Jumat, 25 November 2016

Hingga Ujung Nafasku Terhenti

7 comments
Hingga Ujung Nafasku Terhenti



Adalah rahasia
Di atas segala rahasia
Ambang waktu yang mengalir
Dalam satu bejana
Yang tersimpan dalam genggaman hati
Tentang temu yang belum terjawab adalah rahasia-Nya

Mengurai malam
Di sisi yang gelap
Dalam balutan indah lukisan hening
Mengiring senyap yang bergulir

Ada gentar di ujung nafas
Mencekam nyali tertekan, gemetar
Betapa nyali bagai tersungkur
Karena akhir perjalanan tak pernah bisa diterka
Sementara sering tak mampu beranjak
Dari kubangan hitam yang melumuri hati


Tak pernah ku tahu
Kapan masa langkahku terhenti
Adakah layak diri mengiba pada Engkau?
Meminta ampunan
Setiap sesal salah melangkah
Merayu-Mu
Mengharap Kasih-Mu yang Engkau hadirkan

Bagaimana bisa aku menghadap-Mu
Bila ampunan tak Kau ulurkan untukku

Bila saja detik ini
Ujung nafasku terhenti
Mana mungkin aku menolak
Mana mungkin aku sembunyi
Akan Engkau dapatiku meski aku berlari


Ya Robb
Bantu aku menggapai Nur-Mu
Agar aku mampu melihat jalan kebenaran untukku
Agar aku mampu mendengar suara penyeru-Mu
Agar aku tak menjauh dari Kasih-Mu


Ya Robb
Bentangkan sayapku
Agar aku mampu mengepakkan sayapku
Demi menggapai ridha-Mu

Hingga malamku damai bersama-Mu
Hingga hidupku dalam berkah-Mu
Hingga ujung nafasku terhenti







If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

7 komentar:

  1. Puisinya ngena banget...
    Jadi inget bahwa diri ini bukanlah apa2 didunia ini...

    BalasHapus
  2. sedih ...mengingat gakk punya bekal nanti di akhir...makasih share.nya mbk maya..

    BalasHapus
  3. Meski rintangan itu terus menghampiri
    Namun, hati akan tetap menerima dengan tenang hati
    Hingga pada akhirnya ridho itu hadir
    Menemani sepinya malam dalam hembus nafas kebahagia.

    BalasHapus
  4. Puisi yang mampu mengingatkan akan kematian dan manusia takkan pernah bisa untuk lari dari kematia.
    Mksih

    BalasHapus
  5. Merinding bacanya, harus lebih banyak introspeksi diri sendiri #Pesan buatku sendiri

    BalasHapus
  6. Kehidupan pasti akan berakhir
    semoga selalu berjalan di rel yg telah digariskan oleh sang pemberi kehidupan

    BalasHapus
  7. Gemericik air padasan syahdu terdengar
    Membangkitkan hasrat yang terlelap
    Kusingkap kain dan lengan baju
    Kubasuh jemari jemari lentik agar bersuci
    Kubasuh mulu berkumur agar ucap terjaga dari khilaf
    Kubasuh hidung agar tercium aroma syurga
    Kubasuh wajah kantuk agar terbangun disepertiga malam
    Kubasuh tangan agar menyadari apa yang kukerjakan didunia
    Kubasuh kepala agar terlepas dari fikiran dunia
    Kubasuh tengkuk agar beban terasa ringan
    Kubasuh kaki agar kuat melangkah menuju akhirat
    Kini mulai kumantapkan hati menuju Illahi Rabb
    Ku bersujud bersimpuh menyerahkan hidup mati padaNYA
    Kuceritakan semua kemelut hati
    Ku mengadu
    Ku menangis
    Ku berserah
    Yang entah kapan akan terjawab semua Do'a
    Air padasan itu tetap mengalir syahdu
    Hingga jasad terbujur kaku...
    "Nikmat Tuhan yang manakah yang aku dustakan"...

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu