Selasa, 29 Mei 2018

Ranum Kamboja Mewangi

23 comments

Ranum Kamboja mewangi, ini judul puisi sebelumnya admin curhat dulu ya.
Terima kasih sahabat Maya yang masih setia hadir di blog Jejak Maya. Blog ini adalah blog terindah yang admin miliki seiring berjalannya waktu mungkin ada hati yang terluka bahkan mungkin ada prasangka tulus dari lubuk hati yang terdalam admin jejak maya mohon dimaafkan untuk setiap khilaf dan salah.

Blog ini tetap akan terus berbagi hal-hal sederhana ada tidaknya yang berkenan hadir karena blog ini murni dibangun untuk berbagi, hiburan dan sarana belajar banyak hal. Kalau beberapa hari ini blog jejak maya tidak menerbitkan apa-apa di sini secara jujur admin sempat shock adsense admin di blog ini terpaksa di non aktifkan karena klik tidak valid. Sehingga menimbulkan tanya "salah apakah gerangan diriku?" Selama ini admin jejak maya tidak pernah mengganggu blog orang lain lalu kenapa blog jejak maya mendapat perlakuan demikian?

Dalam kesempatan yang indah ini di bulan penuh ampunan bila memang ada salah baik admin maupun tulisan di blog ini sebagai pengelola blog jejak maya meminta maaf yang setulus-tulusnya. Blog ini memang bukan sumber mata pencaharian, hanya sebatas senang saja memiliki blog yang ada iklan googlenya hanya itu saja, tapi sekarang sudahlah selalu ada hikmah di setiap peristiwa terutama admin jadi tahu bahwa dunia blog itu yah seperti admin alami, tidak apa ini pelajaran sangat berharga yang tak akan admin temui bila tidak mengelola blog bahkan admin jejak maya mengucapkan banyak terima kasih sudah memberikan pelajaran yang sangat berharga ini.

Alhamdulillah setelah beberapa orang teman sesama pengelola blog mensuport bahwa adsense bukanlah segalanya dan admin sadar bahwa memang dari awal mengelola blog bukan karena adsense kini rasa rindu yang menggebu pada blog ini benar-benar tak dapat di tahan lagi.

Untuk bagian yang eror sampai saat ini admin jejak maya tidak bisa memperbaikinya mungkin ada baiknya dibiarkan saja sampai ada yang benar-benar tulus ikhlas untuk melakukannya, karena sampai saat ini admin jejak maya hanya mempercayakannya pada dua orang teman. Dua orang teman inilah yang sejak awal membangun blog ini sudah sangat banyak membantu tentu saja admin jejak maya sangat berterima kasih kepada keduanya, tapi mungkin keduanya sedang sangat sibuk dan sudah tidak mungkin lagi untuk membantu yah, ... admin jejak maya tidak bisa berbuat apa-apa. Anggap saja kenang-kenangan mungkin? Hehe ...

Kangen banget menulis dan berpuisi ahay masih bisa nggak ya, kita coba yuk!



Ranum Kamboja Mewangi


Bila mentari lelah mengemban tugasnya
Tiba menggelar sajadah malam
Berbicara pada pekatnya kelam
Menitiskan sebuah kerinduan
Rasa yang tak akan pernah padam
Walau duri-duri tajam ditancamkam
Dan perih yang tak pernah lelah menguliti raga

Suatu saat setiap rasa yang terlahir
Akan berakhir dan menjadi penawar luka
Walau luka memenuhi setiap inci raga ini
Darah merah mengucur deras
Rasa getir tak lagi terasa
Biarkan darah terus mengalir hingga tak lagi mampu menitik
Setiap peristiwa akan ada akhir
Walau tak selalu berbuah manis

Ketika daya tak lagi mampu mengangkat raga
Ada tanyaku pada hati yang suci
Adakah luka ini Kau bawa pergi?
Kulebur menancap di jantung hati
Biar kekal terukir sampai raga ini mati

Dalam sisa detik yang masih kumiliki
Nama-Mu mengiringi langkah kaki
Engkau ada dan dekat sekali
Menatapku tak berkedip
Hingga jiwa ini kembali pada-Mu
Tetap tuntun aku menuju ke rahim bumi

Untuk terakhir kali
Dalam bait doa yang mengiringi melepas jiwa memenuhi janji
Semoga ranum kamboja mewangi
Di pusara jasad yang harus pergi
Keindahan sejati saling berbagi
Semoga tak akan terhenti
Walau jiwa telah menepati janji

Ranum kamboja seakan bersaksi
Wanginya semerbak menabur damai
Walau tak disambut dengan senyuman
Ikhlas menyeruak dinginnya bibir yang membisu
lisan yang mencaci
Hati yang penuh benci
Tatap penuh curiga
Ranum kamboja mekar tiada yang perduli
Dan gugur ke bumi digundukan pusara sunyi
Rela melebur bersama jasad yang harus pergi

Ranum Kamboja mewangi di pusara sepi siapa yang perduli,
begitukah kehidupan yang fana ini.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼


Bandar Lampung
13 Ramadhan 1439 H

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

23 komentar:

  1. Ranum kamboja mekar tiada yang perduli
    Dan gugur ke bumi digundukan pusara sunyi
    Rela melebur bersama jasad yang harus pergi.

    Merinding mba May baca puisinya,

    Suatu saat kita akan pulang ke pusara beraroma kamboja. T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kita akan kembali pada sang pemberi kehidupan dan dilupakan

      Hapus
  2. Kadang kenikmatan yang telah diberikan Allah kepada kita membuat kita lupa akan kematian.

    Semoga kita semua khusnul khotimah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita bukan tergolong orang-orang yang lengah atas nikmat dari Nya,
      aamiin

      apakhabar Wadud MRF ?

      lama ya nggak nongol di blog

      Hapus
    2. Amiiinnn.

      Alhamdulillh baek mbak,

      Ea ada sedikit kesibukan di dunia nyata, tp sbenarnya sih agak malas...

      Hee

      Tp insyaallah kedepannya bkalan apdet, udah lebih 1 tahun vakum

      Hapus
    3. selalu bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan dan jangan lupa untuk berbagi :)

      Hapus
  3. Oh ea hampir ketinggalan.

    Memang benar mbak, adsense bukan segalannya, sehingga walaupun adsense blog kita sedang down, kita tidak akan terbebani.
    Karena kita menulis di blog berdasarkan hobi kita barangkali bsa memberi manfaat pada orang lain, sehingga walaupun kita telah tiada bsa saja kita tetap bsa mendapatkan pahala dari tulisan kita, karena saya teringat dawuh salah satu guru, tulisan itu bisa lebih tua umurnya di banding kita, maka tulislah hal-hal yang bermanfaat, kreana bsa jadi tulisan itu yang bsa membuat kita selamat atau celaka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Sob untuk wejangannya, kamu orang keberapa ya yang menyemangati saya
      merasa tersanjung rasanya mendapat perhatian dari teman-teman sesama blog
      alhamdulillah
      Selamat menunaikan ibadah puasa

      Hapus
  4. Puisinya bagus,kak.
    Sempat merinding dan teringatkan saat membaca kata pusara.

    Kita semua yang masih diberi kesemlatan hidup didunia ini wajib beroerilaku dan bertutur kata baik sebagai pertanggungjawaban kelak nanti saatnya dipanggil oleh Sang Pencipta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih

      Ya kehidupan dunia hanya sementara kelak akan ada kehidupan yang kekal saatnya kita berbenah mengumpulkan bekal

      Hapus
  5. Puisi yang mengingatkan kita tentang asal muasal manusia.
    Karena asal manusia dari Allah dan akan kembali kepadanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap yang berawal pasti akan berakhir
      semoga kita dapati akhir yang indah
      aamiin

      Hapus
  6. Saat netra telah tertutup selamanya
    Ranum Kamboja akan menghias di atas gunduk tanah.
    Ranum Kamboja mewangi
    Menutup jasad dalam perut bumi.

    Hemmmmm.... Sempet merinding juga membaca puisinya.

    Ngomong² soal adsense, beberapa bulan yg lalu adsenseku juga pernah kena suspend sebulan. Tapi Alhamdulillah sekarang udah bisa tapi lagi. Tapi meskipun tampil, pendapatannya juga tak seberapa. Mungkin memang benar kata teman² yg lain, bahwa adsense bukan segala-galanya bagi seorang blogger.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ranum kamboja hiasan tanah merah
      sunyi mencekam tiada sanak saudara
      hanyalah amal teman setia
      bukan harta benda yang akan menjaga

      astaghfirullah

      sejak awal membuat blog tak pernah kenal adsense
      sempat kenal sesaat kemudian pergi untuk selamanya
      seperti kehidupan dunia yang tak abadi
      apalagi adesense begitu mudahnya untuk datang dan pergi
      hehehe

      Hapus
  7. Lalu apa penyebab blogmu Eror Sebenarnya..?? 😱😱


    RANUM KAMBOJA......Membuat asa tergugah.

    RANUM KAMBOJA......Bah Malaikat pencabut nyawa.

    RANUM KAMBOJA......Membawa duga

    RANUM KAMBOJA......Serasa lebih menggoda

    RANUM KAMBOJA......Diujung pusara menunggu waktu bersama tanah merah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak tahu penyebabnya apa, beginilah adanya sudah itu saja πŸ˜€

      Bunga kamboja seakan lambang kedukaan saja hehe

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  9. Bisa kirim ss akun GAnya, kirim lewat WA., mungkin masalahnya seperti punyaku kemarin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. In syaa Allah mas
      Kalau belum terhapus
      terima kasih

      Hapus
  10. nikmat yang diperoleh sama ada membuatkan kita alpa atau bersyukur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur
      salah sat nikmat bahagia itu adalah pandai bersyukur

      Hapus
  11. Merinding bacanya,untuk mengingatkan kita akan kematian

    BalasHapus
  12. Ranum Kamboja mewangi..judulnya bagus pas baca isinya tentang..hehehe

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu