Hujan deras bercampur angin sesekali kilat seakan membelah bumi ditambah angin kencang, rasa bergidik bulu kuduk antara merasa seram dan dingin menggelayuti perasaanku. Malam ini aku baru saja pulang dari kabupaten tetangga menghadiri acara pertemuan kelompok penggiat koperasi remaja. Perjalanan lima jam lewat darat cukup mendatangkan lelah. Ngantuk juga menyerang karena aku memilih berangkat sebelum subuh dari rumah agar tepat waktu. Aku sengaja berangkat dini hari jadi tidak perlu menginap, selesai acara pun aku langsung pulang. Alhamdulillah acara berjalan lancar dan sukses.
Sehari tak membuka pintu dan jendela jejak maya rindu menggerayangi rasaku. Jejak maya terkunci rapat karena sang admin sedang menjalankan amanah dan tugas dari sang pucuk pimpinan. Menjalankan amanah adalah kewajiban dan harus melaksanakan dengan rasa gembira karena resep ampuhnya memang harus gembira agar tak merasa berat menjalani tugas yang sudah menjadi kewajiban.
Rindu yang kian membuncah, tapi aku harus menahan diri sejenak karena sang pintar tempat jejak maya bertahta harus di beri energi lebih kurang tiga puluh menit, beruntungnya tidak ada pemadaman. Ini tidak seperti biasanya, hujan angin tumben-tumbennya tidak terjadi pemadaman oleh PLN. Yah sudahlah mereka yang lebih tahu mana yang harus mereka lakukan. Sementara ku seduh kopi hitam kegemaranku, dan biarkan si hitam manis mengisi energi yang sempat lowbat karena menjalankan tugasnya seharian.
Padahal aku dapat khabar dari seorang teman, kecamatan tetangga sedang ada pemadaman karena gardu PLN tersambar petir dan sedang dalam masa perbaikan.
Menyesap kopi hitam mampu melebur rasa penat dan kantuk yang menghampiriku. Rasanya ingin rebah sejenak, tapi raga memilih terjaga dan membongkar tas ransel yang sesak dengan PR yang belum terjamah, "ok nanti saja" batinku berbisik.
Tiga puluh menit berlalu, cawan keramik berisi kopi hitam mulai tersesap sedikit demi sedikit, begitu caraku menikmati kopi kegemaranku. Perlahan aku membuka pintu jejak maya, aku tersenyum membaca komentar-komentar yang masuk di kolom komentar, ya aku membaca komentar satu persatu itu pun mengundang rasa bahagiaku. Semua komentar yang masuk rata-rata membakar semangatku tak terkecuali komentar seorang teman sesama blog yang bernama Satria Salju, kami berteman di dunia blog saat masih sama-sama mengelola blog ponsel. Meskipun kami tak pernah bertemu di dunia nyata, tapi lewat komentar dan saling berkunjung ke sesama blog kesan akrab tentunya terjalin dan tergambar lewat komentar yang seakan teman sepermainan sejak kecil.
Hello! Jadi kalau kamu menemukan komentar yang kadang lebay, sok akrab, di blog gado-gado ini jangan salah menduga itu semua adalah karena seorang teman blog yang memposisikan dirinya seolah memang teman sepermainan di dunia nyata dan tak lain adalah ingin saling mensuport, menjaga hubungan silaturahmi, saling menyemangati dan sudah saatnya kamu yang mempunyai pola pemikiran buruk hilangkanlah prasangka negatif dalam pemikiranmu. Kami hanyalah sahabat yang merasa dekat dan ingin saling memberi semangat jadi jangan salah tebak, hehe, ... asli becanda bro sekedar ingin berkelakar ku rasa tak ada salahnya. "
Susah Tidur Dan galau tapi masih bisa Nulis itu luar biasa mbak mhay... Atau lagi iseng nggak bisa tidur juga luar biasa...😊😊. " Itu komentar beliau.
Aku malah kesita waktuku sama pekerjaan & ngurus keluarga .. Sudah beberapa bulan nggak nulis2...😭😭😭" Masih lanjutan sang master Satria Salju.
"lagi iseng, nggak bisa tidur efek mules hehe .... hasilnya ya itu sekedar corat coret nggak jelas." Aku membalas komentar beliau.
"ya kalau sibuk dunia nyata itu sih jelas bro." Lanjut komentarku.
"eh aku jadi ada ide tulisan dari komentar mu, tunggu ya hehe" ku ketikan dengan santai dan sambil tersenyum.
Setelah berpikir sejenak. Ternyata aku tuh nggak sibuk-sibuk amat ya. Kok aku jahat banget rasanya membalas pesan WA dari seseorang beberapa hari lewat dengan kalimat seolah orang super sibuk. Ah! Aku jadi malu banget kalau ingat hal ini, please forgive I Unfortunately, I blunder .... it!!!
"Selamat siang, kita biar enak ngomongnya tentang kerjaan ya ...." begitu kira-kira dia memulai pembicaraan.
"Nggak bisa, sekarang juga aku lagi ada kerjaan!" Kalimat yang diluar dugaan sebenarnya.
"Kapan-kapan aja kalau ada waktu!" Tanpa tanya kerjaan apa langsung saja kalimat itu terkirim tanpa berpikir lagi tampaknya.
Andai saja mau berdamai dengan perasaan mungkin yang muncul adalah, "kerjaan apa? Tapi untuk waktu yang sekarang ini aku belum bisa!" Bandingkan rasanya pasti bedakan.
"Kalau ada waktu mungkin bisa?" Wah adem rasanya.
Jahatnya aku ini. Kenapa aku merasa jahat? Tentu saja aku merasa jahat karena ternyata aku tuh nggak sibuk-sibuk amat. Kalau aku memang super sibuk tentu aku tak akan sempat bermain facebook, mengedit-edit aplikasi, mengedit-edit video, sekedar membuat status Wastshap. Seperti komentar Satria Salju waktu untuk ngepos benar-benar tersita karena sibuk yang jelas. Sedangkan aku sibuk tipe apa nih?
Sibuk benar-benar sibuk, sibuk karena menyibukkan diri atau sok sibuk. Entahlah. Yang pasti balasan lewat pesan WA yang terkirim tepat sasaran untuk membuat seseorang terpental dan sakit dengan luka yang teramat dalam, rasakanlah dan rawatlah luka itu agar tak terus berdarah. Weh! Sadis!
Kok jahat sih? Entahlah mungkin karena aku sulit berdamai dengan keadaan dan tidak profesional menghadapi masalah. Padahal orang butuh bantuan sampai ngemis-ngemis, bahasanya pun tidak ada kesan merendahkan. Dimulai dengan kalimat membicarakan pekerjaan, jelas-jelas ingin memisahkan dengan masalah pribadi, ini kalau ada, kok teganya aku ya Allah .... Lagian orang itu butuh bantuan karena ada rasa percaya dan memberikan kerjaan nggak ngarep digratisin. Oh my god .... Yes God forgive me.
Aduh! Terus aku harus gimana ini? Apa aku harus minta maaf sama beliau? Aku rasa gengsiku terlalu tinggi mana mungkin aku meminta maaf itu sudah pasti. Ya aku merasa tidak bersalah dengan jawabanku. Aku merasa benar dalam posisi ini, mengapa aku harus meminta maaf? Aku masih bisa mendapatkan klien baru yang pasti lebih besar bayarannya. Sombongnya aku ini ... Astaghfirullah .... Ampuni aku ya Robb .... Ternyata etika yang aku miliki masih harus dipertanyakan ... Mungkin aku lelah? Itu bukan alasan sayang, berhentilah mencari pembelaan untuk diri sendiri!
Mungkin pola pemikiranku yang buruk sehingga prilakuku juga buruk. Lagian aku sudah bosan menolongnya, dulu aku menolongnya karena aku menyukai dan mencintainya, mungkin loh dan catat baik-baik! Gratis tak kupinta serupiahpun sebagai imbal jasa, meski dia beberapa kali menawarkan uang jasa aku menolaknya dan ya selalu menolaknya, tapi sekarang aku menolak membantunya karena aku membencinya. Apa? Yang bener tuh, ternyata benar kalimat, "jangan terlalu cinta, nanti akan berbalik teramat membencinya."
Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar Asyhadu an laa illaaha illallaah Asyhadu an laa illaaha illallaah Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah Hayya 'alas-shalaah Hayya 'alas-shalaah Hayya 'alal-falaah Hayya 'alal-falaah Ash-shalaatu khairum minan-nauum Ash-shalaatu khairum minan-nauum Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Laa ilaaha illallaah
Terdengar suara azan dari masjid Al-Mansur yang tak jauh dengan rumah tempat tinggalku. Masih dengan perasaan menyesal yang teramat sangat aku menuju kamar mandi membersihkan tubuhku dan segera kutunaikan kewajibanku. Aku memikirkan kesalahanku dan memohon ampunan pada sang Maha pengampun.
Suara hujan deras tampaknya mulai mereda. Tak lagi terdengar gemuruh halilintar. Suara derau angin pun sudah tak terdengar. Hening dan dingin yang tertinggal menemaniku merenungi sesalku.
Well, nasi telah menjadi bubur tinggal gimana mengolah bubur nasi menjadi sedap dan nikmat untuk disantap, mungkin aku akan menambahkan suwiran ayam goreng, taburan bawang goreng, kerupuk emping melinjo kegemaranku kemudian kutambahkan kacang tanah goreng plus saos sambal yang sedikit asam pedas, hem ... Aku jadi lapar!
Ya ampun teryata aku belum sempat makan malam dan ini sudah pagi, pantas saja rasa lapar terasa dan lagu keroncong bergemaria dalam perutku. Ku teguk kopi hitamku yang mendekati ampas satu tegukan kopi dingin yang terakhir lumayan membasahi kerongkonganku.
Ting .... Ting .... Ting, suara mangkuk berdenting saat beradu dengan sendok, membuyarkan konsentrasiku seketika saja. Aku bergegas menuju pintu depan, "mang bubur ayamnya dua mangkuk ya ...."
Wuih makan dulu pesananku sudah datang, pas banget tukang bubur ayam lewat depan rumah. daaghhh terima kasih sudah membaca sampai jumpa lagi ya ....
Genre fiksi dengan judul : Ternyata Aku Tuh Nggak Sibuk Sibuk Amat Ya
Ide cerita komentar teman blog
Terharu juga terpesona 😍 aku membaca tulisan mbak maya kali ini..
BalasHapusSebuah penuturan yang tulus juga ekspresif, yang tidak cukup mudah untuk dilakukan. Ikut bangga punya sahabat yang mampu menuangkan setiap ide dan gagasan kedalam bentuk tulisan, yang bisa jadi dapat menginspirasi banyak orang.
Memang betul seringkali kita merasa terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri, padahal kalau direnungkan kembali, sebenarnya kita tidak sibuk sibuk amat yaa?
Nice Sharing mbak maya, keep blogging and enjoy it!
Ya, kalau temen-temen bilang manajemen waktu
HapusKadang kehabisan ide intuk menulis, tapi tampaknya menulis sudah menjadi candu terlepas dari menarik atau tidak
itu tinggal pola pikir pembacanya saja
terima kasih kang Maman
Begitu Baik sampeyam mbak
BalasHapusBisa terlihat dengan penyesalan karena membalasa whtsapps yang kurang mengenakkan
Nasi sudah jadi bubur, tapi masih bisa diperbaiki selama kita masih hidup di dunia ini
eit...santap dulu buburnya ya untuk menenangkan pikiran kalut
kadang egois dan prasangka menjadi bumbu merusak etika, itulah manusia, selalu merasa super termasuk merasa super sibuk
Hapusmeski penyesalan datang terlambat
Iya buburnya enaknya masih hangat kalau sudah dingin tentu menjadi kurang nikmat
alhamdulillah
widihh... ide cerita dari mas nganu, alias satria salju..
BalasHapussayapun kadang merasa sibuk-sibuk sendiri, padahal y g sibuk2 amat..
tulisan terakhir saya aja udah lebih dari seminggu.
g sibuk2 amat, tapi kadang merasa jenuh untuk nulis tiap hari..
jd istirahat bentar.. sampai kangen nulis lagi.. ^^
Ya ide ini spontan saja, tau deh nyambung apa nggak yang pasti beliau yang terciduk untuk ide tulisan ini
HapusJangan kelamaan ntar kangennya berubah jadi malas hehe
bukan suatu yang menghairankan bila ramai yang mengatakan diri mereka sibuk pada hal mereka sibuk dengan social media yang tidak berkesudahan... relaiti yang pahit tapi harus diterima...
BalasHapusSampai setiap detail kehidupannya dituliskan di status medsos miliknya ya
HapusBiarlah itu urusan mereka kita ikut mana yang baik menurut kita saja
Keputusan yg di ambil pas dalam keadaan marah memang suka gk kekontrol ya, suka asal...
BalasHapusJadinya ya gitu ...
