjadi, mengapa tiba-tiba James menghendaki perpisahan ini. Kalau aku bisa mendapatkan alasan yang bisa diterima oleh pemikiranku, baiklah aku akan membiarkannya pergi dariku karena aku sangat mencintainya dengan harapan semoga James bahagia dengan pilihannya untuk berpisah denganku.

Aku tidak yakin James mempunyai alasan yang kuat dengan keputusannya itu. James selalu berusaha hadir pada setiap pentas-pentasku. Sangat konyol rasanya bila James memilih berpisah denganku hanya karena alasan yang mengada-ada, tidak mungkin ya tidak mungkin.

Aku ingat saat James memilih mendampingiku saat aku ada konser di Paris. Ya James memilih izin dari pekerjaannya demi mendampingiku, padahal ia sedang dipromosikan untuk jabatan penting dalam perusahaan tempat ia bekerja.

"Din aku tidak bisa melepasmu pergi jauh tanpa mendampinginmu, aku ikut ke Paris demi kita, boleh dong? Aku mohon?"

"Aku memang ingin begitu Jam, tapi mana mungkin aku memintamu bukankah kau sedang menghadapi hal terpenting dalam karirmu demi masa depanmu?"

"Bagiku engkau adalah hal terpenting dalam hidupku, engkaulah masa depanku Din."

Kecupan hangat mendarat ditanganku saat James berharap aku mengizinkannya untuk ikut ke Paris seminggu yang lalu. Sekarang mengapa James begitu? Ini sungguh aneh! Ok akan aku selidiki.

James yang penuh perhatian dan sabar membuat Dina benar-benar takut kehilangan dirinya. Aku sangat sibuk dengan segudang pentas yang harus aku jalani. James tidak pernah menelponku lagi. Aku tidak bisa terus begini, aku rindu James.

"Jam, sudah tidur?"

"Belum." Suara James di ujung telponnya.

"Sibuk Jam? Aku ada pentas besok malam, kau hadir ya."

"Maaf aku tidak bisa!"

"Jam, ayolah! Aku memohon."

"Aku tidak bisa melihat begitu banyak orang memandangimu!"

"Mereka hanya penonton James, ada apa denganmu?"

"Terserah! Aku tidak bisa!"

"Engkau marah James?"

"Tidak! Aku tak pantas marah padamu, toh aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi denganmu!"

"Hai, James kau, .... Oh ya aku tahu sekarang." Senyum bahagia Dina merasa mengetahui masalah yang terjadi sebenarnya.

"James aku ada berita gembira untukmu."

"Aku tidak tertarik."

"Sungguh!"

"Berita apa rupanya?"

"Akan kukatakan langsung besok usai pentasku, tunggulah, ... kau bersedia James sayang?"

"Baiklah."

Ting tong, ting tong, ting tong ...!!

"Sebentar!!! Waduh siapa pagi-pagi begini?!" James menarik kimono yang tergantung di kamar mandi, sambil mengucak-ngucak rambutnya yang masih basah dengan handuk.

"Hai! Selamat pagi James."

"Dina, ya pagi ..., eeee ayo masuklah! Apa kau merasa nyaman berdiri di depan pintu seperti itu?!"

"Ayolah James jangan begitu, kau tak suka aku datang?"

"Aku tidak menduga kau datang sepagi ini?"

Dina mengikuti James dari belakang. Langsung menuju dapur, "aku buat susu untukmu James!"

"Seperti biasa tanpa gula Din"

Sejujurnya James merindukan saat-saat seperti ini. Sebelum Dina disibukan dengan banyak job dengan jadwal pentas yang begitu padat Dina sering ada untuk James.

"Aku masih ingat kok," jawab Dina dari arah dapur. "Bibi nggak kerja hari ini Jam? Kok belum datang?"

"Sudah satu minggu bibi pulang kampung, ibunya sakit."

"Oh, jadi satu minggu ini menyiapkan semua keperluanmu sendiri?"

"Sudah biasa, mana susu untukkku?"

"Pelan-pelan Jam masih panas."

"Uppppssss ....!!! Aduh bisa melepuh lidahku...,"

"Hahahaha .., kau ini Jam sudah kubilang masih panas."

"Oh katamu kau punya berita gembira, apakah itu untukku?"

"Untuk kita, kuharap setelah mendengar berita ini kau urungkan keputusanmu!"

"Sejujurnya aku tidak bisa tanpamu."

"Kau menyakiti dirimu sendiri."

"Itu lebih baik dari pada aku tersakiti karena cemburu."

"o que você diz, você me faz lisonjear James."

"Ya, aku cemburu."

"Oh maafkan aku Jam, apa masalahmu?" Dina berusaha menahan gejolak bahagianya.

"Aku mulai tidak rela melihat orang-orang asing ada didekatmu."

"Eles são apenas fãs, nada mais."

"Baik aku berlebihan, tapi aku tidak bisa!"

"James, dengarkan aku masih terikat dua kontrak lagi, setelah kontrakku berakhir aku akan keluar dari management."

