Selasa, 01 November 2016

Basuh Aku yang Bersujud Pada-Mu

8 comments





Basuh Aku yang Bersujud Pada-Mu


Saat terucap janji indah
Ku rangkai kesetiaan
Pada waktu yang tak sekejap
Pada putaran purnama yang berulang-ulang
Walau harus kusulam hening
Dalam gulita yang terpekat


Ketika senja yang meranum
Kau sentuh titik perihku
Hingga petir menyambarku
Langit hitam yang menggumpal
Seketika menangis menjelaga perih


Hingga pijakanku terasa rapuh
Ku terhempas di laut lepas
Terombang ambing dalam badai kehancuran
Terkapar bersama cabikan luka
Darah merah menyaksikan erangku


Merintih pilu dalam kecewa
Langkahku tak lagi tegar
Kuhanya mampu bersimpuh
Merunduk memeluk lutut yang gemetar


Aku sangat marah
Pada manusia berhati iblis
Kemana kubawa luka ini
Sandaranku bagaikan onak
Menusuk setiap sendi kehidupanku


Pada waktu yang kian temaram
Aku menghiba pada penguasa
Sinis tatap yang kudapat
Sungguh kejam manusia dewa
Kau tak pantas kusebut bijak


Aku tertatih dalam gelap
Disudut hening merapal doa
Tangisan sesal kusebutkan
Terima aku yang tersingkir
Wahai Engkau penerima doa
Basuh aku yang besujud pada-Mu

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

8 komentar:

  1. Yakinlah.,
    wahai sang senja merona,
    Resapi relung sepimu dengan penuh kesabaran,
    Nnyanyian semesta mengiringi harapmu pada keindahan.

    Yakinlah..
    Resapilah irama ranting pohon meronta yang di petik sang angin,
    Mencoba menghibur dan mengisi kegelisahan jiwa. .

    BalasHapus
  2. Jadi baper eh umy,
    pasti lagi galau nih

    BalasHapus
  3. Terlatih dalam gelap malam
    Jangan pernah menyerah
    Untuk selalu membasuh muka
    Untuk memberikan cahaya kejora
    Yang akan menerangi gelisahnya jiwa


    Selamat pagi, salam kreasi dan berimajinasi.

    BalasHapus
  4. Garis tangan sudah Kau tentukan Cerita hidup pun sudah Kau tuliskan Semua kujalani dalam namaMu...


    Dalam namaMu…Ku pasrahkan jiwa raga ini
    Kututurkan segala isi hati Kubersimpuh renungkan diri Lakoni skenario hidup yang diberi olehmu dan kuasamu.

    BalasHapus
  5. Dalam hening kulantun doa
    Mengharap ampun atas dosa
    Titiktitik air mata membasuh luka
    Atas hianat manusia durja

    Oh ...
    Hmmmmm.... Hehhee....

    BalasHapus
  6. Terus semangat mbak.....

    Selamat pagi 😀

    BalasHapus
  7. Terus berharap dalam kepasrahan adalah manusiawi, sang pengabul doa pasti melihat setia hambanya yang tulus ikhlas tanpa pamrih

    BalasHapus
  8. Malam, Aku tertegun diam....
    merenungi arah jalan yg tlah suram....
    dalam benakku kuterpakum...
    dikala smua klakukan....
    ada bisik yg kurasakan...
    tiada guna kutelusuri semua jalan yg mnyesatkan.....
    kusadari kini hidupku.....
    apapun yg kulakukan....
    ada penolong selalu besertaku......
    Dia penuntun setiap jalan hidupku....
    Dia selalu penopang dalam semua jalan hidupku...

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu