Jumat, 24 Februari 2017

Hari Bahasa Ibu (HBI)

14 comments

Hari Bahasa Ibu (HBI) tanggal 21 Februari

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sering memperingati Hari Bahasa Ibu (HBI) setiap tanggal 21 Februari.

Ada yang pernah dengar dengan Hari Bahasa Ibu? Atau lebih kenal dengan hari valentine (valentin day) karena bertepatan di bulan Februari, hehehe ....

Hari Bahasa Ibu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya bahasa ibu. Pada peringatan Hari Bahasa Ibu ini biasanya diadakan lomba-lomba, seperti puisi dengan bahasa derah dan drama dengan menggunakan bahasa daerah.

Mungkin kita sepakat bahwa bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang dapat dikenalkan pada anak-anak. Mengenalkan bahasa ibu sejak dini sudah pasti dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu. Bahasa ibu adalah bahasa daerah dari kedua orang tuanya, bila sudah dikenalkan sejak kecil diharapkan anak akan bisa melanjutkan sebagai generasi penutur bahasa daerahnya nantinya.

Ayah dan ibu atau anggota keluarga harusnya menyadari betapa pentingnya bahasa ibu dalam pembentukan dan pertumbuhan karakter anak, ini sangat membantu anak saat berinteraksi sosial dengan baik dilingkungannya. Anak juga akan mempunyai kemampuan beradaptasi dengan cepat pada lingkungannya.

Bahasa ibu bisa jadi tidak indentik dengan bahasa daerah, tapi pentingnya kesadaran orang tua menjadikan bahasa daerah masing-masing sebagai bahasa pertama yang dikenal anak dan ditanamkan pada anak.

Adanya perkawinan campur antar suku kadang menjadi pemicu yang mengakibatkan bahasa daerah masing-masing ditinggalkn dalam percakapan sehari dilingkungan keluarga. Mohon maaf sebelumnya. Menurut saya pribadi. Justeru ini cara yang keliru.

Seharusnya perkawinan antar suku bisa menjadikan anak memiliki kemampuan keberagaman bahasa yang dikuasai oleh anak. Anak memiliki kemampuan dua bahasa daerah sekaligus bukan dengan meninggalkan kedua bahasa daerah tersebut, kemudian di lengkapi dengan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Saya sering jumpai anak-anak tidak mengenal bahasa daerahnya. Jangankan fasih dalam pengucapannya artinya saja mereka tidak tahu. Bila ini terus berlangsung bukan hal yang mustahil kelak akan banyak generasi dimasa akan datang tidak tahu dan tidak kenal dengan bahasa Jawa, bahasa Palembang, bahasa Batak dan bahasa daerah lainnya.

Orang tua sangat berperanan penting memberikan hak anak-anaknya untuk mendapatkan banyak bahasa, tentunya selain bahasa daerah, misalnya bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa lainya.

Sekolah-sekolah juga saat ini sudah memasukkan pelajaran mulok atau muatan lokal yang biasanya berisi pelajaran bahasa daerah ini akan sangat membantu kelancaran dari tujuan pemerintah untuk melestarikan dan mengenalkan bahasa ibu pada anak-anak.

Demikianlah! Tulisan sederhana ini semoga ada manfaatnya mohon maaf untuk penulisan kata yang tidak berkenan, wassallam.

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

14 komentar:

  1. Mengenal bahasa daerah memang tak dapat dipungkiri lagi klau banyak anak-anak sekarang yang tak mengerti atau mengerti tapi logatnya kaku.

    Saya jadi tersenyum, karena saya sendiri logat bahasa jawa saya tinggal 25%. Lantas yang 75% kemana? Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang 75% diekspor sist haha, yang sedikit jangan sampai luput lagi ya

      Hapus
  2. Baru tahu kalau ada hari bahasa ibu, btw sekarang memang anak-anak seakan melupakan bahasa daerahnya, tapi tidak semua karena kesalahan anak-anak, orang tua kadang mengutamakan yang lain daripada mengenalkan bahasa daerahnya
    artikel yang sangat bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya kadang orang tua tidak sempat memikirkan hal kecil yang berdampak besar hehe

      Hapus
  3. kalau HBI baru kali ini aku dengar., tapi kalau Valentine Day sudah lama aku mendengarnya.

    ya memang benar sih., untuk ngebahas tentang ini orang tua sangat berperan penting pengenalkan bahasa daerahnya masing2 kepada anaknya, dan tanpa kita sadari, kita juga sudah ikut melestarikan budaya daerah kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. cie, yang habis merayakan valentine hinggak tak kenal
      dengan Hari Bahasa Ibu, padahal ini juga dirayakan tiap tahun loh!
      Bahasa ibu seharus mendapat perhatian juga kan?

      Hapus
  4. Sesekali saya suka mengajarkan juga bahasa ibu saya (Sunda-Jabar), kadang suka lucu mendengar logat bahasa sunda di ucapkan oleh anak2 yang lahir dan besar di Jakarta....

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang lucu kedengarannya dan anak butuh di suport, hebat dong jadi bisa dua bahasa daerah tuh, Betawi dan Sunda hihi

      Hapus
  5. Ponakanku udah mules perutnya kalo ada bhs JAwa, susah banget nte, katanya. Emang nggak mudah berbahasa daerah yg baik dan benar ya Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, mules kirain makan cabe, anakku sering tanya arti dari bahasa daerah yang sering temui dari pelajaran sekolah atau dipergaulan sehari2nya dg teman2nya

      Hapus
  6. pada lucu2 ya mba, tapi sayang itu kenpa ftonya kurang jelas :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. anak-anak ekspresinya kalau difoto memang sering lucu, tidak jelas itu sengaja @Ami

      Hapus
  7. Mmm..
    Saya baru dengar hari bahasa ibu (HBI).
    Tapi bagus juga jika diadakan lomba2 kreatif agar selalu mengenang jasa seorang ibu.

    BalasHapus
  8. Saya sangat mendukung untuk mengenalkan bahasa ibu, kalau menurut saya bahasa ibu ya bahasa daerah dari kedua orang tuanya dan bahasa daerah dimana tempat mereka tinggal, meskipun tidak fasih dalam pengucapan setidaknya tahu walau sedikit

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu