Ranum Kamboja mewangi, ini judul puisi sebelumnya admin curhat dulu ya. Terima kasih sahabat Maya yang masih setia hadir di blog Jejak Maya. Blog ini adalah blog terindah yang admin miliki seiring berjalannya waktu mungkin ada hati yang terluka bahkan mungkin ada prasangka tulus dari lubuk hati yang terdalam admin jejak maya mohon dimaafkan untuk setiap khilaf dan salah.
Blog ini tetap akan terus berbagi hal-hal sederhana ada tidaknya yang berkenan hadir karena blog ini murni dibangun untuk berbagi, hiburan dan sarana belajar banyak hal. Kalau beberapa hari ini blog jejak maya tidak menerbitkan apa-apa di sini secara jujur admin sempat shock adsense admin di blog ini terpaksa di non aktifkan karena klik tidak valid. Sehingga menimbulkan tanya "salah apakah gerangan diriku?" Selama ini admin jejak maya tidak pernah mengganggu blog orang lain lalu kenapa blog jejak maya mendapat perlakuan demikian?
Dalam kesempatan yang indah ini di bulan penuh ampunan bila memang ada salah baik admin maupun tulisan di blog ini sebagai pengelola blog jejak maya meminta maaf yang setulus-tulusnya. Blog ini memang bukan sumber mata pencaharian, hanya sebatas senang saja memiliki blog yang ada iklan googlenya hanya itu saja, tapi sekarang sudahlah selalu ada hikmah di setiap peristiwa terutama admin jadi tahu bahwa dunia blog itu yah seperti admin alami, tidak apa ini pelajaran sangat berharga yang tak akan admin temui bila tidak mengelola blog bahkan admin jejak maya mengucapkan banyak terima kasih sudah memberikan pelajaran yang sangat berharga ini.
Alhamdulillah setelah beberapa orang teman sesama pengelola blog mensuport bahwa adsense bukanlah segalanya dan admin sadar bahwa memang dari awal mengelola blog bukan karena adsense kini rasa rindu yang menggebu pada blog ini benar-benar tak dapat di tahan lagi.
Untuk bagian yang eror sampai saat ini admin jejak maya tidak bisa memperbaikinya mungkin ada baiknya dibiarkan saja sampai ada yang benar-benar tulus ikhlas untuk melakukannya, karena sampai saat ini admin jejak maya hanya mempercayakannya pada dua orang teman. Dua orang teman inilah yang sejak awal membangun blog ini sudah sangat banyak membantu tentu saja admin jejak maya sangat berterima kasih kepada keduanya, tapi mungkin keduanya sedang sangat sibuk dan sudah tidak mungkin lagi untuk membantu yah, ... admin jejak maya tidak bisa berbuat apa-apa. Anggap saja kenang-kenangan mungkin? Hehe ...
Kangen banget menulis dan berpuisi ahay masih bisa nggak ya, kita coba yuk!
Bila mentari lelah mengemban tugasnya Tiba menggelar sajadah malam Berbicara pada pekatnya kelam Menitiskan sebuah kerinduan Rasa yang tak akan pernah padam Walau duri-duri tajam ditancamkam Dan perih yang tak pernah lelah menguliti raga
Suatu saat setiap rasa yang terlahir Akan berakhir dan menjadi penawar luka Walau luka memenuhi setiap inci raga ini Darah merah mengucur deras Rasa getir tak lagi terasa Biarkan darah terus mengalir hingga tak lagi mampu menitik Setiap peristiwa akan ada akhir Walau tak selalu berbuah manis
Ketika daya tak lagi mampu mengangkat raga Ada tanyaku pada hati yang suci Adakah luka ini Kau bawa pergi? Kulebur menancap di jantung hati Biar kekal terukir sampai raga ini mati
Dalam sisa detik yang masih kumiliki Nama-Mu mengiringi langkah kaki Engkau ada dan dekat sekali Menatapku tak berkedip Hingga jiwa ini kembali pada-Mu Tetap tuntun aku menuju ke rahim bumi
Untuk terakhir kali Dalam bait doa yang mengiringi melepas jiwa memenuhi janji Semoga ranum kamboja mewangi Di pusara jasad yang harus pergi Keindahan sejati saling berbagi Semoga tak akan terhenti Walau jiwa telah menepati janji
Ranum kamboja seakan bersaksi Wanginya semerbak menabur damai Walau tak disambut dengan senyuman Ikhlas menyeruak dinginnya bibir yang membisu lisan yang mencaci Hati yang penuh benci Tatap penuh curiga Ranum kamboja mekar tiada yang perduli Dan gugur ke bumi digundukan pusara sunyi Rela melebur bersama jasad yang harus pergi
Ranum Kamboja mewangi di pusara sepi siapa yang perduli, begitukah kehidupan yang fana ini.
Bandar Lampung 13 Ramadhan 1439 H
Ranum kamboja mekar tiada yang perduli
BalasHapusDan gugur ke bumi digundukan pusara sunyi
Rela melebur bersama jasad yang harus pergi.
Merinding mba May baca puisinya,
Suatu saat kita akan pulang ke pusara beraroma kamboja. T_T
iya kita akan kembali pada sang pemberi kehidupan dan dilupakan
HapusKadang kenikmatan yang telah diberikan Allah kepada kita membuat kita lupa akan kematian.
BalasHapusSemoga kita semua khusnul khotimah.
Semoga kita bukan tergolong orang-orang yang lengah atas nikmat dari Nya,
Hapusaamiin
apakhabar Wadud MRF ?
lama ya nggak nongol di blog
Amiiinnn.
HapusAlhamdulillh baek mbak,
Ea ada sedikit kesibukan di dunia nyata, tp sbenarnya sih agak malas...
Hee
Tp insyaallah kedepannya bkalan apdet, udah lebih 1 tahun vakum
selalu bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan dan jangan lupa untuk berbagi :)
HapusOh ea hampir ketinggalan.
BalasHapusMemang benar mbak, adsense bukan segalannya, sehingga walaupun adsense blog kita sedang down, kita tidak akan terbebani.
Karena kita menulis di blog berdasarkan hobi kita barangkali bsa memberi manfaat pada orang lain, sehingga walaupun kita telah tiada bsa saja kita tetap bsa mendapatkan pahala dari tulisan kita, karena saya teringat dawuh salah satu guru, tulisan itu bisa lebih tua umurnya di banding kita, maka tulislah hal-hal yang bermanfaat, kreana bsa jadi tulisan itu yang bsa membuat kita selamat atau celaka.
Terima kasih Sob untuk wejangannya, kamu orang keberapa ya yang menyemangati saya
Hapusmerasa tersanjung rasanya mendapat perhatian dari teman-teman sesama blog
alhamdulillah
Selamat menunaikan ibadah puasa
Puisinya bagus,kak.
BalasHapusSempat merinding dan teringatkan saat membaca kata pusara.
Kita semua yang masih diberi kesemlatan hidup didunia ini wajib beroerilaku dan bertutur kata baik sebagai pertanggungjawaban kelak nanti saatnya dipanggil oleh Sang Pencipta.
Terima kasih
HapusYa kehidupan dunia hanya sementara kelak akan ada kehidupan yang kekal saatnya kita berbenah mengumpulkan bekal
Puisi yang mengingatkan kita tentang asal muasal manusia.
BalasHapusKarena asal manusia dari Allah dan akan kembali kepadanya.
Setiap yang berawal pasti akan berakhir
Hapussemoga kita dapati akhir yang indah
aamiin
Saat netra telah tertutup selamanya
BalasHapusRanum Kamboja akan menghias di atas gunduk tanah.
Ranum Kamboja mewangi
Menutup jasad dalam perut bumi.
Hemmmmm.... Sempet merinding juga membaca puisinya.
Ngomong² soal adsense, beberapa bulan yg lalu adsenseku juga pernah kena suspend sebulan. Tapi Alhamdulillah sekarang udah bisa tapi lagi. Tapi meskipun tampil, pendapatannya juga tak seberapa. Mungkin memang benar kata teman² yg lain, bahwa adsense bukan segala-galanya bagi seorang blogger.
ranum kamboja hiasan tanah merah
Hapussunyi mencekam tiada sanak saudara
hanyalah amal teman setia
bukan harta benda yang akan menjaga
astaghfirullah
sejak awal membuat blog tak pernah kenal adsense
sempat kenal sesaat kemudian pergi untuk selamanya
seperti kehidupan dunia yang tak abadi
apalagi adesense begitu mudahnya untuk datang dan pergi
hehehe
Lalu apa penyebab blogmu Eror Sebenarnya..?? π±π±
BalasHapusRANUM KAMBOJA......Membuat asa tergugah.
RANUM KAMBOJA......Bah Malaikat pencabut nyawa.
RANUM KAMBOJA......Membawa duga
RANUM KAMBOJA......Serasa lebih menggoda
RANUM KAMBOJA......Diujung pusara menunggu waktu bersama tanah merah.
tidak tahu penyebabnya apa, beginilah adanya sudah itu saja π
HapusBunga kamboja seakan lambang kedukaan saja hehe
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusBisa kirim ss akun GAnya, kirim lewat WA., mungkin masalahnya seperti punyaku kemarin.
BalasHapusIn syaa Allah mas
HapusKalau belum terhapus
terima kasih
nikmat yang diperoleh sama ada membuatkan kita alpa atau bersyukur
BalasHapusSemoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur
Hapussalah sat nikmat bahagia itu adalah pandai bersyukur
Merinding bacanya,untuk mengingatkan kita akan kematian
BalasHapusRanum Kamboja mewangi..judulnya bagus pas baca isinya tentang..hehehe
BalasHapus