Adalah rahasia
Di atas segala rahasia
Ambang waktu yang mengalir
Dalam satu bejana
Yang tersimpan dalam genggaman hati
Tentang temu yang belum terjawab adalah rahasia-Nya
Mengurai malam
Di sisi yang gelap
Dalam balutan indah lukisan hening
Mengiring senyap yang bergulir
Ada gentar di ujung nafas
Mencekam nyali tertekan, gemetar
Betapa nyali bagai tersungkur
Karena akhir perjalanan tak pernah bisa diterka
Sementara sering tak mampu beranjak
Dari kubangan hitam yang melumuri hati
Tak pernah ku tahu
Kapan masa langkahku terhenti
Adakah layak diri mengiba pada Engkau?
Meminta ampunan
Setiap sesal salah melangkah
Merayu-Mu
Mengharap Kasih-Mu yang Engkau hadirkan
Bagaimana bisa aku menghadap-Mu
Bila ampunan tak Kau ulurkan untukku
Bila saja detik ini
Ujung nafasku terhenti
Mana mungkin aku menolak
Mana mungkin aku sembunyi
Akan Engkau dapatiku meski aku berlari
Ya Robb
Bantu aku menggapai Nur-Mu
Agar aku mampu melihat jalan kebenaran untukku
Agar aku mampu mendengar suara penyeru-Mu
Agar aku tak menjauh dari Kasih-Mu
Ya Robb
Bentangkan sayapku
Agar aku mampu mengepakkan sayapku
Demi menggapai ridha-Mu
Hingga malamku damai bersama-Mu
Hingga hidupku dalam berkah-Mu
Hingga ujung nafasku terhenti
Puisinya ngena banget...
BalasHapusJadi inget bahwa diri ini bukanlah apa2 didunia ini...
sedih ...mengingat gakk punya bekal nanti di akhir...makasih share.nya mbk maya..
BalasHapusMeski rintangan itu terus menghampiri
BalasHapusNamun, hati akan tetap menerima dengan tenang hati
Hingga pada akhirnya ridho itu hadir
Menemani sepinya malam dalam hembus nafas kebahagia.
Puisi yang mampu mengingatkan akan kematian dan manusia takkan pernah bisa untuk lari dari kematia.
BalasHapusMksih
Merinding bacanya, harus lebih banyak introspeksi diri sendiri #Pesan buatku sendiri
BalasHapusKehidupan pasti akan berakhir
BalasHapussemoga selalu berjalan di rel yg telah digariskan oleh sang pemberi kehidupan
Gemericik air padasan syahdu terdengar
BalasHapusMembangkitkan hasrat yang terlelap
Kusingkap kain dan lengan baju
Kubasuh jemari jemari lentik agar bersuci
Kubasuh mulu berkumur agar ucap terjaga dari khilaf
Kubasuh hidung agar tercium aroma syurga
Kubasuh wajah kantuk agar terbangun disepertiga malam
Kubasuh tangan agar menyadari apa yang kukerjakan didunia
Kubasuh kepala agar terlepas dari fikiran dunia
Kubasuh tengkuk agar beban terasa ringan
Kubasuh kaki agar kuat melangkah menuju akhirat
Kini mulai kumantapkan hati menuju Illahi Rabb
Ku bersujud bersimpuh menyerahkan hidup mati padaNYA
Kuceritakan semua kemelut hati
Ku mengadu
Ku menangis
Ku berserah
Yang entah kapan akan terjawab semua Do'a
Air padasan itu tetap mengalir syahdu
Hingga jasad terbujur kaku...
"Nikmat Tuhan yang manakah yang aku dustakan"...