Kalo kita gk tegaan ya jadi kepikiran terus, tapi ya... Jangan berlarut larut jga
Yg lalu biarlah berlalu, jadikan pengalaman. Mantab hehe...
Lhoo!! Kok...Oohh!! My Good...😱😱😳😳 Aku Jadi nganu toohh!! Mbak..??
BalasHapusSibuk, Sok sibuk, atau Mungkin Super sibuk.... 😄 Mungkin sangat berbeda bagi yang lajang dan yang sudah punya pasangan....Bedanya bagi yang lajang mungkin ingin menghindar dari seseorang atau ingin menenangkan diri sementara...
Namun bagi yang sudah punya pasangan sibuk sedikit serasa waahh!! Karena berkesinambungan dengan tanggung jawab penting yang intinya lebih dari satu jiwa,😱 Yaa!! Kalau ingin tanpa beban nikmati dengan santai tapi ada tujuan yang terarah..
Jadi nggak usah bimbang nasi sudah jadi bubur....Justru bubur bisa lebih mengenyangkan dari nasi..Apabila ada beberapa menu tambahan yang sepadan ...😊😊☺☺
Naaahlloooo!!! Kaaabbuurr!! Aahh!!, ☺☺🏃🏽🏃🏽🏃🏽🏃🏽
BalasHapusKejaaar....
HapusEmg susah banget untuk berdamai dg keadaan ya.. Hhh
BalasHapusBtw, aku pun jd refelksi nih.. Sebenarnya nggak sibuk2 amat ya aku..
Itu bubur ayam, mau doong
Sibuk/engga nya seseorang itu dibuat oleh dirinya sendiri ya mba :D hehe
BalasHapusmemang menarik..
BalasHapussaya juga sibuk sekarang ni dengan keja ONLINE
Saya juga ga sibuk2 amat tapi sok sibuk mbak may 😂
BalasHapusKalau lg capek emang kadang merespon sesuatu suka grasa grusu. Ngawur yg berujung menyesal .
Buryamnya enak tuh. Komposisinya lengkap.. 😊
suara adzan diikuti suara ting ting...ternyata panggilan makan hihi
BalasHapuswe ladalah ...ini kok ceritanya ngalor ngidul...ki piye....mbakyu iki,,?
BalasHapuswes tah.... gak perlu menangkal prasangka prasangka buruk yang belum terjadi, kita disini semua jauh dari yang begituan, OK
untuk judulnya, saya manggut manggut aja.....
Hapusya iya.... memang nggak terlalu sibuk amat, seorang Ibu yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap satu keluarga, mana ngurusin anak, mandiin bapaknya, ngurus dapur, hari menunya apa ? toh bisa bisanya nulis artikel sampai jadi saya hingga saya komentari ini...iya...kan...
Iya, ya.. saya juga kadang sok sibuk padahal nggak sibuk-sibuk amat. Cuma males aja dan nggak merasa orang yang lagi saya chat bukan prioritas. Tapi ya tetep merasa bersalah sih sudah mengabaikan...
BalasHapusHehe, iya kak, seharusnya ditanyain dulu ngobrol kerjaan yg mn?
BalasHapusAtau mungkin kak maya gak bisa terganggu konsentrasinya, hrs fokus dlm satu hal kali yaa
artikel diatas membuat saya juga ikut introspeksi diri...
BalasHapussok sibuk nih ye... tapi memang kadang kita gak merasa suka sok sibuk, padahal masih sempet goleran sambil nonton tv.
BalasHapusitu buburnya kalau mau enak lagi, di tambah sate ampela sama sate ati. :)
Kadang kalau bicara soal komentar-komentaran. Ada juga yang sensi dan cemburu. Kadang saya sendiri juga bingung.
BalasHapusDunia maya jangan terlalu dibawa hati. Pada intinya mah ,blogger itu cari duit, demi iklannya meledak atau GA nya cepat cair.
Hip hip hore, mampir kesini
BalasHapussaya juga mau pesen bubur boleh?
BalasHapuslagi laper nih
iya aku ternyata ga sibuk-sibuk amat
BalasHapusniat mulia mau bikin postingan blog, berakhir dengan marathon nonton serial :|
nice
BalasHapusKadang aku merasa kok kayaknya nggak ada waktu yaa. Sok sibuk. Salahnya dimana? Tapi bener deh, semua tentang manajemen waktu.
BalasHapus