Sabtu, 08 Juli 2017

Syair Malamku

37 comments

*** Gerimis Malam Ini ***


Gerimis malam ini
Temani aku mengukir mimpi
Dalam buai rinainya
Melenaku menembus gulita

Gerimis malam ini
Terjagaku disepertiga malam Mu
Dalam buai rinainya
Kucumbui gulita dengan syair malamku

Gerimis malam ini
Tersudutku menggapai cinta Mu
Dalam buainya
Menghiba menanti belas kasih Mu

Gerimis malam ini
Ku urai seluruh jelaga hati
Dalam buainya
Kuharap pada Mu hapuskan untukku

Ku bersujud dan tersungkur
Menghiba
Menangis
Menyesali
Mengharap
Keridhaan Mu ya Illahi robbii ....

###


*** Ingin Tentukan Arah Tujuan ***


Langkah semakin jauh
Tak tentu arah
Terombang ambing bagai bahtera oleng

Terdiam sejenak dipersimpangan
Ingin tentukan arah tujuan
Sadar diri tak ingin melaju
Dalam hitam
Dalam kelam

Terdiam sejenak dipersimpangan
Merenungi
Menyesali
Menangisi
Walau terlambat biarlah ku atur kembali
Langkah mana yang akan ku titi

Setitik pelita di ujung jalan
Menuntunku kembali pada-Mu
Ingin ku bergegas menggapai-Mu
Diantara gerimis malam ini membasuh jelaga yang merangkulku
Aku tak perduli bising cakap mencibir
Hanya Engkau yang aku tuju

###


Syair Malamku


Telah kurangkum syair malamku
Dan kuurai pada-Mu
Engkau yang Maha mendengar
Andai tak pantas aku mengadu pada-Mu
Pada siapa lagi aku berserah diri

Gerimis malam ini
Bagai membasuh seluruh jelaga hatiku
Kubiarkan dingin mengulitiku
Karena tak satupun yang luput dari-Mu
Biarku tersungkur dihadapan-Mu
Mengurai resahku
Betapa aku rindu cinta-Mu ya Robb ....

Terburai sudah syair malamku
Karena Engkaulah penjaga rahasia hatiku
Meski semua telah Engkau catat untukku
Namun, inilah pengakuanku
Tak mungkin kututupi
Tak mungkin ku sembunyi

Aku takut akan murka-Mu
Aku takut akan siksa-Mu
Walau aku tak pantas nirwana milik-Mu
Namun aku tak akan sanggup menanggung perih siksa-Mu
Selagi nafas ini berhembus
Aku akan terus bermohon pada-Mu
Bersihkan aku dari belenggu dosa
Lindungi aku dari perihnya Azab-Mu

###


*** Saat Mulut ini Terkunci ***


Ya Robb ....
Ampuni mata ini
Kerap menatap maksiat duniawi
Bahkan sengaja menikmati
Sungguh diri menzhalimi diri sendiri

Ya Robb ....
Ampuni telinga ini
Kerap mendengar maksiat duniawi
Bahkan sengaja menikmati
Tega diri menzhalimi diri sendiri

Ya Robb ....
Ampuni kaki ini
Kerap melangkah mendatangi
Selamatkan hamba di akhirat nanti

Ya Robb ....
Ampuni tangan ini
Mungkin banyak yang tersakiti
Bahkan sulit untuk memberi
Mohon hamba ini di rahmati

Ya Robb ...
Ampuni lisan ini
Banyak janji tak terpenuhi
Bahkan mungkin melahirkan caci maki
Hamba mohon terampuni

Ya Robb ....
Ampuni hati ini
Terselip iri dengki
Buruk sangka kadang tak terhindari
Sungguh Engkau Yang Maha Suci
Ampuni kami telah menzhalimi diri sendiri

Ya Robb ....
Akan datang hari pengadilan nanti
Jangan biarkan anggota tubuh ini
Menjadi musuh diri
Saat mulut ini terkunci
Karena kelak ia akan menjadi saksi
Hamba mohon belas kasihanilah kami

If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

37 komentar:

  1. Syahdunya, adem, baca puisimu Mbak. Hem.. lama aku nggak nulis puisi, jadi pingin nulis nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh ya ini puisi sudah lama tersimpan dalam catatan handphone, dibuat waktu bulan Ramadhan menjelang makan sahur

      Hapus
    2. Selain daripada adem juga makjleb...hatiku kian kepincut deh.....andai puisi itu ada yang khusus untukku...ehmmm pasti saya bakalan numpeng selamatan deh

      Hapus
  2. Puisi yang sungguh menyentuh perasaan, membuat kakbu begitu tentram dan damai...

    BalasHapus
  3. Buaian syair malam.
    Malammu yang gelap, kan ada terang pagi yang segar. Meski gerimis mengiringi. Itu kesejukan alam.
    Syair malammu menyentuh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syair malamku
      Mengurai tentang resahnya kalbu
      Yang kerap tertipu
      Akan gemerlapnya nafsu
      Berharap pengampunan dari-Mu

      Hehe....

      Hapus
    2. itu kesan yang menyelamatkan. Malammu kan indah dengan sujut berserah padaNYA.
      syair yang menyentuh.

      Hapus
  4. Sangat terharu membaca puisinya mba

    BalasHapus
  5. makasih banet mbake ini baca ingetttt yang dulu2 hehehehe

    salam kenal mbake saya dari Depok

    BalasHapus
    Balasan
    1. kilas balik gitu ya
      nggeh sami-sami
      salam kenal juga

      Hapus
  6. Malam akan terasa gelap dan sunyi akan semakin terasa gelap namun malam itu tidak akan gelap jika diisi dengan ibadah kepada sang Ilahi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketika malam terasa gelap
      Sunyi mencekam seakan menyergap
      Menguntai doa saat semesta terlelap
      Syair malamku gemuruh terucap

      salam

      Hapus
  7. aku suka bait pertama di syair malamku itu, May.
    gimana gitu pas bacanya aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duhai Engkau penjaga rahasiaku
      Ini aku datang mengharap belas kasih-Mu
      Pada siapa lagi aku mengadu
      Kalau bukan hanya kepada-Mu

      terima kasih Maya cantik

      Hapus
  8. semua puisi religinya menyentuh banget,aku suka 4 puisi religi yang ada di atas, ijin save ya. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini syair malamku
      Menghiasi gulita malam-Mu
      Tak ada yang terindah bagiku
      Selain terijabahnya doaku

      Terima kasih, silahkan
      kapan2 kita baca ulang bersama hehe ...

      Hapus
  9. Adem bacanya, diiringi musik apalagi..he
    Dibikin versi audionya keren teh :)

    Suka banget sama yang saat mulut ini terkunci teh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih
      silahkan buat audionya 😊
      udah pulang dari mudik ya ..

      Hapus
  10. Syair malam yang syahdu, Mbak. Semoga diri ini juga terpacu. Mendekat selalu. Rabb. Hamba merindu.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Ku guncang Arasy-Mu
      Dengan syair malamku
      Sadar diri ini penuh debu
      Berharap Kau basuh dengan Kasih-Mu

      aamiin ya Allah
      terima kasih

      Hapus
  11. Terharu sekali mba bacanyaa, jadi kerasa ikut alunan puisinya :9

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Andrie
      ini puisi religi syair malamku

      Hapus
  12. Yaa telat harusnya bacanya kemarin pas hujan..jadi adem-adem syahdu.. Haaahaaa!!

    Gerimis malam ini
    Kelabunya cintaku
    Kau memilih dirinya
    Sebagai teman hidupmu

    Kau bawa aku jauh
    Dalam indahnya mimpimu
    Kini bagaikan bunga yang layu
    Kau campakan cintaku..

    Lagu siapa itu Jenk Lupa aku..kalau ingat kabarin yaa!! Haahaaaa!!! PA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe ...
      nggak tahu
      belum pernah dengar Daeng Satria

      Hapus
  13. Bagus yang terakhir malah aku bilang diyang pertama

    ***Saat Mulut ini Terkunci ***

    Kedua baru Syair malam

    Ketiga baru menuju peraduan malam yang syahdu ditemani gerimis malam...

    Ciiee!! Lebay amat gw yaa!! Sootooyy!!

    tapi semua kata-kata perbaitnya bagus jenk Maya sangat menyentuh kalbu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. walah dasar emang lebay geh
      mau puisi apa aja dibikin picisan
      haha ...

      Hapus
  14. indah ih syairnya.. ijin copas yang syair malamku ya mba..!

    BalasHapus
  15. teh maya, pinter banget bikin syairnyaa ❤

    BalasHapus
  16. Iya syairmu malam ini
    Hantarkan aku ke pagi
    Temui cahaya puisi
    Berwarna keindahan disini...

    BalasHapus
  17. puisi yang sangat indah mbak..

    BalasHapus
  18. Yang paling dalen yg judulnya "ketika mulut terkunci"
    Jadi beneran kebayang suatu hari nanti Akan datang masa itu, Mba. Hiks...

    BalasHapus
  19. malam yang sunyi ditemani gerimis pastinya suasana yang cukup nyaman ya, seperti judulnya syair diatas cukup adem sekali

    BalasHapus

Terima kasih untuk kehadirannya di blog Maya salam hangat dan persahabatan selalu