"Tidak mungkin kau mengubur impianmu!?"

"Tak masalah, aku tidak ingin hubungan kita hancur karena keegoisanku, harus ada yang mengalah demi hubungan ini tetap berlanjut."

"Kau serius!"

Dina menggangguk dan menatap James seakan ingin menunjukkan kepastiannya. Dina mengambil keputusan yang bodoh menurut sebagian orang, tapi tidak bagi Dina. Dina tidak mengubur impiannya karena James adalah impiannya. Setahun bersama James membuat Dina teramat yakin James sangat mencintainya dan Dina semakin terikat dengan rasa cintanya pada James.

"Dina, izinkan aku bertemu keluargamu, aku ingin segera melamarmu ..., jujur aku juga tidak bisa berpisah denganmu keputusanku sebenarnya telah menyakiti diriku sendiri."

Dina tersenyum haru ini yang diinginkannya dari James selama ini. Memang James telah menunjukkan kesungguhannya selama ini dan kini James mulai menyempurnakan kesungguhannya itu.
Dina kembali hanya mampu mengangguk tanda setuju. "Aku bukan mengalah tapi aku memperjuangkan cintaku dan James adalah impianku. Selama ini aku egois padahal James sudah begitu peduli padaku hingga akhirnya dia memilih keputusan yang sebenarnya menyakiti dirinya sendiri, maafkan aku James," batin Dina.

Cerita yang lama boleh dibaca:

Fiksi : Izinkan Aku Bertemu

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

26 komentar:

  1. semoga james melamarnya, dah ngak sabar menunggu kelanjutan ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. ceritanya sudah tamat mas.

      Hapus
    2. waduhh jadi ketinggalan nih kalau sudah tamat

      Hapus
  2. So sweet deh, harus ada yang mengalah untuk kebahagiaan bersama go wedding 😀

    BalasHapus
  3. Suswitss
    Karena cinta butuh pengorbanan eaaa eaaaaa

    Aku ngerasa agak aneh deh, kenapa James disingkat jadi Jam wkwkw
    Mungkin tepatnya J atau Jem ajaaa

    BalasHapus
  4. semoga penantian segera terwujud

    BalasHapus
  5. Ciiieee!!! 😂😂 Kirain James Bond...😄😄

    Yaa!! sebuah kisah cinta atau jodoh yang sedikit tertunda mungkin, Meski pada akhirnya James pun berusaha melamar Dina...

    Walau ada sedikit gelisah pada pembawaan dina....mungkin efeck masa lalu kehidupan yang mereka jalani..
    😄😄😄

    BalasHapus
  6. kalau memang sudah cinta, biasanya pria kepingin cepat melamar seorang gadis dengan menemui keluarganya
    jika memang ortu sudah setuju maka terjadilah yang namanya pernikahan

    BalasHapus
  7. Semoga James ngundang saya kalau resepsian ya, Mbak.. hehe..cakep kisahnya..jadi ngebayangin sosok James kayak apa yaa :D

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Ini cerita berambungkah mbak may? Seru dan bikin baper wwkwkwk
    Mbak may bisa bahasa portugis? Keren!

    Apa sih yang nggak buat cinta? Ya kan?wkwkwk

    Ditunggu kelanjutannya lho! Hihi

    BalasHapus
  10. Sosweet mba ,cinta selalu butuh pengorbanan, hehe

    BalasHapus
  11. Pnegorbanan dalam cinta, tapi memang perlu juga
    cinta kadang membutakan

    BalasHapus
  12. akhirnya mereka saling menyakiti diri sendiri dengan keputusan itu

    BalasHapus
  13. Ku tunggu lamaranmu james..
    Lalu, ajak Aku honeymoon ke suatu tempat yg jauh dari hiruk pikuk,

    Eh, ini komentar admin kurang piknik, maklumin ya mba May.. Hihi.

    BalasHapus
  14. Bentar lg ada pesta ini. Diundang ga ya sama james dan dina 😂

    BalasHapus
  15. izinkan aku bertemu, "saya izinkan" he...he...

    BalasHapus
  16. ceritanya romantis kali...uhuy..

    BalasHapus
  17. Cemburu karena bnyk yg mandang 😂😂
    Sebegitu besarkah cinta james pd dina, halalkan james😁

    BalasHapus
  18. Belum ada post baru neng? Sibuk ya...

    BalasHapus
  19. romantis
    tapi ending sedih

    BalasHapus
  20. Saya baru mau tanya itu bahasa apa? Eh udah dijawab sama mas Nugraha.
    Keren mba Maya, bisa bahasa Portugis. Saya aja bisanya hanya dua bahasa, bahasa Ibu dan Bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  21. om james mau ngelamar bule dina.

    jadi ceritanya yang perempuan sibuk kerja ya. dan yang laki-laki ceburu lihat si cewe dengan orang lain kalau lagi kerja.

    saya malah takut terjadi apa-apa kepada bule dina, karena masih ada 2 kontrak lagi

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu